02

238 26 3
                                    

sinar matahari mulai menerangi kamar kedua pengantin itu, maren mulai membuka kedua matanya karena terusik dengan cahaya yang menyinari setengah wajah tampan nya itu

tak lama dari itu alarm dari hp milik maren pun berdering, tangannya terangkat untuk mengambil hp itu lalu mematikannya, lalu maren mendudukkan dirinya agar tidak tertidur lagi

saat matanya sudah benar² terbuka ia melihat ke arah suami nya yang berada disamping tubuhnya masih tertidur dengan nyenyak dengan alat penurun panas di dahinya

tangan maren pun melepas kompresan itu lalu mengecek keadaan kondisi tubuh alan, ternyata suhu badan nya mulai menurun sepertinya keadaan alan sudah cukup baik pagi ini

"cil bangun, jan molor terus lu"

alan pun karena merasa dirinya terusik mencoba untuk membalikkan badannya, karena maren tidak kehabisan akal, ia berjalan ke arah kamar mandi lalu mengambil segelas air dan memercikkan air itu ke wajah alan

sang pelaku hanya tersenyum jail, wajah alan sudah hampir basah kuyup karena maren tidak berhenti memberhentikan aksinya, akhirnya alan bangun dan melihat maren yang menahan tawanya

dan berakhir mereka berdua kejar² an di dalam kamar itu, maren pun dengan sangat mudah menghindari kejaran pria manis itu

"SINI LO ANJINGG"

"tangkep lah kalau bisa"

"MARENN ANJING WAJAH GUA BASAHH"

"lu sih ga bisa bangun pagi, ya gua cipratin pake air lah.. btw itu air closet"

"HAH, GA USAH BERCANDA LHO REN"

"gua serius"

"HUAAA MUKA GUA MARENNN, SINI LHO"

kejar² an itu berlanjut, sampai maren tiba² terpleset karpet sebelah kasur mereka, maren terjatuh ke belakang dan mendarat ke kasur, alan yang melihat itu berlari lalu meremat kerah baju maren

"okeyy santai cil.."

"huh? lu suruh gua santai? YA GA BISA LAH TAI" alan berteriak didepan wajah tampan maren

"tolong kalau lu mau hajar gua jangan sekarang, nanti siang gua ngampus"

"lo pikir gua peduli hah?"

"pliss tolong kali ini aja"

"siapa suruh lo gangguin gua tidur hah!?"

okey posisi mereka sekarang adalah tubuh maren yang tergeletak di kasur sedangkan alan berada di atas tubuh maren dengan tangan nya yang masih setia meremat kerah baju maren tanpa ada celah sedikitpun

"iya gua tau gua salah, tapi tolong gua hari ini mau date sama cewe gua"

"GA PEDULI LO MAU DATE KEK, MAU BUNDIR KEK.. GUA MAU TONJOK LO SEKARANG"

tangan alan sudah mulai terangkat keatas sudah bersedia menonjok wajah maren sekuat mungkin, maren memejamkan matanya dan sangat sudah siap menerima tonjokan alan yang mungkin akan menimbulkan lebam nantinya

aksi alan terhenti karena nyonya cameron masuk lalu melihat alan yang sedang berada di atas tubuh maren.. ya mungkin jika dilihat dari samping akan sedikit vulgar

"a-ahhh maaf kan mami asal masuk kamar kalian.. hehe lanjutin aja yaa mami mau kebawah hehe, jangan lupa turun buat makan"

"mami, g-gakk kayak yang mami pikir-..." pintu itu terlanjur sudah tertutup, maren pun membuka sedikit matanya dan melihat alan dengan wajah cemberutnya itu

"kenapa? ga jadi nonjok?"

"gak! mami liat kita, dan dikira gua lagi aneh² sama lu"

"ohh bagus dong"

love after marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang