Bab Satu

1.5K 120 24
                                    

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

.

Bilah bibir yang dipoles dengan pewarna merah itu terbuka. Napasnya terengah dan tubuhnya menggelinjang ketika sepasang tangan yang berurat menyentuh puting payudaranya. Ini bukanlah kali pertama puting payudaranya disentuh, namun sentuhan lelaki ternyata terasa berbeda dibanding ketika ia menyentuhnya sendiri.

Di hadapannya, seorang lelaki berwajah rupawan dengan tubuh tegap bersiap menghisap bibir merahnya yang ranum. Lelaki yang beru pertama kali ditemuinya itu mengaku bernama Keisuke, namun ia bahkan tak yakin kalau itu adalah nama asli sang lelaki atraktif.

Kejantanan lelaki itu telah menegang sepenuhnya dan kini bergesekkan dengan liang vaginanya yang tak ditutupi sehelai benangpun. Sensasi hangat dari kejantanan Keisuke membuatnya gairahnya semakin tak terkendali, rasanya ia ingin menikmati tubuh lelaki itu sesegera mungkin.

Ia mengulurkan tangan dan menatap lekat-lekat mata berpupil hitam milik lelaki itu. Kulit wajahnya putih dan mulus, kontras dengan rambutnya yang hitam legam. Meski hanya satu malam, ia ingin menghabiskannya dengan menatap keindahan wajah lelaki itu

"Malam ini aku milikmu. Kau boleh menyentuhku sepuasnya, Sakura," ucap Keisuke seraya meremas payudara Sakura.

"Kau juga. Sentuh aku semaumu," ucap Sakura seraya menyentuh pipi Keisuke dan menangkupnya dengan satu tangan.

Wajah Keisuke mulus tanpa jerawat atau setidaknya milia. Mata hitamnya yang menatap tajam seolah menusuk hingga menembus jantungnya. Bibir tipis lelaki itu sesekali menguarkan aroma mint segar.

Sakura telah tenggelam dalam gairah dan hasrat memiliki raga Keisuke. Ia segera menarik lelaki itu dan mencumbunya. Begitu ia membuka mulut, ia bisa merasakan rasa mint itu berpindah ke dalam mulutnya. 

Keisuke seolah menolak untuk didominasi lebih lama lagi. Lelaki itu membuka mulutnya dan mengeluarkan lidahnya serta menjilat lidah Sakura. Lidah mereka berdua bersentuhan dan terasa geli sehingga membuat napas Sakura terengah. 

Selama 35 tahun hidupnya, ini kali pertama Sakura merasakan ciuman semacam ini dan rasanya ternyata ia menyenangkan. Ia merasa senang karena kali pertamanya dilakukan bersama pria seatraktif Keisuke dan ini pengalaman pertama yang layak untuk dikenang. Meski besok mereka berdua akan kembali sebagai dua orang asing, Sakura sama sekali tak menyesal.

Keisuke melepaskan pagutannya pada akhirnya dan kini bibirnya terarah pada lipatan antara leher dan bahu Sakura. Ia menghisapnya, membuat Sakura kembali menggelinjang karena geli. Berat tubuh Keisuke yang hangat dan menimpa tubuhnya membuatnya merasa ingin segera dimasuki.

Gigitan pelan Keisuke membuat Sakura terkikik geli. Lelaki itu menjilat leher Sakura sebelum kemudian mulai menjilat puting kiri Sakura yang telah meregang serta menghisapnya. Sedangkan tangan lain Keisuke masih menyentuh puting kanan Sakura.

Dengan kaki, Sakura mencoba melepaskan celana dalam Keisuke yang masih terpasang. Lelaki itu segera menjauhkan tubuhnya dan mengangkat kaki Sakura.

"Wah. Kau tidak sabar, ya?"

Sakura menyeringai."Curang kalau cuma aku yang telanjang, kan?"

Keisuke hanya membalas dengan seulas senyum tipis. Ia kemudian mengarahkan tangan Sakura ke penisnya yang telah menegang dan membiarkan Sakura mengelusnya sehingga membuatnya semakin terangsang.

Ini juga kali pertama Sakura menyentuh alat kelamin orang lain. Di saat seperti ini, mungkin seharusnya ia menghisap kejantanan lelaki itu. Namun ia merasa tidak nyaman harus memasukkan penis orang yang bahkan tak ia miliki kontaknya selain kontak di aplikasi kencan itu. Siapa yang tahu bagaimana riwayat penyakit seksual lelaki itu selain dirinya sendiri dan Tuhan --kalau memang ada?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(mungkin) Sendiri [21+] -- SasuSaku FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang