Part 5

10.3K 430 99
                                    

Sasuke berlari secepat kilat menuju gerbang masuk desa. Didapatinya gadis berambut merah muda sebahu itu duduk sambil memejamkan mata. Tampak air mata meluncur dari pipi mulusnya. Sasuke menghela nafas dan melangkah pasti.

Buang ego bodohmu itu, Uchiha!

"Sakura...."

Sakura tampak tersentak mendengar suara Sasuke. Sakura segera membuka matanya. Tampak emeraldnya memandang Sasuke dengan ekspresi sangat terkejut. Dihapusnya air matanya dengan segera.

"Sa..ss..suke..kun?" Sakura berkata sangat lirih.

"Aku ingin minta maaf," Sasuke berkata datar. Ia tampak gelisah dan menundukkan wajahnya.

"Ah, tak perlu Sasuke-kun tak ada salah...."

"Tidak, maksudku, dengarkan aku, Sakura" Sasuke memotong ucapan Sakura. Ditatapnya mata Sakura. Mata itu seketika membuatnya percaya bahwa ia dapat bahagia. Mata itu seketika memberikan perasaan hangat. Sakura agak sedikit gugup dan segera mengalihkan matanya ke bawah. Saat ini perasaannya sangat kacau, dan bingung dengan segala yang terjadi malam ini.

"Tatap aku" nada Sasuke terdengar tajam. Sakura mendongak perlahan. Menatap mata onyx Sasuke. Sakura terpaku. Ia tidak melihat tatapan datar seperti biasanya disana, ia melihat Sasuke menatapnya lembut. Eh?

"Aku salah, kata-kataku tadi keterlaluan. Aku...Aku... Aku tidak bisa mengungkapnya. Aku tidak bisa bersikap manis. Tapi... Aku senang berada di dekatmu," segaris rona merah muncul di pipi Sasuke. Yah, segaris.

Sakura terdiam. Matanya sedikit membesar. Otaknya berhenti berputar.

"A..a..apa maksudnya Sasuke-kun?" Sakura tergagap. Bingung dengan penuturan Sasuke.

"Aku juga menyukaimu Sakura" Sasuke berkata. Kemudian membalikkan badannya.

"Argh! Ini sangat memalukan!" Kemudian ia menghilang.

Sakura mematung di tempat duduknya.

A...a..pa? Sasuke tadi menyatakan perasaannya? OH KAMI-SAMA!!!

Wajah Sakura memerah, sangat merah. Nafasnya menderu sangat tidak beraturan. Jantungnya bergerak cepat. Sekarang ia tahu perasaan Hinata jika berada di dekat Naruto. Ia merasa akan pingsan saking bahagianya.

"Haruno Sakura?" Sakura menoleh. Jantungnya masih tidak bersahabat. Sakura meletakkan tangannya di depan dadanya, seaakan manahan jantungnya untuk tidak keluar.

"Ah! Kazekage Gaara! Kau mengagetkanku, hehe..." Sakura berdiri kemudian menundukkan tubuhnya singkat.

Jika dia tidak datang, mungkin aku benar-benar pingsan, huft.

"Apa yang kau lakukan disini?" Gaara memangdang Sakura bingung.

"Ah, tidak, aku hanya sedang.."

"Dia sedang bersamaku!" Tiba-tiba Sasuke muncul disebelah Sakura. Wajahnya terlihat agak memerah dan sedikit cemas.

"Uchiha" Gaara sedikit menarik sudut bibirnya.

"Sabaku" Sasuke menjawab datar.

"Ayo, kau harus pulang. Ini sudah terlalu malam, Sakura" Sasuke menarik tangan Sakura. Dan sepersekian detik kemudian menghilang. Gaara memandang kepergian mereka dan melangkah kembali.

Sesampainya di kediaman Sakura, Sakura berdiri di hadapan Sasuke. Suasana terasa canggung.
"Masuk ke dalam, dan tidur" Sasuke berkata datar.

"Ba..baiklah" Sakura segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

"Terimakasih, Sasuke-kun!" Sakura berbalik dan tersenyum riang. Senyumnya yang dulu, senyumnya yang bahagia. Agak terpana, Sasuke sedikit tersenyum.

"Dan jangan pernah menemui bocah kazekage itu," Sasuke membalikkan badannya, dan menghilang.

"hah?" Sakura bertanya bingung. Namun, Sasuke sudah tak ada di depannya.

----

YOSH, SELESAI!!!! MAAF ENDINGNYA GAJE DAN ANEH BANGET YA! *bentur-bentur-kepala-ke-dinding* Sasuke-kun sangat-sangat OOC. Yah, ini fanfic pertama jadi mohon bantuannya ya, minna-san! Ganbatte, Ne! :)

Kimi o Matteiru, Sasuke-kunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang