"Hai..." Arley dengan senyum gugup melambaikan tangannya, dia tidak pernah menyangka dia akan melakukan hal seperti ini sebelumnya.
Kembali dulu ke hari pertama, satu jam setelah perkenalan para talent, Secruel muncul lagi.
"Asrama 1MYBY!
Atau bisa dibilang tempat spawn kalian."
Lou mengerutkan dahinya, untung ada Styla yang menginjak kakinya untuk mencegahnya mengamuk. Meskipun itu hanya membuatnya mengganti target---
"Secara cepet aja, di lantai dua ada 9 kamar kalian masing-masing, dan 9 kamar sisanya dilantai tiga.
Now now, mungkin kalian udah nyadar, tapi banyak ruangan yang dikunci dan ditutup."
Saat Secruel mengatakan itu, beberapa dari mereka melihat sekeliling ke lorong yang bersebrangan dari pintu masuk di ruang tamu, yang juga dikunci rapat.
Keempat pintu di sepanjang lorong semuanya dipaku oleh kayu dan rantai, sedangkan diujung lorong, terdapat spoiler. Diruangan besar lain, Lift yang dikunci dengan keadaan sama.
"Jalan kalian untuk ke lantai atas bisa pake tangga untuk sekarang. Tapi, lantai keempat di blokir.
Kalo mau buka harus nyelesain quest goal follower. Ya, sama kayak ruangan-ruangan lain."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengundang amarah masyarakat tentu saja.
Sementara yang lain me-roasting secruel, Eloise melirik ke wheelspin raksasa yang ada didinding.
Yah... Itu untuk masalah lain kali.
Setelah itu, mereka menghabiskan sisa hari pertama dan hari kedua untuk beradaptasi.
Dengan bakat sosial dari Chloe, Jiyoon, Hikaru, Ellie dan lainnya, keadaan tidak terlalu canggung, malah itu bisa tergolong baik. Mereka juga berhasil membawa Wylan dan Iro dalam percakapan, somehow.
