"Hyung! Ini punyamu?"
Tanya Haechan pada Mark yang baru saja akan memejamkan matanya di dalam mobil selama perjalanan ke bandara.
Maklum saja, sebagai seorang idol, dirinya harus latihan dance hingga larut tadi malam untuk penampilannya di Jepang bersama dengan NCT127. Mereka akan berada di Jepang selama hampir 2 minggu lamanya untuk menghadiri berbagai acara. Tapi meskipun begitu Mark masih menyempatkan diri untuk ke gereja terlebih dahulu tadi pagi.
Mark membuka matanya dan melihat Haechan sedang memegang kamera yang tadi ia temukan di gereja.
"Ani.. itu punya orang lain"
"Punya siapa?"
"Seseorang.. akupun tak mengenalnya"
"Jika kau tak mengenalnya kenapa kamera ini padamu?"
"Seseorang meninggalkannya di gereja tadi pagi. Jadi aku memungutnya"
"Kau bertemu orangnya? Yeoja? Namja?"
Seperti biasa seorang Lee Haechan tentu saja tidak akan berhenti bertanya sebelum mendapatkan jawaban yang detail.
"Yeoja.."
Jawab Mark singkat, jujur saja ia mulai lelah menjawab pertanyaan bertubi-tubi dari Haechan. Saat ini yang ia butuhkan adalah tidur sejenak.
"Cantik?"
Mark hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan Haechan.
"Pasti cantik kalau tidak hyung tidak akan memungut kamera ini"
"Yak! Kau pikir aku Yuta hyung?"
Jawab Mark sembari melipat kedua tangannya di dada dan memejamkan matanya.
"Wahhh!! Yeoja ini pandai memotret"
Mark langsung membuka matanya yang baru ia tutup beberapa detik saja.
"Lee Haechan! Kau tidak boleh sembarangan membuka kamera orang lain!"
Baru saja Mark ingin merebut kamera itu dari tangan Haechan tapi Haechan langsung membalikkan badannya, membuat Mark kesusahan merebut kamera tersebut.
"Oh! Mwoya??"
Haechan membalikan badannya ke posisi semulanya.
"Apakah dia sasaeng fans hyung??"
"Apa maksudmu? Dia bahkan sepertinya tidak mengenaliku tadi"
"Lihatlah!"
Haechan menyodorkan kamera di tangannya tersebut kepada Mark.
"Apa-apaan ini?"
Ucap Mark pada dirinya sendiri ketika ia melihat fotonya yang diambil secara candid. Foto itu diambil tepat ketika Mark baru saja keluar dari mobil untuk masuk ke gereja tadi pagi.
"Tapi aku yakin dia sepertinya tidak mengenaliku tadi.."
Haechan hanya menghela nafas sembari menggelengkan kepalanya.
"Hyung, kau ini benar-benar orang yang sangat polos dan positif. Jika dia tidak mengenalimu mengapa dia mengambil fotomu? Lihatlah! Orang yang ada di foto ini hanya hyung.. sisanya ia memotret bangunan, pemandangan, bukan manusia. Terlebih lagi dia hanya memotret hyung tanpa orang sekitar hyung"
Mark melihat fotonya sekali lagi. Memang benar di foto itu hanya ada dirinya tanpa orang sekitarnya padahal seharusnya disana tadi ada manager hyung yang berdiri tak jauh darinya.
"Haechan benar Mark, kau harus berhati-hati, lebih baik hyung yang mengembalikan kamera ini ke gereja"
Jawab manager hyungnya yang duduk di depan tepat disamping supir yang mengantar mereka menuju bandara. Manager hyung ini sama dengan manager hyung yang menemani Mark ke gereja tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Rain | Mark Lee
FanfictionHe was sunshine, I was midnight rain He wanted it comfortable, I wanted that pain He wanted a bride, I was making my own name Chasing that fame . . Aku tersenyum mendengar lagu itu, lagu itu mengingatkanku pada seseorang, Mark Lee. Dia adalah bintan...