Kang-lim menyibak selimutnya. Ia memandang jam digital yang terpampang di dinding. "Jam tujuh ya, tiga puluh menit lagi masuk." Keluhnya. Kang-lim memegangi kepalanya. Tadi malam, ia baru saja begadang mengerjakan tugas yang diberi Dohyeon. Kalau dihitung Kang-lim baru tidur dua jam.
"Abang syaland emang," Kang-lim meraih sebotol minuman di meja nakasnya. Kang-lim berdiri. Memijat pelipisnya. Ia bersegera membersihkan tubuhnya. Memakai seragam, lalu segera turun ke ruang makan. "Pagi Bi," Sapa Kang-lim.
"Pagi," Jawab Bibi. "Kamu kenapa Lim?" Tanya Bibi. Kang-lim menggeleng, "Gak apa-apa ko--- Uhuk!" Kang-lim menyentuh tenggorokannya. Meskipun makanan yang tersaji di meja nampak menggoda tapi Kang-lim merasa tidak nafsu makan. "Aku berangkat dulu ya, Bi" Jawab Kang-lim.
"Yakin gak apa-apa?" Tanya Bibi lagi. "Gak apa-apa, nanti baliknya cepet ko" Balas Kang-lim. Menyambar kunci mobil di rak lalu pergi berlalu.
***************
"Hah..." Hari menusap keringat. Ia mendekati tempat duduk Gaeun. "Terlambat lagi?" Tanya Gaeun. Hari terkekeh, "Ya maaf, lagian belum mulai kan?" Hari menatap sekeliling. Menyadari bahwa Hyera dan teman-temannya memberikan tatapan tajam.
"Dari tadi emang gitu?" Bisik Hari, mengira tatapan tajam itu untuk Gaeun."Kayaknya dari tadi mereka bicarain kamu deh," Gaeun berujar. Hyera nampak berbisik dengan geng-nya sambil sedikit menunjuk Hari, terkadang terkikik meremehkan.
"Kalian kenapa sih?" Hari merasa risih. Hyera mengangkat satu alisnya, menatap Hari tajam. "Ga usah pura-pura gak tau deh, Pelakor." Ucap Hyera. "Maksudmu?" Gaeun mulai emosi, ia tidak bisa membiarkan sahabatnya diejek.
"Kang-lim dan Hyera itu pacaran ya, lo ga usah caper deh sama Kang-lim." Teman Hyera berujar "Kang-lim mana mau sama cewek urakan kayak lo," Sambungnya lagi. Gaeun mengkerut, selama ini ia tidak pernah mendengar gosip Kang-lim dengan Hyera. Hari mendesah kesal, pusing dengan pembicaraan yang seperti dialog sinetron indosiar. Kayaknya dia gak ada hubungan apa-apa sama Kang-lim.
Yakin, Har?
Gaeun berdiri mendekati Hyera. "Ga usah sok, deh.". Hyera memandang remeh, "Emang gitu faktanya, aku orang yang Kang-lim suka. Dan Hari, cuma PELAKOR!" Hyera meneriakkan kata-kata terakhir. Hari terkekeh "Apa gak kebalik?" Tanya Hari menantang. Hyera memandang Hari tajam. "Emang gitu faktanya!"
"Kalau enggak?"
"Tanya aja Kang-lim! Lo tuh cuma pelakor, sadar diri." Teman Hyera menantang Hari. Hyera yang tadinya menantang, tiba-tiba ciut. Gaeun tertawa. "Hyera gak mengkordinasi geng-nya dulu ya?" . Batin Gaeun, ia yakin, Hyera hanya berani dengan Hari tidak dengan Kang-lim. Buktinya? Hyera langsung ciut, nampak juga secara tidak langsung ia memberikan ancaman pada temannya. "Takut ya?" Tanya Hari.
"Eng.. Enggak kok!" Balas Hyera. "Ok, kita tanya Kang-lim nanti."
Hari berlalu pergi. Diikuti langkah Gaeun. Hari sangat bersyukur Pak Seo masuk terlambat 15 menit, setidaknya dia bisa menenangkan diri dulu. "Are you ok, Hari?" Tanya Gaeun. Membelai surai cokelat Hari. "Gue ga tau Eun," Hari menaruh wajahnya diantara kedua tangannya. "Gue sendiri ga tau hubungan gue sama Kang-lim apa,". Lain kata, HTS. Hubungan Tanpa Status.
"Mending kamu Ri, daripada Hyera main mengklaim Kang-lim punya dia padahal gak ada hubungan apa-apa?"
Lah elu yang baca ini? Udah beda dimensi, beda alam, masih bisa milikin dia apa?
Hari menahan tangisnya. Gaeun menepuk-nepuk punggung Hari.
"Hai!--" Gaeun menutup mulut Leon yang baru datang. "Lagi sad dia," Bisik Gaeun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend? [Shinbi House] ✔️
Teen FictionHari Koo namanya, gadis manis yang lugu. Memiliki teman dari kecil bernama Leon. Mereka sangat akrab, kadang saling berbagi, kadang baku hantam. Orang mungkin mengira Hari seperti gadis polos lainnya. Namun Hari tak begitu. 𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯�...