Katanya mencintai diri sendiri lebih sulit dari mencintai orang lain. Apa dari kata mencintai? Jika kau bahkan tak bisa menghargai dirimu sendiri. Itulah yang Wang Yibo rasakan.
Jangan kan berminat akan suatu hubungan. Membayangkan nya saja sudah membuat Wang Yibo merinding.
Wang Yibo bahkan belum bisa mengurus dirinya sendiri, bagaimana mungkin bisa mengurus orang lain?
Hubungan antar manusia itu sangat melelahkan, suatu waktu seseorang akan saling mengenal, saling memahami lalu mencintai namun sewaktu waktu akan bertengkar, beradu argumen lalu saling memaafkan dan berbaikan.
Bukan kah itu sangat melelahkan? Itulah suatu hal yang Wang Yibo hindari! Apalagi jika sudah menyangkut percintaan.
ini sudah lebih setahun Wang Yibo sekolah di sekolah menengah atas. Dan sesering itu juga dia mendapat pernyataan cinta baik secara diam diam ataupun secara terang terangan oleh murid di sekolah ini.
Prinsip Wang Yibo masih kokoh. Tapi hari itu entah kenapa perasaan Wang Yibo tampak aneh.
"Wang Yibo? Namamu Wang Yibo kelas A3?"
Wang Yibo mengangguk pasti ketika salah satu murid menanyakan tentang dia. "Ada apa."
"Apa kau tadi melihat ponsel di lapangan basket?"
"Apa kau menjatuhkan nya?" Bukan nya menjawab. Wang Yibo malah spontan bertanya. Sehingga membuat laki laki di depan nya mengerutkan pelipis nya karena bingung.
"Maaf, maksudku mungkin kau menjatuhkan nya. Aku memang melihat nya di lapangan tapi ku pikir itu milik pemain anggota basket." Lanjut Wang Yibo segera menjelaskan nya.
"Aku memang meletakan nya di pinggir lapangan tapi saat aku selesai bermain basket, ponsel ku hilang." Jawab Laki laki itu gusar.
"Di lapangan hanya ada anggota tim basket dan dua teman ku, tapi kurasa mereka tak mengambil nya, untuk memastikan aku akan menelpon mereka." Tutur Yibo sambil mengeluarkan ponsel nya dari saku celana olahraga nya.
Laki laki itu hanya mengangguk sambil menunggu jawaban telpon dari teman teman nya Wang Yibo.
"Halo, Ada apa Wang Yibo." sambungan telpon tersambung.
"Di lapangan tadi Apa kau melihat ponsel seseorang?" Tanya Yibo.
"Tidak, Meng Ao juga tidak melihat nya, Ada apa? Ponsel kau hilang."
"Bukan ponsel ku yang hilang. Tapi ponsel seseorang yang hilang." Jelas Yibo.
"Siapa?"
Sebelum menjawab Wang Yibo melirik sebentar ke arah laki laki di samping nya yang bahkan Wang Yibo tak tau namanya.
Seolah paham dengan itu, laki laki itu langsung menjawab nya. "Xiao Zhan, Kelas A1."
"Oh Xiao Zhan aku mengenalmu, tapi maaf kami memang tak melihat ponsel mu. Coba kau tanyakan pada anggota tim basket mu, mungkin mereka yang menemukan nya."
"Aku sudah menanyai mereka. Tapi tak ada yang melihat nya. Oh, terima kasih sudah mau meluangkan waktumu untuk ku." Balas Xiao zhan.
"Tidak apa apa. Semoga ponsel mu cepat ketemu."
Xiao zhan hanya menggaguk pelan. Kini Wang Yibo giliran menjawab nya. "Baiklah, ku tutup telepon nya."
Mengelus kepala dengan kasar. Rasa gusar Xiao zhan semakin nampak, Wang Yibo hanya terdiam bingung karena tak tau mau membantu seperti apa.
"Apa area lapangan basket punya CCTV?" Tanya Xiao zhan pada Yibo."Kurasa tak berfungsi kecuali CCTV koridor sama setiap kelas." Balas Yibo.
"Sialan, kurasa aku tak akan menemukan ponsel ku." Jelas Xiao zhan.
"Laporkan saja pada guru." saran Yibo langsung di balas gelengan oleh Xiao zhan.
"Dari awal sudah di jelaskan. Semua murid boleh membawa ponsel tapi guru tak akan bertanggung jawab bila itu hilang, jadi percuma saja melapor." Balas Xiao zhan.
Xiao Zhan mendesah pelan. Kini dia menghadap ke arah Wang Yibo sambil menepuk pelan bahu Yibo.
"Terima kasih karena mau membantuku."Yibo tertegun. Jarak mereka terlalu dekat tapi dengan cepat dia memperbaiki ekspresi dan segera menggaguk sebagai Balasan. "Aku bisa membatu mu jika kau ingin mencari ponsel mu lagi." Tambah Yibo.
"Kurasa aku tak akan menemukan nya lagi. Tak ada waktu, sebentar lagi jam pelajaran terakhir akan di mulai."
"Kita bisa mencari nya sepulang sekolah." Setelah mengatakan itu Wang Yibo merutuk menyesal. Untung saja Xiao zhan menolak jika tidak Wang Yibo dalam masalah.
Yibo sempat lupa bahwa hari ini dia harus les privat setelah pulang sekolah. Kalau tak datang ibu nya akan menghukum nya.
Tak lama bel masuk berbunyi setelah Mengucapkan terima kasih. Xiao zhan langsung pamit untuk ke kelas nya dan Wang Yibo menatap laki laki itu sampai menghilang di belokan ruangan kelas.
"Kenapa aku seolah tertarik dengan nya?"Hanya karena kehilangan ponsel membuat Yibo dan Xiao zhan yang tak saling mengenal walaupun satu sekolah menjadi memiliki momen untuk berinteraksi.
Apa kalian tau karena itu, kedua nya jadi memiliki cerita kisah ketika masih di SMA.
Bukan kah Wang Yibo sudah lebih dari cukup untuk di cintai?
Bersambung
Note: Gak tau nih cerita bakal bagus apa enggak. Tapi semoga kalian suka, mohon dukungan, saran dan kritik nya.
ini cerita iseng karena butuh asupan dari Yizhan yang makin hari makin minim momen
Apalah daya mengharapkan kapal ini real wkwkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
For Youth
FanfictionWang Yibo hanya memiliki diri sendiri sebagai teman. Bagi nya mencintai diri sendiri lebih sulit dari mencintai orang lain. itulah kenapa sejak awal masuk sekolah menengah atas dia selalu menolak pernyataan cinta dari siapapun. Tapi siapa yang tahu...