Chapter 1 : Pekerjaan

11.1K 133 3
                                    

Bella pindah ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dan memulai kehidupan barunya, ia tinggal di sebuah kost yang sederhana tapi cocok untuk menjadi tempat tinggalnya.

Bella berjalan kaki, mencari lowongan pekerjaan di beberapa toko yang ia lewati. Memang sekarang sangat susah untuk mencari pekerjaan di Jakarta.

Saat ini, ia belum juga mendapatkan pekerjaan. Sekarang ia kembali pulang ke kost nya. Yang hanya bisa ia lakukan adalah berdiam diri di kost seperti pengangguran.

Di malam hari, Bella duduk didepan kostnya sambil memainkan handphonenya. Lalu tetangga kost baru nya pulang dari tempat kerjanya lalu menyapa Bella dengan ramah.

"Permisi, tetangga baru(?)" Ucap pemuda tersebut dengan ramah. "Ya, silahkan." Ucap Bella yang mengalihkan pandangannya kearah wajah pemuda tersebut.

"Boleh kenalan? Sebagai tetangga baru." Ucap pemuda tersebut untuk mengajaknya berkenalan. "Namaku Kazuo, salam kenal ya." Ucap Kazuo sambil mengulurkan tangannya dengan maksud untuk berjabat tangan dengannya.

"Namaku Bella." Ucap Bella sambil berjabat tangan dengannya, Bella melihat baju yang Kazuo pakai seperti baju seorang pekerja dengan setelan hitamnya.

"Kalau boleh tanya, kau kerja dimana?" Tanya Bella kepada Kazuo. "Oh, aku kerja di sebuah perusahaan bernama PT. Albern Wijaya." Jawab Kazuo sambil tersenyum tipis padanya.

"Ah, iya. Apakah ada lowongan pekerjaan disana?" Tanya Bella kembali. "Ada, lowongan cleaning service." Jawab Kazuo dengan lantang, Bella langsung terdiam selama beberapa detik.

"Hanya.. itu saja?" Tanya Bella.

"Ya, hanya itu saja." Jawab Kazuo. "Sudah ya, aku masuk duluan. Selamat malam." Ucap Kazuo sambil membuka pintunya lalu memasuki kostnya.

"Juga." Respon Bella.

'Setidaknya aku masih punya peluang untuk mendapatkan pekerjaan.' Gumam Bella.

Bella memasuki kostnya lalu tidur hingga esok.

~

Di pagi hari yang cerah, Bella bersiap-siap untuk melamar pekerjaan sebagai cleaning service. "Ya, aku harus semangat." Ucap Bella terhadap dirinya sendiri.

Bella melacak keberadaan perusahaan tersebut dengan aplikasi google maps.

Setelah Bella sampai, Bella memasuki perusahaan tersebut perlahan. Lalu bertanya kapan ia dapat diwawancarai untuk pekerjaannya, dan ia dapat diwawancarai setelah boss dari perusahaan tersebut selesai meeting dalam waktu sekitar 5 menit.

5 menit kemudian, Bella memasuki kantor boss untuk wawancara pekerjaan.

"Sebelumnya, Izinkan saya perkenalkan diri saya, nama saya adalah Bella Fathia."

Setelah selesai wawancara, Bella pun diterima sebagai cleaning service dan mulai besok ia bisa bekerja.

Bella kembali ke kost dengan perasaan bahagia yang mendalam.

'akhirnya, aku bisa bekerja disini.' Gumam Bella.

~

Di rumah seorang boss bernama Albern yang sangat mewah, seorang wanita yang dikenal sangat galak dan menyeramkan tetapi parasnya yang cantik bernama Delva Wijaya yang merupakan anaknya selalu berdiam diri dirumahnya.

Saat pembantunya datang ke kamar Delva sambil membawakan makanan untuk makan siang.

Setelah Delva memakan satu sendok, Delva menatap pembantunya dengan sinis dan berkata dengan tegas "keasinan, kalau gitu mending gausah masak deh." Delva langsung memarahinya dengan lantang.

Lalu pembantunya langsung menunduk kepadanya dengan perasaan takut menyelimuti dirinya.

"Cih, makan saja sendiri." Ucap Delva sambil berjalan kearah balkon, ia membuka ponselnya lalu membuka ponselnya untuk menelpon pacar perempuannya.

"Sayang, mau makan bareng ga?" Ajak Delva di telepon.

"Maaf ya, aku gabisa. lain kali aja ya." Ucap pacarnya bernama Sella, sebenarnya Sella berada di klub bersama dengan pria lain yang ia sebut pacarnya.

Sella sebenarnya bukan lesbian tapi ia berpacaran dengan Delva hanya untuk mengincar hartanya.

"Aku tutup dulu ya, Love youu." Ucap Sella yang akan menutup telponnya. "Love you too." Ucap Delva, lalu Sella menutup telponnya.

"Hah.. Sella sibuk apa ya?" Tanya Delva kepada dirinya sendiri.

Lalu Delva kembali memasuki kamarnya.

Pada malam hari, Delva dan Albern makan bersama di ruang makan. "Delva, besok kamu ikut ayah ya?" Ajak Albern dengan lembut. "Memang kemana yah?" Tanya Delva sambil memegang gelasnya yang akan ia minum. "Ke perusahaan ayah, kan kamu ga pernah kesana." Ucap Albern.

"Ya, ayah." Ucap Delva, lalu ia berdiri dari kursinya sambil membawa piring yang kotor untuk ia letakkan di wastafel.

"Tunggu, dan satu lagi.. minggu depan kau harus menggantikan ayah." Ucap Albern.

"Eh."

















Tbc.
(maaf sedikit, sisanya buat chapter 2)


Obsesi sang nona muda (GXG🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang