Aku mencintai kalian!
Itu hanya kebohongan karir saja.
Membohongi media dengan senyuman manisnya.
Bibirnya pandai bersilat lidah dan penuh kebohongan.
-
"Papa pulang!"
Ah, didepan mereka aku tak sanggup berbohong.
"Papa!"
"Yamato, apa kau mengurus adik-adik mu dengan baik?" Dia menangkup pipi sang anak sulung, lalu memberinya kecupan manis di dahi sang anak.
"Umh! Aku dan Mitsu bahkan sudah memberi mereka makan malam!"
"Anak pintar. Apakah Tamaki dan Iori sudah tidur?"
"Tamaki sudah tidur, tapi Iori masih terjaga karena menunggu papa pulang," ujar Sougo, si anak ketiga.
"Kalian jadi anak baik, papa senang!" Senyuman manis yang berbeda dengan biasa ada di layar kaca.
Yamato, Mitsuki, dan Sougo yang ditugaskan oleh sang Papa untuk mengurus adik-adik mereka tersenyum senang di puji oleh sang papa. Hal ini harus dipertahankan!
"Papa pasti lelah, kan? Aku dan Sougo membuat teh untuk papa," ujar Mitsuki tersenyum manis khas anak kecil yang membuat hati sang papa meleleh.
Tangan sang papa di tarik ketempat duduk oleh ketiga anaknya dan dipaksa duduk. Mitsuki memberikan teh hangat itu, lalu Sougo dan Yamato memijat pundak dan kepala sang papa.
"Kalian tidak harus melakukan hal ini." Hatinya terasa hangat dan perutnya terasa seperti ada kupu-kupu berterbangan didalamnya.
"Tidak apa-apa, papa lelah kan bekerja seharian. Harus tersenyum didepan kamera itu melelahkan, apalagi papa punya asma dan gampang kelelahan."
"Kami tidak mau melihat papa sakit." Sang papa dibuat salah tingkah oleh anak-anak nya ini. Manisnya.
'Huaaaa!!'
Terdengar suara tangisan balita dari kamar.
Oh tidak, Iori menangis!
Secepatnya, Riku menuju kamar melihat anaknya Iori.
"Papa!" Tangis sang balita berumur 2 tahun.
Sang papa dengan cekatan menenangkan sang anak. Sepertinya Iori mengantuk.
Setelah beberapa saat, si balita mulai tenang dan tertidur di gendongan sang papa.
-
Jahat.
Aku tak habis pikir dengan ketikan jahat itu.
Layar ponselnya terpampang komentar-komentar jahat yang tertuju padanya.
'Apa-apaan dengan senyuman itu, membuat ku jijik saja.'
'Mati saja sana! Kau hanya beruntung bisa sepopuler sekarang. Jika bukan karena kami, kau tidak akan dipandang.'
'Dari gelagatnya saja sudah kelihatan kalau dia ini hanya idol yang sombong.'
'Kenapa penggemarnya bisa sebanyak ini. Menurutku dia biasa-biasa saja, tidak ada yang spesial'
Dia hanya bisa menangis sambil menghisap inhaler nya.
Diriku mahir dalam menyembunyikan rasa.
Satu, dua kali, ku tak apa-apa.
Kau pikir hidupku baik-baik saja. Siapa yang peduli, ku punya air mata.
Semuanya akan ku sembunyikan rapat-rapat.
Tapi sampai kapan ku begitu?
Halo, hehe.
Nambah hutang lagi aku.
Note: bagian terakhir itu adalah isi hati Riku yang sebenarnya adalah lirik lagu Perisai Jitu - moona Hoshinova (tapi aku ubah dikit).
Aku pake lagi itu karena lagu itu menceritakan tentang apa yang dirasa oleh public figure atau seorang idol, jadi menurutku cocok aja gitu. Kalian harus denger lagunya!!
Bagian awalnya juga itu terinspirasi dari lagi op oshi no ko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol! | IDOLiSH7
FanfictionPerjalanan Nanase Riku sebagai solo Idol sembari mengurus keenam anaknya. Cerita ini terinspirasi dari anime Oshi No Ko namun versi terangnya. Jadi ini alur nya bakal soft dan tidak ada Riku mayat kayak Ai. Slow update