III

4 2 0
                                    

Jongho hanya menatap bingung pada Hisa, sedangkan yang ditatap langsung menepuk kening nya saat menyadari bahwa Jongho tak mengenalinya.

"Aduh maaf ya lupa, aku Hisa, San cerita kalo dia bakal ajak adiknya ikut club dance, dia sering cerita tentang kamu loh." Hisa tersenyum pada Jongho, sementara Jongho hanya bisa mengangguk.

"Gk usah tegang gitu, kakak gak gigit kok. Kita ke kantin bareng yuk." Hisa langsung merangkul pundak yang lebih muda berjalan menuju ke kantin.

Selama perjalanan menuju kantin mereka tidak membuka mulut mereka, canggung justru menguasai mereka.

"Kak Hisa..." yang punya nama hanya menoleh kearah Jongho.

"Kakak jangan kasih tau kejadian tadi ke kak San ya." Mohon Jongho.

"Loh kenapa?"

"Aku gak mau bikin dia khawatir aja, biar nanti aja aku yang cerita." Jongho hanya tersenyum tipis.

"Ya udah kalo gitu, tapi vidio yang tadi kakak ijin simpen ya, takut nya mereka bikin ulah lagi." Jongho hanya mengangguk mendengar permintaan kakak kelas nya itu.

Sementara Hisa yang melihat itu hanya bisa tersenyum gemas hingga mencubit pelan pipi adik teman nya itu. Sesampai nya mereka dikantin, mereka di sambut oleh para murid yang memenuhi kantin.

"HISA!!!"

Mendengar itu sontak membuat sang punya nama dang Jongho menoleh kearah suara, suara itu milik salah satu teman dari club dance nya.

"Wooyoung." Setelah Wooyoung berada dihadapan dengan Hisa, mereka melakukan hal yang sering mereka lakukan, yaitu adu ayam menggunakan ibu jari.

Mereka tidak akan berhenti sampai salah satu dari mereka kalah, ketika ditanya kenapa mereka selalu melakukan itu mereka bilang sih tanda pertemanan mereka.

Sedangkan teman sekelas Wooyoung yang tadi bersama dengan nya hanya bisa menggelengkan kepalanya, sudah biasa melihat mereka seperti ini, beda lagi dengan adik nya yang hanya bisa bengong melihat kelakuan kakak kelas nya tersebut.

"Lu dari tadi sama Hisa?" Tanya sang kakak kepada adik.

"Iya tadi gak sengaja ketemu." Jawab sang adik.

Selanjutnya terdengar teriakan kencang dari mulut Wooyoung menandakan bahwa dia kalah dari Hisa yang menyebabkan tangan nya harus ditampar oleh yang menang.

"Awas lu ya, gue bakal menang nanti." Ancam Wooyoung sedangkan Hisa hanya mengeluarkan lidahnya mengejek Wooyoung.

"San, adek lu gemes, boleh gak jadi adek gue?" Tutur Hisa yang membuat San terkekeh.

"Jongho emang gemesin tapi jangan harap lu bisa rebut adek gue." San merangkul bahu sang adik.

Hisa yang mendengar itu menatap sinis pada San dan segera menarik Wooyoung untuk membeli sesuatu di kantin.

"Dia yang sering lu ceritain kan bang?" Tanya Jongho pada sang kakak, sang kakak hanya bisa tersenyum lalu menyusul mereka dan meninggalkan Jongho.

"Dih malah di tinggalin. Salting mah bilang." Jongho pun menyusul kakaknya.


Note:

Cerita ini makin gk jlas ya maap keun🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(Not?) Too Late || ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang