Pradipta - Awal Pertemuan

49 1 0
                                    

Jam 5 pagi aku sudah berpakaian rapih dengan ransel berukuran besar di punggung ku. Hari ini aku dan teman - teman akan merayakan hari jadi perkumpulan kami. Kami akan merayakannya di vila milik keluarga ku. Teman - teman ku sudah berkumpul di parkiran saat aku dan Mitha adiku sampai di tempat penyewaan bis pariwisata. Jalanan tidak terlalu ramai karena ini masih pagi hanya ada sedikit kendaraan yang melintasi jalan tol. Sampai nya di pintu keluar tol baru terlihat ada nya antrian kendaraan yang cukup panjang. Dari jendela bisa aku bisa sangat jelas melihat kendaraan - kendaraan di sebelah bis kami. Tapi ada satu kendaraan yang menarik perhatian ku. Tepat di sebelah bis kami ada mobil yang berisi tiga penumpang. Di belakng kemudi ada laki - laki yang menurut asumsi ku adalah sang ayah di belakang ada sang ibu dan di sebelah kursi kemudi adalah si anak. Anak perempuan yang sepertinya sangat di sayang oleh ibunya. Dilihat dari mukanya dia bukan anak kecil lagi tetapi Ibunya dengan penuh kasih sayang mengelus rambut anaknya.

" Manis " ucapku tanpa sadar. " Apa yang manis bro? " wah ternyata aku mengucapkan kata itu dengan bersuara sampai Rezki bisa mendengarnya " Hah apa yang manis? Emang tadi gue bilang manis ya? Asal ngomong aja kali nih gue, mungkin gara - gara gue ngantuk, gue tidur aja deh Ki " Jawab ku dengan kembali memberikan pertanyaan kepada Rezki, dari mukanya jelas dia merasa bingung begitu juga dengan ku.

" Ki bangun Ki, udah sampe nih kita " " Iya - iya Dip udah bangun kok gue " " Mana bangun sih Ki itu mata lo aja masih merem gitu, gue udah kebelet pipis Ki" " Haha iya - iya nih gue bangun beneran" Akhirnya setelah rezki bangun dan sedikit bergeser dari kursi nya aku langsung bergegas memasuki vila dan mencari kamar mandi.

" Temen - temen ayuk kupul dulu semuanya, Gue mau bagi - bagiin kunci kamar nih" Seruku dengan suara agak sedikit kencang.

" Gue bagi jadi 4 kamar ya, kamar cewek di atas kamar cowok di bawah. Ini kunci kamar 1 Gue kasih Siska, " Aku berjalan menghampiri Siska. " Ini kunci kamar 2 kamu yang pegang ya Mit " " Iya Mas.. " " Kunci kamar 3 Gue yang pegang " Lanjutku sambil menggoyang - goyangkan kunci di tangan kanan ku ".. dan kunci kamar 4 Reza yang pegang " tambahku sambil menggoyangkan kunci di tangan kiri ku.

Setelah selesai membagikan kunci teman - teman ku langsung memasuki kamar masing - masing untuk menaruh barang dan beristirahat. Aku dan teman - teman satu kamar ku juga langsung masuk ke kamar. Pemandagan yang sangat indah terlihat jelas dari jendela kamar ku. Tidak sia - sia kami memilih menginap disini.

" Dip mau berenang ga? Anak - anak pada mau berenang tuh, mau ada games juga katanya " Aku hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Rezki dan segera mengganti pakaian ku. Saat aku keluar kamar aku bertemu dengan adik ku dan teman - teman nya yang juga sudah siap untuk berenang.

" Mit kamu berenang nya pakai baju apa? " " Eh Mas Dipta, Aku berenang nya pakai celana yang pendekkkk banget Mas terus pake tengtop deh " jawab Mita sambil nyengir - nyegir dan di ikuti tawa oleh teman - teman kami. " Oh adik mas sudah besar ya, sudah berani pakai baju dan celana macam kayak gitu " balasku dengan menjitak pelan kepalanya. " Haha ga deh Mas aku boong. Aku berenangnya pakai celana legging sama kaos lengan pendek " ucap nya sambil berlari bersama teman - teman nya menuju kolam renang. Dasar si Mitha itu suka sekali ngeledekin Mas nya.

" Dip ayuk Dip nyebur masa dari tadi lo duduk doang di pinggir kolam " Reza mencoba membujuk ku untuk berenang. " Nanti deh, Gue masih sedikit ngantuk " balasku.

Saat menyapu pandangan keliling vila aku menangkap wajah yang tidak asing di mataku. Wajah itu adalah wajah manis yang tadi pagi kulihat saat antrian kendaraan di pintu keluar tol. Dari kejauhan ku lihat parasnya yang tenang.

" Dip itu bukan nya "si manis" yang tadi ya? " tiba - tiba Rezki sudah berada di sebelah ku dan meledek ku. " Ki ngagetin aja lo! Maksud lo dengan kata tadi apaan deh ki " balasku pura - pura tidak mengerti. " Udah gausah pura - pura deh Dip, dari tadi di bis sama sekarang mata lo tuh ga lepas ngeliatin dia mulu tau ga sih, udah kayak kucing ngeliatin ikan tau ga hahaha.. " Rezki kembali meledek ku. " udah dari pada lo liatin terus, mending lo samperin aja Dip. " benar juga kata si Rezki dari pada hanya memandanginya dari jauh lebih baik aku menghampirinya syukur - syukur bisa berkenalan dengan dia.

Sudah 10 menit aku duduk di sebelahnya dan akhirnya aku memberanikan diri untuk memulai percakapan. " Pradipta " aku mengucapkan nama ku sambil mengulurkan tangan kanan ku untuk mengajaknya berkenalan. Kaget. Ekspresi itu yang kutangkap dari wajahnya saat aku mengucapkan nama ku. Begitu juga dengan ku aku juga kaget, kenapa aku bisa seberani ini.

"Andra ayuk masuk ndok udara sudah mulai dingin dan sudah mau maghrib " Terdengar suara laki - laki tua dari dalam vila sebelah . "Iya Kek..." Dia langsung bergegas memasuki vila dan meninggalkan Aku yang masih mengulurkan tangan dengan tampang polos.

Oh namanya Andra. Nama yang manis seperti wajah nya. Hahaha tumben sekali aku bisa berbicara seperti itu. Loh headset siapa ini? Aaa ini pasti headset si Andra, karena terburu - buru headset nya jadi tertinggal. Aku putuskan untuk menyimpannya dari pada rusak terkena hujan.

~.~

Selamat membaca...

Thank u so much

Xoxo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

air fraisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang