Pertemuan

75 1 0
                                    

"Dy bangun Dy..." Elusan dan suara khas Mama berhasil membuatku terbangun.

"Iya Mam... Ini Dy udah bangun..." Jawab ku dengan suara lemas dan tangan kanan mengucek mata, dan setelah itu memakai kacamata ku. Besar juga vila yang di sewa Kakek untuk acara kali ini. Tapi kok yang datang ramai sekali ya dan di dominasi oleh anak muda sepantaran aku.

"Ayuk Dy turun. Kakek, Nenek, Om, Tante, dan Sepupu - Sepupu mu sudah menunggu kamu tuh" suara Mama menyadarkan ku dari lamunan.

Aku bergegas turun dan langsung menghampiri mereka. "Kakek, Nenek apa kabar?" Tanya ku sambil menyalimi tangan mereka satu persatu dan ku lanjutkan dengan menyalimi Om, Tante, dan Sepupu - Sepupu yang umurnya lebih tua dari ku. "Alhamdulillah baik Dy, kamu sendiri gimana? Kok Nenek lihat kamu kurusan ndok ? Tinggal jauh dari orang tua membuat mu malas makan sepertinya." Balas Nenek dengan tangan nya memutar balikan badan ku.

"Alhamdulillah baik juga Nek. Ah aku ga kurusan kok Nek, cuma tambah tinggi aja." Jawab ku sambil nyengir kuda dan tangan menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal. Hidup jauh dari orang tua kadang membuat ku tidak napsu makan. Komentar orang tentang penampilan fisik ku yang kurus sudah sering ku dengar dan sudah tidak membuat ku risih lagi.

"Badan Mba Dy bagus tau nek, badan model - model gitu. Kaki nya panjang cocok jadi model pokoknya." Suara itu muncul dari sebelah Nenek. Itu suara Nayla adik sepupu ku yang baru saja lulus SMA. "Ah kamu bisa aja deh Nay, model dari mana coba." balas ku dengan muka merah.

"Nay, Andra udah di tunggu sama yang lain tuh di dalam" Kata Kakek sambil menunjuk kearah sofa di dalam. Hanya kakek yang memanggil ku dengan sebutan Andra, karena kakek yang memberikan nama itu kepada ku.

"Iya Kek. Ayuk Mba Dy" Kami mengangguk dan berjalan beriringan memasuki vila.

Seperti biasa di saat suasana ramai seperti ini aku akan duduk menyenderi di sudut ruangan. Bukan aku tak suka dengan mereka tapi aku terbiasa dengan kesendirian sehingga aku merasa nyaman bila sendiri.

" Nay, Mba mau keluar sebentar ya"

"Mau ngapain Mba?"

" Mba mau ngirim email ke temen, tapi disini ga ada sinyal nih Nay"

"Oh gitu,yaudah Mba, tapi jangan lama - lama ya soalnya dingin di luar"

"Oke Nay" Balasku dengan membuat symbol huruf o dan menutup mata ku sebelah.

Hmmm sejuk sekali udara senja hari ini, duduk di pinggir bukit dengan pemandangan pantai, tapi kenapa banyak sekali anak - anak yang sebaya dengan ku ya? Apa sepupu ku sebanyak ini? Memang aku jarang bertemu dengan mereka karena aku kos di Jakarta dan sepupu - sepupu ku sebagian tinggal di Bogor dan ada yang tinggal di Jawa, tapi masa iya lama tidak bertemu jumlah mereka bisa bertambah sebanyak itu. Di tengah lamunan ku, tiba - tiba aku merasakan ada langkah kaki yang lama lama semakin mendekat dan duduk disebelahku.
"Pradipta" Akhirnya dia bersuara setelah 10 menit duduk di sebelahku dia juga mengulurkan tangan kanan nya untuk mengajak ku berkenalan.

Aneh. Iya aneh. Aku merasakan sesuatu yang aneh saat dia memperkenalkan dirinya kepada ku dan menunggu jawaban dari ku. Ini sesuatu yang baru bagi ku. Aneh nya lagi aku merasakan kesejukan seperti baru menghirup udara segar.

"Andra ayuk masuk ndok udara sudah mulai dingin dan sudah mau maghrib" Panggilan kakek sontak membuat kami menoleh ke sumber suara. "Iya Kek..." Aku langsung bergegas memasuki vila dan meninggalkan Pradipta yang masih mengulurkan tangannya dengan tampang polos.

Saking terburu - buru dan kaget aku sampai lupa membalas uluran tangan laki -laki tadi, ahh sangat tidak sopan sekali diriku ini. Eh tapi dia siapa ya? Kalau dia sepupu ku harusnya dia mengenal ku begitu juga dengan ku, harusnya aku juga mengenalnya.
~.~

Halo readers ini tulisan pertama aku^^
Semoga kalian suka ya
Aku sangat menerima kritik dan saran supaya aku bisa nulis lebih baik lagi
Vote nya juga di tunggu ya
Thank u so much
xoxo

air fraisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang