01 - Papa!!

271 28 0
                                    

Lagi-lagi, sang manager di buat repot oleh si surai merah.

"Riku! Apa lagi ini?" Banri tak habis pikir. Apa yang dipikirkan oleh Talent asuhannya ini?

"Liat-liat! Mereka lucu, kan? Aku ingin mengadopsi mereka. Jadi tolong urus surat-suratnya ya!" Banri kelewat bingung, Riku menganggap ia sebagai manager atau seorang ayah?

Ah.. kepala Banri ingin pecah sekarang. Kini tatapannya tertuju pada 6 anak yang dibawa Riku. Lucu sih, apalagi dengan tatapan memelas mereka seperti meminta untuk dipungut.

"Riku, mengurus anak itu melelahkan, lho." Banri menghela nafas sejenak, mengingat betapa merepotkan ketika ia mengurus Riku.

"Apalagi mereka ada 6," lanjut Banri.

"Tidak akan! Banri ada untuk membantuku, kan?" Tatapan Riku mulai memelas seperti anak kucing.

Tidak!! Apa-apaan ini?! Bisakah Riku tidak selucu ini? Jika seperti ini, Banri tidak bisa menolak.

Skill kitten attack milik Riku mulai digunakan!

Banri menghela nafas panjang. "Baiklah, nanti akan ku urus, Tapi! Semua keperluan mereka, kau yang tanggung jawab sebagai ayah! Aku tidak mau ikut campur kalau masalah biaya."

Ayah? Aku akan menjadi seorang papa?

Memikirkan hal itu membuat bibir Riku melengkung indah menciptakan senyuman manis terukir pada pemuda berumur 16 tahun itu.

"Terimakasih, Banri-san! Aku akan berusaha jadi papa yang baik!" Banri hanya membalas perkataan Riku dengan mengacak surai merah Riku.

"Urus mereka dengan baik, jadilah seorang papa yang baik dan bertanggung jawab. Jadilah papa yang membanggakan!" Riku hanya mengangguk sebagai jawaban.

Kini atensi remaja dan pria dewasa itu berpusat pada anak-anak yang sedari tadi mengamati percakapan mereka. Si surai hijau terlihat menggendong bayi bersurai biru pastel dan si surai jingga yang terlihat lebih pendek dari si surai hijau sedang menggendong bayi dengan surai biru malam itu. Sedangkan 2 anak lagi saling bergandengan sembari memandang mereka.

"Sekarang, siapa nama dan umur kalian?" Riku mensejajarkan tingginya pada anak bersurai hijau.

"N-namaku Yamato, umurku 8 tahun." Anak bernama Nikaido mengeratkan pelukannya pada sang bayi.

"Yang ini Tamaki," lanjutnya.

"Kalau kalian berempat?"

"Aku Mitsuki, umurku 8. Ini adik kandungku, Iori"

"Aku Sougo, sebentar lagi aku 7 tahun."

"Aku Nagi, 5 Tahun."

Uwah, anak ini cukup dingin, batin Riku.

"Sekarang giliranku. Aku Nanase Riku, 16 tahun. Sekarang panggil aku papa!"

"Papa?"

"Ya, Begitu! Panggil papa!"

"Papa.." Kata itu terucap di bibir-bibir kecil mereka.

Senyuman itu semakin indah terukir di bibir Riku. Tak bisa lagi menahan diri, Riku memeluk keenam anak itu dengan erat.

"Mulai dari sekarang dan seterusnya, panggil aku papa, ya!"

Banri melihat interaksi mereka hanya bisa tersenyum lembut.

Namun disisi lain ia mencibir dirinya sendiri betapa bodohnya ia.

Kenapa aku mengijinkan nya begitu mudah?! Seharusnya aku harus memberikan Riku petuah-petuah dulu! Batin Banri merana.

Iya, aku tau ini sedikit. But at least aku update hehe.

Btw, sedikit info, jarak waktu prolog sama chapter ini adalah 5 bulan sebelum scene prolognya.

Hehe, ikut seneng Riku dpt support system baru.

Kalo begitu, sampai jumpa di chap selanjutnya!!

Bye bye!!

Idol! | IDOLiSH7 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang