kebencian itu mulai mendalam

16 10 8
                                    


POV Meila (9+)

Meila baru saja keluar dari rumahnya menuju jalanan,ia memang selalu pergi sekolah dengan jalan kaki

Saat baru saja keluar dari gerbang ia melihat ada seorang kakek kakek yang ingin melintas jalanan ,namun ia terjatuh

Meila yang melihat kejadian itu pun berniat untuk membantu sang kakek

"Terimakasih nak"ucap si kakek pada Meila setelah mereka berhasil menepi kesisi jalan

"Iya kek,lain kali hati-hati ya jalannya"balas meila tersenyum ramah pada sang kakek

Saat Meila ingin melintas lagi tiba tiba.....

Tiiiidddd....

"Meila awass!!"

Queen mendorong tubuh Meila agar segera menepi dan alhasil...

Brughh

Suara tabrakan yang terdengar begitu nyaring membuat seisi rumah keluar dengan panik

Si pemilik mobil melarikan diri

Kini dijalan hanya ada Meila yang sedang berusaha bangun

Dan..

Queen yang sedang terbaring lemah di tengah jalan

Darah segar pun kian menetes dengan deras

Meila berjalan sempoyongan kearah sang kakak sambil terus menangis histeris

Ia mengguncang guncang kan tubuh si Kakak,berharap Queen akan terbangun lagi

Namun alhasil nihil

Queen tidak sadar kan diri juga

Queen menghembuskan nafas terakhirnya,meninggalkan dunia

Kembali kepada sang pemilik

Dengan kasar faran menampar pipi Meila hingga meninggalkan jejak di pipi mulusnya

"Kamu apain anak saya hah!!!"bentak faran yang hanya dibalas tangisan oleh meila

Plakk

Kini yang menampar bukan faran melainkan asri

"Saya sudah berusaha untuk sabar,tapi kamu malah membunuh anak saya!!dasar pembunuh!!begoo!!anak tidak berguna!!saya menyesal karna telah melahirkan anak seperti dirimuu!!cuihh!!saya benci kamu!!pergi dari sini !!"

Tidak ada perlindungan di sini

Meila menoleh kesamping ia melihat ada Radit disana sedang menahan tangis ,

Meila menghampiri Radit berusaha untuk mengungkapkan apa yang telah terjadi

"Kak,Meila nggk salah,Meila bukan pembunuh kak,Meila juga gak mau terjadi kejadian seperti ini,kakak percayakan sama meila?"ungkap Meila pada satu satunya harapan bagi Meila

"Apa kau tuli,hm?ibu bilang pergi ya pergii!!!"

Sakit,

Sesak,

Perih,

Itulah yang dirasakan Meila saat ini

Kehilangan satu satunya tempat berlindung dan satu satunya kepercayaan

Kini tidak ada lagi yang harus Meila katakan

Percuma,semua orang tidak akan pernah percaya

Meila menatap sendu ke arah queen yang sedang dibawa ke rumah sakit
Dan juga ada Radit disampingnya

Meila sendirian

Ia harus menerima resiko berat setelah ini

"Ujian apa lagi yang kau berikan tuhan?"

Baru sudah harus dibenci
Dan kini..

Kebencian itu mulai mendalam.



                              ***




Hai ,seperti biasa aku bakal bikin part yang pendek sependek pendeknya,,setelah ini bakal POV Meila SMA


                       🌟?👍

RELA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang