Kala ituu, aku masih sesosok perempuan kekanakan yang tak punya hasrat dalam hubungan percintaan, trauma ku masih besar, hidupku terlalu runyam, hancurku hanya diriku yang tahu, aku masih perempuan yang memendam semuanya sendirian. Seorang perempuan yang luka dihatinya terlalu besar. Orang-orang bilang cinta itu indah, tapi ternyata cinta banyak membawa luka, kenapa hubungan bisa kandas hanya karena keegoisan dari salah satu pihak? Batinku! Aku selalu bilang aku gamau jatuh lagi dalam hubungan cinta yang tak pasti kataku.
kala itu aku masih duduk di bangku smp. Seperti yang kalian tau, trauma ku dimulai saat itu. Aku bertanya apakah aku layak untuk jadi seorang gadis yang dicintai. Nyatanya hubungan cinta monyet itu pun berakhir dengan Tragis, dia yang kuanggap cinta pertama, menghancurkan hatiku untuk pertama kalinya juga. Hancur? Iyaaa hancur, aku hancur untuk pertama kalinya, dunia ku seaakan runtuh, tidak ada lagi semangat hidup, air mataku mengalir, terus mengalir, "oh begini rasanya patah hati" kataku, aku hampir gila dibuatnya. Dia yang kuuanggap segalanya ternyata tak mencintaku dengan seutuhnya. Anggap saja itu masalalu yang sudah tak mau kubuka lagi lembaran ceritanya, cerita lama itu hanya menyisahkan luka dan trauma ku pada kisah cinta, 4 tahun aku bertahan untuk melupakan semua trauma dan berusaha sembuh dari luka lama yang pernah menggores dan mengobrak-abrik hatiku.
Katanya masa SMA itu masanya cinta sejati datang, alah itu mah cuma bulshit kataku. Buktinya masa SMA ku kelam, pembullyan,depresi, semuanya datang bertubi-tubi, pikirku "tuhan lagi ngasih ujian apa buat aku? Kenapa berat banget rasanya" aku yang biasanya ceria, menjadi sosok yang pendiam tak banyak bicara, kepalaku penuh dengan masalah, ada saat dimana aku berfikir untuk menyerah dengan semuanya. Aku teriak "sakit, ini sakit banget, kenapa gada yang nolong aku" batinku. Waktu itu aku emang ga peduli soal cinta "intinya bodo amat lah toh gue lagi punya banyak masalah, cinta-cinta gue masih trauma " bahkan ketika ada seseorang yang mendekati aku pun aku merasa ga bisa sama dia, aku takut hancur lagi, aku takut terjerumus ke sumur rasa sakit untuk kedua kali. Makanya bisa di bilang masa SMA aku isinya sad story deh, gada yang spesial apalagi romantis-romantisan, gada yang kayak gitu.
Tahun 2021, itu tahun aku lulus Berarti aku masuk kuliah pas mendekati akhir tahun. Sekitar bulan agustus mungkin, Tujuan aku kuliah tentu aja belajar ga si?! . Aku masih sama ga peduli soal romansa, ga genit kesana kesini apalagi nyari cowok. Gada kepikiran kayak gitu awalnya, kenapa? "Aku trauma sama percintaan, takut diselingkuhi takut sakit dan banyak pertimbangan lainnya" intinya waktu itu aku udah jomblo 4 tahun, gila yah ex gue hebat banget bikin trauma gue selama itu. Setelah dipikir-pikir, kita pacaran cuma modal chatting, ketemuan pun ga , apalagi ngedate keluar, boro-boro tapi traumanya ilang lama banget hahaha. Bahkan si ex yang gada moment langsung sama gue aja bisa bikin trauma segitunya! Makanya gue dari awal bilang "pokoknya gue gamau buka hati buat siapa pun". Niatnya mah begitu, tapiii skenario nya ternyata agak belok dikit, masuk kuliah aku udah sembuh sama segala luka, aku jadi anak yang ceria lagi, mencoba bersosialisasi lagi, mencoba lepas dari belenggu masalalu yang menyakitkan intinya.
Kehidupan kuliah aku berjalan dengan lancar, aku punya teman-teman yang baik, yang care sama aku, tapi masih agak canggung sih. Wajar karena ini pertama kalinya kita ketemu!! Aku berusaha jadi manusia random yang harus bisa bersosialisasi, kadang capek sih harus ngobrol sana sini, apalagi sama orang yang baru di kenal, jujur capek bangett waktu itu. Selang beberapa bulan kita mulai banyak tugas kelompok dari dosen, alhasil banyak ngobrol sama temen temen baru, yang sebelumnya ga pernah ngobrol sekalipun. Kalian percaya ga sih? Aku jatuh cinta lagi sekian lama?! Percaya??!!! Harus percaya karena emang itu yang terjadi sama aku!!! Cinta pada pandangan pertama, sama temen kelompok sendiri! Random banget hidup aku, bilangnya gamau kenal cinta, nyatanya jatuh hati duluan sama temen kelompok yang baru kenal 1 hari, padahal di kelas yang sama udah 3 bulan lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH
Short StoryDari kala untuk aksa "aku masih disini di tempat yang sama menunggumu pulang, aku masih duduk di depan rumah yang pemiliknya sedang pergi jauh, aku menunggu aksa kembali sambil membawa kunci dan berkata "kala aku pulang" kala menghela nafas sambil...