Prologue

318 22 1
                                    

Malam yang begitu sunyi. Seseorang tengah bersandar pada dinding dingin penuh coretan dengan tatapan merenung kearah dinding di seberangnya. Ruangan nya begitu sunyi, hanya diisi oleh detakan jarum jam yang terus berputar selaras tanpa henti setiap harinya. Malam ini-adalah malam bulan purnama-kendati demikian, ia lebih memilih untuk diam ditempatnya tanpa pergerakan sedikitpun.

Wajahnya dipenuhi lebam dan bibir yang sedikit robek dan sedikit mengeluarkan darah, tapi rasanya hal itu sudah hal yang menjadi biasa baginya, rasa perihnya sudah tidak pernah terasa lagi sejak lama. Sejak ia berada dibalik ruangan beruji besi ini.

Tok tok tok!

Suara ketukan pintu dari luar membuatnya menoleh dengan gerakan kepala lambat. Saat itu juga pintu terbuka-seseorang masuk. Ia hanya terdiam tanpa bersuara saat orang tersebut menghampiri nya, dan pintu pun ditutup oleh salah satu penjaga diluar.

Dan orang sebelumnya tanpa aba-aba sudah berada didepannya-duduk dihadapan nya. Tetapi ia masih tidak perduli dengan siapa yang berada bersamanya sekarang. Ia lebih memilih menatap jendela luar dengan cahaya rembulan menyinari melalui sela-sela jendela.

"Permisi, Nona Seungwan?"

Seungwan, gadis berambut pendek itu berhela nafas sebelum melirik. Hanya mendapat lirikan dari sang empu, membuatnya tidak menyerah begitu saja sebagai seorang dokter baru untuk tahanan di sini.

"Saya Bae Joohyun. Anda bisa memanggil saya Joohyun atapun yang lain, senyaman Anda saja."

Seungwan kembali melirik namun dengan gerakan menoleh. "Bae.. Joohyun?" Lirihnya, masih bisa didengar jelas oleh Joohyun.

"Ehem. Saya adalah dokter baru untuk tahanan di penjara ini. Mendengar bahwa Anda tidak ingin keluar dari sel ini, maka saya yang datang kesini untuk melihat langsung kondisi Anda sekarang."

"Kenapa?"

Kening Joohyun berkerut. "A-apa-"

"Kenapa kau ingin datang kesini? Kenapa kau ingin datang kesini sementara tidak dengan keluarga ku? Apa yang... membuatmu ingin menemui monster seperti ku?"

Joohyun terdiam sejenak. Dalam sejurus, ia dapat melihat keresahan, kemarahan yang terpendam dari tatapan Seungwan. Benar apa yang digosipkan oleh beberapa tahanan disini. Seungwan memiliki jiwa yang keras bak seorang monster yang memiliki rasa dendam yang begitu besar untuk orang-orang yang mencelakai nya. Namun, untuk Joohyun. Seungwan lain dari apa yang orang katakan.

Joohyun menggigit bibir bawahnya ragu, detik berikut nya, tangannya lebih memilih untuk membuka tas P3K yang telah ia bawa sebelumnya. Mengeluarkan sebuah kapas dan juga betadine. Menuangkan keatas kapas lalu mulai mengusap lembut bagian luka dari beberapa bagian wajah gadis dihadapan nya.

Seungwan hanya diam, tidak menolak perlakuan Joohyun untuk mengobati beberapa luka miliknya. Namun yang pasti, Seungwan berpikir jika Joohyun juga tidak memiliki alasan untuk menemui 'monster' sepertinya dan begitu juga semua orang yang menjauhinya.

Bahkan keluarga nya sendiri tidak ingin menemuinya ataupun mengunjungi nya selama dua tahun terakhir. Ia menyerah untuk mengajukan bending kepada Jaksa. Karena semua itu akan sia-sia. Lawannya adalah seorang yang begitu berkuasa dalam hukum, jika ia mengajukan permintaan banding, mungkin ia akan terlihat dalam permasalahan yang semakin rumit. Puluhan kali mengajukan banding dan semua itu ditolak tanpa alasan yang jelas.

Sekian banyaknya orang di dunia ini. Hanya satu orang yang mengunjungi nya hingga sampai kedalam ruang tahanannya, yaitu Bae Joohyun. Sembari mengobati luka, Seungwan hanya dapat memandangi wajah menawan yang dimiliki oleh Joohyun. Wanita yang berprofesi sebagai seorang dokter ini adalah orang pertama yang datang untuknya.

Wanna Be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang