𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟹

43 17 45
                                    

Satu jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu jam.

Waktu yang dibutuhkan untuk melihat Adrian keluar dari ruangan dengan wajah kusam. Berbeda dengan pria itu, Heinrich dan Areas memiliki wajah berseri seindah bintang di langit malam.

Itu pemandangan yang tidak mengejutkan, kecuali—

"Sampai kapan Anda ingin bersembunyi?"

Duke muda Elcaz yang memilih tinggal di lobi, bersuara penuh arti. Iris merah darahnya tertahan di sebelah kiri. Menanti seseorang di sebelah sana untuk menunjukkan diri. Hening beberapa detik, kekehan geli akhirnya mengusir sepi.

"Anda memiliki mata yang jeli."

Suara khas itu terdengar lagi. Jika tidak melihat sumbernya, akan sulit membedakan apakah dia perempuan atau laki-laki. Tidak mudah untuk menilai, sebab sosok tersebut memiliki penampilan yang androgini.

Akan tetapi, Eldante telah mengetahui identitasnya yang asli.

Namanya Therian, tanpa marga. Seorang pemuda, berusia sekitar dua puluhan. Tidak lupa, seorang pembunuh bayaran. Hanya itu informasi pasti yang Eldante bisa temukan setelah penyelidikan rahasia mengenai orang ini.

Menghadapi orang semacam ini cukup sulit. Jejak pergerakannya terlalu sedikit. Eldante membatin lantas berujar, "Sebagai kesatria, itu hanya syarat dasar."

"Benar."

"Bagaimana?" tanyanya perihal sandiwaranya beberapa waktu lalu.

Therian tersenyum kemudian memuji tanpa ragu. "Anda payah, tapi tak masalah. Yang saya butuhkan hanya beliau sesegera mungkin keluar dari tempat yang tak layak disebut rumah. Kali ini, saya akan mengalah."

"Apa—"

"Jangan murka, saya hanya bercanda," potong Therian dengan berani. "Lalu, tolong perlakukan beliau secukupnya. Kebaikan yang berlebihan tidak akan baik untuk saya maupun Anda."

Eldante merasa sedikit terganggu. Bukannya ia peduli dengan wanita itu, hanya saja sikap pemuda di depannya ini terlalu ambigu. Disebut cinta terlalu semu. Namun, kalau benci justru membuat ragu.

Identitasnya, hubungan dengan Lady Thera, lalu apakah perempuan itu merupakan kelemahannya ... Eldante masih belum tahu. Mungkin pertanyaannya akan terjawab seiring waktu, jadi tidak ada salahnya menunggu. Yang penting saat ini hanya satu.

"Pastikan untuk menangkapnya sebelum sebulan berlalu." Eldante mengingatkan—tidak, lebih tepatnya ancaman. Ia menagih Therian agar segera memenuhi kewajiban.

Walau nadanya menyebalkan, jawaban Therian cukup memuaskan. "Tenang saja, Duke Muda. Saya hanya butuh seminggu. Tolong jangan kaget jika pada hari Sabtu, Anda harus menjamu tamu."

Setelah itu, keduanya berpisah tanpa saling bertukar sampai jumpa. Jalan keluar keduanya pun berbeda. Eldante lewat pintu berdaun ganda, sementara Therian lewat jendela. Penyusup tanpa undangan adalah identitasnya, jadi kabur dengan melompati atap dan pohon wajar saja. Bagaimana pun, ditangkap dan diinterogasi tidak akan pernah terdapat dalam agenda.

Gerakannya selincah maling veteran, bergerak dalam bayangan hingga sampai di tujuan. Di depannya adalah kamar yang tidak asing sama sekali, jadi ia langsung masuk tanpa permisi. Segera, Therian mendekati sang pemilik ruangan yang sudah sedari lama terlelap seakan tenggelam dalam mimpi. Begitu telunjuknya menyentuh pipi, sosok pemuda itu menghilang sepenuhnya ibarat ilusi. Seolah-olah eksistensinya tidak pernah hadir di sini.

Akan tetapi, gadis yang perlahan membuka mata itu tahu segala sesuatu yang baru saja terjadi. Sepasang manik hitamnya memandang langit-langit kamar, butuh waktu untuk sepenuhnya terbiasa dan sadar.

Dalam diamnya, satu hal yang terlintas di kepala Thera masih serupa. Untuk hal yang satu ini, imitasi lebih baik daripada yang asli.

Baru saja bukan keluhan pada Tuhan, tapi tubuhnya memang tidak seringan Therian—boneka yang bergerak dengan sihir dan dapat menampung sebagian kesadarannya. Memang butuh latihan agar ia terbiasa. Apalagi, hal ini rahasia. Dengan kata lain, Thera hanya bisa berlatih mandiri ketika tidak ada saksi mata. Jadi ia memang butuh waktu yang lebih lama dari perkiraan semula.

5 tahun.

Thera benar-benar berusaha menyembunyikan dan mempersiapkan identitas Therian. Itu bukan waktu yang sebentar untuk tidak terjadi apa pun, tapi bukan waktu yang cukup untuk menciptakan perubahan yang diinginkan. Terima kasih untuk Adrian, dia jadi tidak punya pilihan selain mengungkap kartu As nya lebih awal dari perkiraan.

Sepertinya semua orang sudah tidak sabar untuk drama perselingkuhan Duchess Elcaz yang mendebarkan.

𝐋𝐚𝐝𝐲 𝐓𝐡𝐞𝐫𝐚 : 𝙸 𝙷𝚊𝚟𝚎 𝙰𝚗 𝙰𝚏𝚏𝚊𝚒𝚛 𝚆𝚒𝚝𝚑 𝙼𝚢𝚜𝚎𝚕𝚏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang