01

285 26 0
                                    

semuanya sudah berkumpul pada suatu ruangan vip milik kedua orang tua maren, mereka berkumpul karena ingin saling menjodohkan anak mereka, alan sagara nama yang sangat indah seperti pemiliknya, tuan sagara memiliki beberapa cabang perusahaan di beberapa kota

terbilang sangat muda jika harus menikah diumur nya yang masih menginjak 19 tahun, baru saja alan menjadi maba.. sedangkan maren cameron laki² berumur 22 tahun yang akan menjadi calon suami alan karena tuan sagara sudah lama bekerja sama dengan tuan cameron dan saling sepakat jika anak nya nanti akan di jodohkan

"DIJODOHIN!!.. engga alan ga mau pa" bantah alan

"dad are you serious.. i'm too young to get married"

"kita sudah lama setuju alan, dan ga ada salahnya juga kan kalau kalian menikah muda.." tuan sagara mencoba menenangkan alan

"tapi pa, alan tuh masih muda banget.. alan masih mau party² sama temen bukan ngurusi suami"

"alan.. om tau kamu harusnya masih nikmatin masa muda kamu tapi untuk kali ini saya mohon menikahlah dengan maren"

"mamaa.." adu alan kepada ibunya, ia sudah terjebak dengan keputusan kedua orang tua ini

"sayang, percaya sama papa okeyy kita semua sayang kamu"

"OKEYY FINE, aku mau tapi kalau aku udah ga tahan sama pernikahan ini aku boleh pergi kapan aja.. deal"

tidak ada yang menjawab pernyataan alan sampai "deal" maren bersuara

.

.

malam ini adalah malam pertama alan dan maren, mereka sudah resmi menjadi sebuah pasusu pada siang tadi, acara yang cukup melelahkan untuk hari ini.. mobil pengantin itu sampai di pekarangan rumah yang dinilai cukup besar hanya untuk dua orang yang menepati

tanpa ada ucapan atau perkataan alan dan maren berjalan ke dalam rumah itu, langkah alan tertuju pada croissant kesukaan tertata di meja makan, tapi saat kaki nya ingin melangkah ke meja makan maren menarik tangan alan agar tidak menyentuh makanan itu

"lepasin gak!"

"itu buat tamu bego, punya lo ada dikamar"

"ckk, yaudah tinggal ngasih tau ga usah pegang² kan bisa"

"beruntung aja gua kasih tau.. kalau engga tuh semua udah habis lu lahap" maren melangkahkan kakinya lagi untuk menuju kekamar mereka

"harus mandi bunga tujuh rupa nih gua karna di pegang tu orang"

alan pun mulai menyusul maren ke atas sana, langkah nya terhenti karena ia tak tau jika harus tidur dikamar mana? tapi langkah alan tertuju pada pintu yang bertuliskan kamar pengantin

alan dengan buru² membuka pintu kamar itu karena sudah tidak tahan dengan baju nya itu, tubuhnya sudah sangat lengket penuh keringat.. saat pintu itu terbuka terlihat disana maren sedang terlihat telanjang dada

"ANJINGG GOBLOKK" alan berteriak kaget

"ga usah teriak bisa? bacot banget sih"

"cok gua kaget anjir"

"ngapain kaget? lu ga pernah liat cowo se seksi gua"

"najis kata² lu, lagian lu kok bisa disini sih"

"buta? ga baca di pintu depan orang jelas² tulisannya kamar pengantin ya berarti kamar gua"

"jadi kita sekamar??"

"menurut lu, nama nya pengantin ya sekamar"

"njing gua ga mau sekamar sama lu"

"lu takut gua ewe? ga ada yang mau ngewe sama lu kali elah santai"

love after marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang