01

10.1K 98 9
                                    

"Zur! Lo serius nulis beginian?" tanya Umaima atau panggil saja Mai.

Azzura Selina Nora- gadis yang cukup terkenal karena cantik di kampusnya. Tapi lebih memilih menganggumi dosen tampan di kampusnya diam-diam. Ada satu indentitas rahasia lagi yang ia miliki, yaitu Noyra.

Tak banyak yang tahu tentang identitas itu, tapi bagi yang tahu itu adalah nama pena dari seorang penulis novel yang cukup terkenal. Namun yang membuatnya terkenal adalah karena akun dengan nama Noyra itu hanya menulis cerita berbasis dewasa. Atau lebih singkatnya...

Cerita plush-plush!

"Ini dosen-seorang dosen tampan yang sangat di sukai banyak mahasiswi. Wajahnya sungguh sangat sexy, belum lagi jika membahas bagian bawahnya. Sudah pasti akan membuat wanita menjerit jika sudah dibawahnya." Resya membaca sebagian part di dalam novel milik Zura dan membuat Zura membulatkan matanya.

"Anjir! Ga perlu di bacain semua juga lah!" protes Zura pada Resya. Resya hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Lo ga nulis tentang... Dosen yang itu kan?" tanya Zhelin atau sering di sapa Zheli. Diantara mereka dia yang paling realistis dan pintar.

Zura hanya menyengir tanpa dosa, "Bapak itu terlalu ganteng ga sih kalau di anggurin aja tanpa di jadiin inspirasi?!"

"Wtf?! Lu beneran gila Zu?!" Mai menggeprak meja. Sehingga membuat seluruh antensi kelas mengarah pada mereka ber-4.

"Mai, sabar Mai!" Resya menahan bahu Mai untuk tetap sabar, ia mengelus-elusnya bahu Mai agar gadis itu sedikit lebih tenang.

"Calm down Mai, lo udah buat kita jadi pusat perhatian." ujar Zheli membuat Mai yang tadinya berdiri kembali duduk.

"Lo beneran udah geser deh kayaknya. Gimana kalau ketahuan dosen itu? Lo ga lupa kan dia itu gimana?!" Tanya Mai mencoba tenang. Resya hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal, memasang ekspresi polos dan tanpa dosannya.

"Yah, kalian harus bantuin gue buat nutupin ini semua dong."

"Eh, Echa ga mau ikutan ya. Echa ga tau!" celetus Resya.

"Iya, makanya kalau kalian semua ga mau terlibat. Jangan coba-coba buat sebarin kalau cerita ini gue yang tulis!" tekan Zura.

Entah keberanian dari mana, atau memang dia nekat. Zura segila itu terobsesi pada dosen muda tampan di kampusnya. Sebagai mahasiswa yang baik dan tidak nakal. Di banding harus ikutan ngantri dengan beberapa kating yang juga mengejar-ngejar dosen tersebut. Maka Zura memilih jalur aman. Yaitu jalur halu.

Yahh... Walaupun dia cuma berbakat kalau ngehaluin bagian-bagian yang... Mesum

"Eh, tapi cerita ini bikin gue panas dingin juga bacanya." ucap Mai saat lanjut membaca adegan yang ada disana.

"Emang lo tu ga jelas!" protes Zura sedikit kesal. Apa salahnya sih mendukung karyanya tanpa protes, lagian aman-aman aja loh kalau ga ketahuan?!

"Tapi menurut gue ini bahaya ga si kalau misalnya ketahuan Bapak itu?" tanya Zheli. Mereka bertiga refleks menoleh ke arah Zheli yang paling waras di antara ketiganya. "Belum lagi lo buat pake nama dosen itu." Ucap Zheli membuat Zura terpikir.

"Iya, hayo lo Zu! Mana lo nulisnya novel plush-plush. Kalau novel biasa masih bisa dimaafkan!" celetuk Mai.

"Ya gapapa loh, Echa dukung kok karya kamu Zu. Cemangat!" Echa menyemangati dengan wajah berseri. Emang Echa itu yang paling polos walaupun juga yang paling lemot di antara mereka. Tapi selalu saja dukung dia.

"Udah tenang aja, sekarang mah belom ketahuan. Jadi ga bakal bahaya kalau ga ketahuan. Lagian novel tu ada banyak yah, ga cuma cerita gue doang. Yakali masa dari sejuta novel dia harus baca cerita gue?!" cetus Zura dengan kepercayaan begitu yakin.

Zheli hanya bisa memicingkan matanya dengan tajam, "awas deh kalau ketahuan nanti."

Eh, ini kok Zura panik ya. Apalagi Zheli tu kadang kalau ngomong terkadang langsung kejadian.

"YA JANGAN DI DOAIN LAH!" panik Zura.

"Ini yang baca udah hampir 1 juta loh. Gimana kalau novelnya terbit?!" pertanyaan Mai refleks membuat Zura menoleh.

"Tapi gue udah tanda tangan kontrak sama penerbit."

"WHAT?!" ketiganya memekik.

"Lo serius?!"

"Ya lagian gue juga heran, cerita gue yang lain tuh ada banyak kenapa cuma novel ini yang di tawarin. Ya gue ga nolak lah."

"Wah, ingat ya Zu. Kita ga ikutan kalau lo di apa-apain sama Bapak itu!" seru Mai.

"Echa juga!"

Zheli hanya menghela nafasnya kasar. Dia sudah pusing dan bertanya-tanya kenapa bisa berteman dengan 3 orang tolol ini.

***

Bagaimana part 1 nya?!

Jangan lupa untuk
Follow
Coment
Vote
Dan jangan lupa follow instragram author @irmadsuh_ buat liat au and character disini

Jangan lupa untukFollowComentVoteDan jangan lupa follow instragram author @irmadsuh_ buat liat au and character disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zuraaa alias Zoyraaaa

Private LectureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang