Pagi ini Gemini terbangun dari tidurnya melihat jam sudah menunjukkan pukul 8 dan dirinya harus segera bersiap untuk pergi ke kampus jarena ada jadwal kuliah. Hari ini sedikit berbeda karena biasana panggilan telpon dari Fourth sudah berdering sejak pagi namun kali ini tidak. Dia mengingat bahwa mereka tengah bertengkar dan sama sekali tidak berkomunikasi setelah malam itu.
"wah tumben lu dateng awal?" tanya Winny yang baru saja tiba melihat Gemini yang sudah duduk di deoan ruangan kelas yang akan mereka pakai.
"Gem" panggik Winny lagi sambil duduk di sebelahnya kemudian mengeluarkan handphone nya menunjukkan satu foto kepada Gemini.
"cakep kagak?" tanya Winny memperlihatkan foto laki-laki SMA di handphone nya.
Gemini melihat sekilas dan hanya mengangguk saja kemudian memalingkan wajahnya lagi.
"bau bau prahara rumah tangga nih yakin dah gw" ujar winny menebak.
"lu kenapa dah sama bini lu?" tanya winny.
"diem lu, banyak bacot" jawab gemini kemudian memasuki kelas meninggalkan winny sendiri di luar.
"yee dasar, gw udah nanya baek-baek juga" gerutu winny yang langsung menyusul gemini memasuki kelasnya.
Di sisi lain, Fourth tengah membereskan meja di salah satu kafe yang cukup ramai pengunjung setiap harinya. Dia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa Gemini tau karena hal itu akan membuat kekasihnya marah, hidup dengan keadaan sulit bahkan fourth sama sekali tidak mengetahui siapa orang tuanya.
Panti asuhan yang dulu ia tinggali hanya memberitahunya bahwa orang tuanya hanya meninggalkan biaya pendidikan untuknya namun untuk kehidupannya sekarang dialah yang harus bertanggung jawab.
Fourth sama sekali tidak pernah menceritakan hal itu kepada Gemini, dia hanya memberitahu bahwa orangtuanya meninggal sewaktu dia masih kecil. Gemini sama sekali tidak tau bahwa tanggung jawab fourth untuk melangsungkan hidup saja sangat sulit karena harus bisa mengatur waktu antara kuliah dan pekerjaannya yang tidak mungkin dia tinggalkan begitu saja.
Berbanding terbalik dengan Gemini yang latar belakang keluarganya saja dapat dikatakan berada, hanya saja orang tuanya yang sibuk bahkan jarang sekali pulang karena bisnisnya yang sudah bercabang sampai ke luar negeri. Gemini tinggal bersama orang-orang kepercayaan orang tuanya di rumah besar dan mewah. Hidupnya seperti tidak ada kekurangan sama sekali dengan kesederhanaan fourth, dia bahkan tidak pernah sama sekali meminta apapun dari gemini.
Pertemuan mereka dimulai ketika SMA dimana saat itu Gemini menjadi murid baru dan Fourth sering membantunya dalam hal apapun sehingga hal itu membuat keduanya nyaman dan akhirnya bisa bersama sampai sekarang ini.
Fourth memutuskan bekerja sejak dirinya masuk SMA, setelah memasuki perguruan tinggi dia pindah dan bekerja di sebuah kafe yang sedikit jauh dari asramanya dan Mark adalah anak dari pemilik kafe tempat dimana ia bekerja. Mark merupakan mahasiswa semester atas di kampus yang berbeda dengan Fourth.
Fourth sudah lama bekerja disana sampai dia dekat dengan Mark dan juga keluarganya, dia bersyukur karena dikelilingi oleh orang-orang baik di sekitarnya ditambah dengan Gemini yang selalu ada untuknya dan sangat mencintainya walaupun Gemini suka bertindak sesukanya namun Fourth sama sekali tidak pernah meninggalkannya karena dia tau kasih sayang yang gemini dapatkan dari orang tuanya sangat kurang sehingg tidak ada niat dalam dirinya untuk meninggalkan gemini dalam keadaan apapun.
"gak kuliah Fourth?" tanya Mark yang memasuki kafe tersebut setelah pulang kuliah.
"hari ini aku gak ada jadwal kuliah phi" jawab Fourth menghentikan aktifitas nya yang tengah mengelap meja.
Mark mengangguk kemudian dia langsung pergi melayani pelanggan dengan ramah. Walaupun tidak sering, Mark membantu para karyawannya di kafe jika ada waktu luang saja.
Setelah pukul 9 malam, akhirnya kafe pun tutup dan Fourth sudah dapat beristirahat. Dia mematikan lampu dan bersiap untuk pulang ke asramanya dengan menggunakan bis. Biasanya jika Mark tidak ada urusan yang lain, dia akan mengantarkan Fourth pulang namun malam ini dia pulang sendiri.
Sebenarnya, dia bolos kuliah karena harus menebus uang buku untuk tugasnya. Dia sengaja untuk bekerja sehingga dia bisa mengambil uang hasil pekerjaannya untuk buku yang ia butuhkan. Fourth duduk dekat kaca melihat jalanan malam yang cukup padat sambil meratapi kehidupannya yang sulit.
Seorang laki-laki SMA di sampingnya menghancurkan lamunannya karena sibuk entah mencari apa.
"lagi cari apa?" tanya Fourth kepada laki-laki itu.
"dompet, padahal tadi pagi udah aku masukkin ke tas tapi gak ada" jawab laki-laki itu kemudian Fourth mengerti mungkin laki-laki itu panik karena takut tidak bisa membayar ongkos bis.
Fourth membuka tasnya dan menyerahkan beberapa lembar uang kepada laki-laki itu.
"ambil" ucap Fourth namun laki-laki itu hanya diam saja tanpa mengambil uang fourth.
"ambil, buat kamu" ujar Fourth sambil menyerahkan uang nya langsung ke tangan laki-laki itu.
"terimakasih banyak, oh iya nama kamu siapa?" tanya laki-laki tersebut.
"Fourth, nama ku Fourth. Aku duluan ya" jawab Fourth yang langsung turun sebelum laki-laki tersebut memperkenalkan diri.
Fourth berjalan gontai dengan badan yang terasa pegal memasuki gedung asramanya, dia sangat lelah dan butuh istirahat malam ini. Namun seorang pria berdiri di depan pintu kamarnya, Gemini.
Fourth menghembuskan nafas lalu berjalan mendekat ke arah Gemini yang bersender di pintu kamarnya.
"Fourth, aku minta maaf" ujar Gemini yang langsung memeluk Fourth.
"gakpapa, aku maafin kamu" ujar Fourth kemudian Gemini melepaskan pelukannya lalu tersenyum manis yang langsung dibalas senyuman oleh Fourth.
"Aku bawain kamu makanan, bisa kita masuk?" tanya Gemini kemudiam fourth mengangguk lalu mereka masuk ke dalam kamar Fourth.
Fourth memakannya dengan sangat lahap karena dia belum memakan apapun sejak pagi. Gemini yang melihatnya pun tersenyum karena Fourth yang lahap memakan makanan darinya.
"tadi aku ke gedung kuliah kamu tapi kata temen sekelas kamu, kamu gak masuk" ucap Gemini kemudian Fourth meminum segelas air sebelum menjawab pertanyaan gemini.
"a-aku pergi ke rumah nenek ku" ucap Fourth beralasan kemudian gemini mengangguk.
"Lain kali, bilang kalo mau pergi kemana mana biar aku anter" ujar Gemini.
"kapan-kapan, ajak aku pergi ke rumah nenek kamu" sambung gemini kemudian Fourth mengangguk lalu tersenyum.
'gem, jangankan nenek bahkan aku aja gak tau orang tua ku siapa'
Gemini memutuskan untuk tidur di kamar fourth malam ini, karena besok adalah hari libur.
Fourth melihat Gemini di sampingnya yang sudah tertidur, entah apa yang ada di pikirannya sekarang namun air mata fourth mengalir begitu saja. Dia menangis dalam diam sambil menatap gemini, sebenarnya fourth ingin sekali mengeluh dan menceritakan semuanya kepada Gemini namun dia tidak mau membebankan Gemini hanya dengan ceritanya dan membuat gemini khawatir bahkan kasihan terhadapnya.
Fourth langsung membenarkan posisi tidurnya dengan memeluk Gemini dan air mata yang masih saja mengalir. Gemini yang setengah sadar pun langsung memeluk Fourth dan mengelus rambutnya sampai keduanya benar-benar tertidur.
•••
••
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed | GeminiFourth
Fanfiction"Aku tidak peduli, tapi ini adalah cara aku mencintai kamu" - Gemini Norawit "Maaf, tapi ada banyak hal tentang yang aku tidak ingin kamu mengetahuinya" - Fourth Nattawat bxb🌈