Aku akan mati.
Pikiran itu langsung muncul di otak Akira saat dihadang oleh seorang gadis. Tapi bukan sembarangan gadis. Gadis cantik di depannya bukanlah seorang manusia.
Vampir. Itulah sosok sebenarnya gadis cantik di depannya.
Vampir. Makhluk supranatural yang hanya ada dalam legenda, anime atau manga kini mengincar nyawanya. Lebih tepatnya menjadikan dia makan malam.
Cantik. Sangat cantik. Gadis tercantik yang pernah Akira temui sepanjang hidupnya.
Tinggi dan bentuk tubuh yang proporsional bagai seorang model, tidak, lebih tepat jika seperti malaikat. Rambut pirang keemasan yang memantulkan cahaya rembulan. Kulit putih bagai salju. Dia bagai karya sempurna tuhan.
Tapi mata merah ruby reptil dan gigi taring putih membuat siapapun tahu gadis itu bukanlah manusia.
Apalagi dengan pakaian sedikit gothic dan mirip pakaian Eropa di zaman dulu membuat kesan vampir begitu jelas.
".........."
Akira melirik bulan purnama yang berada di atas gadis itu. Sambil berpikir dia akan mati, dia mengingat semua apa yang terjadi sebelum dia bertemu dengan gadis vampir cantik itu.
Kota Chiyama. Kota ini terletak di pegunungan dengan udara yang sejuk. Jumlah penduduk tak mencapai 10.000 jiwa dan bisa dikategorikan kota kecil. Sebagian penduduk adalah petani sayuran karena udara di kota ini memang cocok untuk menanam sayuran.
Tapi meskipun kota kecil, berkat modernisasi, kota ini tak terlalu jauh ketinggalan.
Minimarket dengan mudah di temukan di kota ini. Sekolah juga cukup banyak, tapi sayangnya sekolah tingkat SMA dan lebih tinggi tak ada di kota ini.
Tapi tak ada yang perlu dikawatirkan karena sekolah tingkat SMA ada di kota yang tak terlalu jauh. Murid bisa naik kereta, bus, atau bahkan sepeda. Singkatnya kota Chiyama adalah kota yang nyaman untuk tinggal.
Tapi bukan alasan itu Akira Kanata pindah ke kota itu.
Akira Kanata. 15-16 tahun. Murid kelas 1 SMA. Hari ini dia pindah ke kota Chiyama.
Dia pindah ke salah satu rumah yang cukup besar dengan gaya Eropa. Sendirian. Tak ada orang tua atau saudara yang menemaninya.
Rumah itu bisa dibilang cukup tua dan memberikan kesan menyeramkan. Letaknya juga jauh dari pemukiman sekitar. Tak mengherankan jika disebut rumah hantu.
Tapi bagi Akira, rumah itu tak menyeramkam sama sekali. Justru perasaan rindu dan nostalgia saat tiba di rumah itu. Juga banyak kenangan yang berharga.
Barang Akira tiba terlebih dahulu. Semua barangnya sudah dipindahkan menggunakan jasa pindah rumah. Barang Akira tak berjumlah banyak, karena sejak awal dia tinggal sendirian.
Tapi saat melihat kondisi rumah yang kotor dan penuh debu, Akira hanya bisa mendesah dalam.
"Kurasa akan butuh waktu seharian untuk membersihkan semua debu ini."
Dengan semangat, Akira sedikit sedikit membersihkan rumah tua itu. Debu yang tebal pertanda rumah itu tak dihuni cukup lama membuat Akira batuk dan bersin bersin.
3 jam, 4 jam dan akhirnya 6 jam lebih dia membersihkan rumah itu sendirian. Debu sudah tak terlihat. Jaring laba laba dan kotoran lainnya juga lenyap tak tersisa. Lantai kayu juga mengkilap bagai cermin.
Tapi semua itu membuat tubuh Akira lelah. Dia lalu memutuskan untuk berisirahat. Dia duduk di sofa, tapi saat itulah sebuah benda di saku celananya membuat Akira berdiri lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend is Vampire Vol.1
VampireStatus; Complete .(?) Type; Light Novel Indonesia Genre; Romance, Action, Mature, Ecchi, Harem, Supranatural