Pagi ini, suasana kelas yang berbeda dari sekolah pada umumnya membuat Noela merasa sangat terkejut. Seperti guru pengajar yang datang tepat waktu, bahkan sebelum bel berbunyi guru pengajar sudah stand by di mejanya.
Dan lagi-lagi mereka semua, teman-teman sekelasnya juga terlihat rapi dan sangat menjaga sikap. Sungguh satu hal yang tidak pernah ia temui di sekolahnya.
Tidak ada suara kegaduhan sedikitpun, dan semua benar-benar memperhatikan materi yang diajarkan oleh guru.
Dan detik dimana suara pintu terbuka. Membuat atensi mereka teralihkan.
Seorang pria dengan pakaian putih abu-abu yang bagian lengan kiri sengaja digulung ke atas itu berjalan angkuh dengan satu tangannya memegang mobil-mobilan mini beserta remote control.
"Morning Miss." Sapanya dengan cuek yang langsung pergi melewati guru yang sedang mengajar.
Guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Inggris itu terlihat beberapa kali menghela nafas panjang sebelum berkata dengan suara lantang. "JAGAT, KAMU SANGAT-"
"KETERLALUAN!" suara serempak itu datang dari siswa-siswi yang berada di kelas.
Setelah berucap menirukan guru itu, mereka tertawa terbahak-bahak. Kali ini kelas terasa lebih hidup.
"Seperti biasa kalian akan mulai berulah kalau Jagat datang." Lagi-lagi guru tersebut menggeleng kepalanya dan menatap penuh keheranan dengan Jagat.
"Kali ini alasan kamu apa?" Tanyanya seraya menelisik tubuh pria itu.
"Gak ada alasan."
Ya, seperti itulah jawaban yang selalu terlontar dari mulut Jagat. Walaupun bandel dan tidak kenal aturan, Jagat tidak akan pernah sekalipun memberikan alasan atas apa yang ia perbuat.
"Baiklah, Miss berbaik hati karena semester kemarin kamu mendapatkan peringkat pertama, kamu boleh duduk."
Jagat mengangguk mengerti lalu mengambil langkah lebar menuju loker kelas yang berada di belakang dan meletakkan mobil-mobilan beserta remote control kedalam lokernya. Setelah itu barulah dia bisa duduk tenang di bangku belakang.
Aktivitas yang Jagat lakukan tidak lepas dari pantauan Noela yang tempat duduknya berada di sebelah kanan Jagat.
Jagat yang merasa diperhatikan hanya menoleh sekilas dengan tatapan yang sulit diartikan. Sepertinya pria itu tidak terkejut dengan kehadiran Noela atau dia ingin berpura-pura tidak mengenalnya di sekolah ini.
"Jo..."
Jordan yang mendengar panggilan Noela hanya mengedipkan kedua matanya, lalu datang menghampiri karena kebetulan saat ini guru pengajar sedang keluar kelas.
"Noe, gak nyangka kita sekelas lagi. Nih, gue kasih hadiah dari teman lo yang paling ganteng." Ujar Jordan yang memberikan sebungkus permen karet kepada Noela.
Noela yang menatap jijik pada sebuh permen karet itu, namun dengan terpaksa ia tetap mengambil hadiah itu dan memakannya seraya melihat ke arah Zea. "Dia cewek lo?"
Jordan tersenyum dengan memperlihatkan gigi yang dipagari behel. "Iya salah satu cewek gue, yang cakepnya luar biasa."
Noella berdecak memperhatikan Zea yang secara terang-terangan tengah menatapnya dengan senyuman tipis. Rupanya gadis itu sudah mengetahui jika dirinya adalah teman dekat Jordan.
"Gue, kangen." Ucap Noela begitu lirih yang membuat perhatian Jordan langsung teralihkan pada jadwal piket kelas, yang disana masih terdapat nama Topan.
"Gue, ada di pihak lo dan apapun rencana lo gue dukung, Noela." Tutur Jordan menenangkan.
"Makasih buat informasi yang kemarin Jo."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUSPICIOUS SCHOOL
Teen FictionNoela Sanjana, gadis licik dengan paras yang cantik. Gadis berani yang rela melakukan apapun yang ia inginkan. Salah satu keberaniannya adalah pindah sekolah ke Wirabrata High School yang terkenal dengan sebutan penjara remaja. Tujuannya untuk berse...