Hari itu lumayan cerah, tapi sejuk, angin sepoi sepoi menghantam pashmina coklat yang ku kenakan "driinggggg" tiba-tiba telepon masuk. "Kala? Kamu dimana, aku udah di tempat kita janjian buat kerja kelompok nih, dibelakang fakultas" sautnya, temanku ini sebenarnya tidak terlalu akrab dengan ku, tapi karena ini kerja kelompok mau ga mau kita harus sama sama ngerjain btw nama dia sheera, gadis dengan perawakan tinggi dengan gaya tomboi dan paras yang cantik. "Aku baru sampe sheera aku, udah di tempat! Kamu dimana? Aku gatau daerah sini bisa kamu jemput aku ?" Kataku. "Oh bentar kala, nanti ada aksa yang jemput kamu, dia pake baju merah, motor Scoopy ya!" Jawab sheera dengan nada lembutnya. Batinku bertanya-tanya siapa itu aksa? "aksa?aku ga kenal siapa aksa? Dia satu kelas sama kita?yang mana yah orangnya? Penasaran" . "O iya sheera makasih yah, bilangin ke aksa, aku pake pashmina coklat kemeja pink motif marble yah!! Jawabku dengan nada ramah, mataku sembari melihat sekeliling mencari sosok aksa yang memakai motor Scoopy dengan baju merahnya.
Seorang laki-laki berbaju merah mendatangi ku secara perlahan dengan motor Scoopy yang ia pinjam sembarang, "halo aku aksa? Ini kala kan? Temen kelompok sheera?" Dengan nada ramah aksa tersenyum padaku dengan lembut. "Oh iya, ini aksa yah? Maaf ngerepotin, dimana sheera sama putri yah?" Jawabku penasaran. "Putri sama sheera ada di shelter,sini aku antar aja, duduk pelan-pelan yah, hati-hati " kata aksa. "Makasih yah aksa, sekali lagi maaf ngerepotin " kataku sambil tersenyum ramah. Aku dan aksa pun menuju tempat dengan canggung tanpa mengobrol sedikitpun setelahnya. Sesampainya di tempat aku dan aksa berjalan menuju tempat, dengan ramah aksa menyapa teman-teman tongkrongannya dan aku menyapa sheera dan putri. "Gimana nih mo ngerjain langsung?" Kataku. "Ayok" seru putri dan sheera, 3 jam kami mengerjakan tugas sembari mengobrol walaupun keadaan canggung secanggung-canggungnya.
Tiba-tiba aksa datang, dengan muka badmoodnya, dia memesan es teh tarik sembari memaikan handphonenya. Aksa duduk disampingku, dan aku hanya diam terpaku merasa canggung dan berdebar untuk pertama kalinya. Sesekali aksa mengobrol dengan teman yang lain dan aku hanya bisa menyimak obrolan mereka, aksa pun sesekali menoleh penasaran ke arah laptopku. Aku terpaku, rasanya ini pertama kalinya aku merasa begitu canggung, tidak seperti biasanya aku begini.
Aksa seorang lelaki berbadan tinggi, memiliki wajah yang tampan dan kulit eksotis, berhasil membuat aku terpanah untuk pertama kalinya dalam sejarah hidupku. Aku bukan lah orang yang mudah jatuh cinta, apalagi cinta pada pandangan pertama. Kedatangan aksa merubah segalanya, aku langsung merasa penasaran dengan dia, bagaimana dia? Apakah aku bisa mengobrol dengan aksa? Ataukah aku akan berteman dengan aksa? Atau malah aku jadi pacar aksa? Pikiran-pikiran ini berkecamuk secara tiba-tiba membuat aku tidak fokus mengerjakan tugas ku.
Tak lama aksa izin pamit pulang, muka dia terlihat kesal. "Apa yang salah dengan dia?" Batinku. Namun aku berfikir untuk apa aku memikirkan aksa? Aku kan ga kenal dia! Tapi tetep aja aku kepikiran dia bad mood kenapa sebenernya. Setelah kegaduhan hati dan perasaan berkecamuk memedulikan hal yang seharusnya tak perlu di pedulikan, tugas kelompok kami selesai dengan cepat pada saat itu. "Ahhhh lega akhirnya selesai juga nih tugas! Makasih sheera makasih putri" kataku. "Iyaaa kala, sama sama. Habis ini mau langsung pulang??" Sheera dan putri penasaran. "Iya nih dah sore, aku mau langsung balik aja, bingung juga disini ngapain, mending istirahat dirumah" kataku. "O yaudah hati-hati yah kala, btw kamu pulang naik apa di jemput?" Sheera penasaran. Dengan excited aku menjawab "gaa di jemput, aku naik ojol kok" kataku. "Rumah kamu dimana, mau aku anter aja ga? " Kata putri. Dengan nada lembut aku menolak "hahaha gausah repot repot rumah aku lumayan jauh dari sini, di daerah A. Aku pulang sendiri aja yah, makasih putri" kataku Canggung. " O yaudah kala, hati-hati yahh" putri dan sheera serempak. "Iyaaa byee semuanya, duluan yah" aku pun berjanjak dari tempat itu kemudian pulang dengan perasaan lega namun masih penasaran dengan sosok aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH
Short StoryDari kala untuk aksa "aku masih disini di tempat yang sama menunggumu pulang, aku masih duduk di depan rumah yang pemiliknya sedang pergi jauh, aku menunggu aksa kembali sambil membawa kunci dan berkata "kala aku pulang" kala menghela nafas sambil...