CERITA LENGKAP!
WARNING!!!
BXB AREA, LOKAL.
MENGANDUNG UNSUR DEWASA DI BEBERAPA PART. BAGI YANG TIDAK SUKA DI HARAP MENJAUH, JANGAN SALAH LAPAK.
JANGAN LUPA VOTE YAA!!
Merantau dan bekerja di sebuah pabrik menjadi pilihan Arfan setelah lulus dari se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"widih pasusu baru Dateng nih!"
Oky melepas helm nya, tangan kirinya terukur kebelakang membantu Arfan turun dari jok belakang motor ZX nya.
tadi siang di tempat kerja steven mengajaknya nongkrong, tentu saja Arfan juga di ajak. lapangan terbuka yang di penuhi pedagang keliling menjadi pilihan mereka untuk menghabiskan malam Minggu ini, banyak muda mudi yang juga sedang nongkrong disana.
ada yang berpacaran, ada yang sedang jajan dengan keluarga dan ada yang nongkrong santai sambil Mabar games online.
Oky menggandeng Arfan kearah teman-teman pabriknya, disana terlihat Steven, Yofi yang duduk di sebelah joshua, ada Mateyas, ada Febi dan Zidan.
tidak ada Dandi disana karna memang Dandi sudah menghabiskan waktu kontraknya dan pulang ke kampung, mereka masih sering bertukar pesan.
"yang udah go publik mah bebas ya Cok!" riuh Steven saat Oky dan Arfan duduk di depan nya.
mereka hanya duduk beralaskan tikar plastik yang di sewakan para pedagang disana. tidak seperti muda-mudi lain yang nongkrong di cafe mewah, mereka lebih memilih nongkrong di tempat seperti ini.
sederhana tanpa memikirkan gengsi dan gaya!.
"adek mau minum apa?" tanya Oky pada Arfan yang kini terlihat berfikir untuk minuman nya.
"mau marimas mangga Bangkok!"
Oky menganggu kemudian beranjak untuk memesan ke pedangan starling di pinggir jalan, disana tidak ada yang namanya pesan ke waiters.
kalo mau pesan ya harus jalan.
"pan gimana rasanya?"
Arfan mengernyit bingung dengan pertanyaan yang dilemparkan Zidan padanya, "rasa apa?"
"pacaran sama Oky? terang-terangan pula"
"ah itu..mh-" Arfan berdehem sejenak sebelum menjawab.
"rasanya plong nda ada beban hehe"
setelah pulang dari kampung Arfan saat bapak nya meninggal, mereka tidak ingin lagi menutupi hubungan mereka.
keduanya sudah jujur pada keluarga masing-masing dan bersyukur karna keluarga mereka bukan keluarga dengan pemikiran kolot.
mereka bisa menerima hubungan yang tabu itu, mereka mendapat support dan restu dari kedua belah pihak.
"kalian udah coming out ke keluarga?" kini yofi yang bertanya.
"coming out siapa?"
Oky datang membawa dua gelas plastik berisi minuman orange untuk arfan dan hitam miliknya.
diletakan nya minuman Arfan di depan remaja itu, "mas pesenin sate meranggi, adek belum makan tadi kan"
seperti ini lah Oky, selalu menjadikan Arfan prioritas nya. Arfan tentu sangat bahagia, mendapat Oky adalah keberuntungan terbesar sepanjang hidup nya.
"tadi siapa yang coming out?" Oky mengulang pertanyaan nya.
"lu lah sama Arfan, siapa lagi" sahut Febi yang sedang menikmati rokoknya.
"iya, yakali yofi sama Jo. mereka mana berani hahahaha" sambung Mateyas.
"anjing lu" maki yofi mendapat ejekan dari teman kerjanya itu.
"tadi mas yofi tanya kita udah coming out ke keluarga belum, kita udah kan mas?"
Arfan menatap Oky yang sudah duduk di sampingnya, belum sempat Oky menjawab seorang pedagang yang membawakan pesanan sate Maranggi Oky datang.
"makasih bang" sang pedagang pun kembali ke tempatnya.
"gue sama Arfan emang udah coming out ke keluarga, itung-itung ngurangin beban" jawab Oky sembari menyerahkan piring sate pada Arfan.
dengan tenang Arfan memakan sate itu satu persatu, membiarkan Oky menjawab pertanyaan-pertanyaan menyangkut hubungan mereka.
"emang abis coming out beban apa lagi yang lu punya Ki? bukan nya udah tuntas semua?"
Oky menyalakan sebatang rokok dan menghisap asapnya kuat, kemudian menjawab pertanyaan Joshua.
"ya banyak, gue juga harus mulai nyusun masa depan buat Arfan. gak mungkin gue ajak dia hidup susah"
"bukan nya lu udah kaya Ki" celetuk Febi.
"iya rumah mas Oky di kampung juga bagus tau!"
"yaelah bocil lagi makan nyambung aja"
Arfan mencebik singkat, dia memilih kembali fokus dengan sate nya.
"itu duit bapak emak gue, masa ngasih makan bini pake duit ortu. malu sama kontol lah gue"
jawaban yang Oky berikan mengundang gelak tawa dari yang lain.
"ngomong-ngomong kontol, cil gimana rasanya ngewe sama Oky? kontolnya gede gak?"
uhukkk!
pertanyaan macam apa itu.
"tolol!" maki Oky pada Febi dengan pertanyaan nya yang sukses membuat Arfan tersedak.
Oky segera memberikan gelas minuman Arfan, membantu pacarnya meredakan rasa terkejutnya.
"mas Febi jorok ih! aku lagi makan juga"
"so polos banget lu cil"
"ya lu kebangetan feb, orang lagi makan di tanyain ngewe"
"tolol emang"
"Weh santai Weh"
Mateyas hanya bisa tertawa melihat Febi di serang oleh temannya yang lain, benar-benar suasana yang menyenangkan.
"feb gue denger dari Rian lu ngegebet QC yang suka bolak-balik ambil sampel ya"
"anjing gue masih suka memek bangsat"
sungguh jika sudah berkumpul seperti ini, tidak ada yang namanya perkataan sopan. semua jenis kata kotor terlontar bebas keluar dari mulut masing-masing, tidak ada yang tersinggung. mereka menganggap itu adalah bumbu penambah dari setiap obrolan yang mereka bicarakan disana.
"padahal bool gak kalah enak" ujar Joshua di angguki oleh Oky.
tentu saja keduanya sudah merasakan bagaimana berhubungan sesama jenis, yang di rasakan adalah kenikmatan!
"kalo lu mau coba tuh sama Mateyas dia jomblo!"
mata Mateyas terguling dengan malas, selalu seperti ini. padahal dia sudah diam saja tidak mengatakan apapun, tapi dia juga yang jadi sasaran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
p.s buat yang kangen sama book ini, aing kasih bonus chapter. tenang masih banyak kok bonus chapternya, pengobat rasa rindu anjay. siapa tau kalian rindu sama aing:)