chapter 1

333 11 3
                                    

"MAAFF.., MAAF!, MAAFINN RENA PA!! MAAFIN!!" Ujar seorang anak perempuan yang menangis karena dipukuli oleh ayahnya menggunakan rotan.

"RENA-- RENA BAKAL TERUS BELAJAR PA! MAAF PA, MAAF! HIKS!"

"INI HUKUMAN KAMU KARNA RENGKING KAMU TURUN!!"

"pah... udahh pa.. berhentii m-mukulinn re-rena pah... sakitt hikss"

"PAPA SUDAH BILANG KALO BELAJAR YANG BENAR!! JANGAN TIDUR! PAPA PENGEN KAMU RENGKING SATU, JUARA SATU, DAN NOMER SATU DI SEKOLAH KAMU!! PAPA SUDAH CAPEK-CAPEK BIAYAIN KAMU SEKOLAH TAPI INI HASILNYA KAMU?!"

"maaff pa... maaf.., maafin rrena pa.."

"TIDAK ADA PERMINTAAN MAAF UNTUK ANAK YANG LAHIR DARI RAHIM SEORANG WANITA JALANG SEPERTI MAMA MU!!"

"PAPA SUDAH LELAH MENAHAN MALU KARNA KAMU REYNA! PAPA DARI AWAL SUDAH TIDAK INGIN MEMBESARKANMU DAN MENAFKAHIMU KALAU BUKAN KAKEK MU YANG MENYURUHKU!!" Jelas lelaki itu, dan menambah memukuli anak nya yg sudah terkapar lemah dilantai kamar putrinya dengan banyak luka disekujur tubuh dan wajah perempuan itu.

Pria berkepala tiga itu dengan amarah yg menguasai dirinya ia memukuli anak semata wayangnya berkali kali tanpa rasa kasihan sedikit pun.

"PAPA SUDAH LELAH! PAPA TIDAK INGIN KAMU ADA DI DUNIA INI LAGI!! PERGI DARI DUNIA INI DAN IKUT MAMAMU DI NERAKA DASAR ANAK JALANG!!" Pria parubaya itu dengan emosi menggebu-gebu langsung melemparkan vas bunga yg terpajang di sisi kamar ke arah putrinya. Perempuan itu yang melihat ayahnya melemparkan vas bunga ke arahnya ia seketika membelalakkan matanya lalu.

"BANGSAATT" Teriak seorang perempuan yg terbangun dari tidurnya. Ia terkejut dengan mimpi yg selalu saja ia alami, lalu melihat jam yg berada di naskas dengan jantung yg berdetak dengan cepat, keringan dingin berceceran, dan nafasnya yg tak karuan.

"setengah enam.. hahh..hahh.." Monolog perempuan itu. Ia menetralkan nafasnya lalu menutupi kedua matanya menggunakan lengan miliknya."gue udah cape mimpi itu terus.., trauma gue balik lagi walau itu cuma mimpi.."

Perempuan dengan paras cantik kelewat ganteng itu mengibaskan selimutnya lalu turun dari ranjang dan berjalan ke arah balkon. Ia membuka pintu balkon kamarnya dan merasakan udara sejuk di pagi hari ini sangat menenangkan dan melihat matahari yg mulai terbit, hangat dan dingin menerpa tubuhnya yg hanya terbalut kaus tipis dengan celana panjang terpasang apik di tubuh putihnya. Ia berdiri di sana beberapa menit sebelum menuju ke kamar mandi dan pergi ke sekolah.

***

Reynandrea Angkasa.

perempuan populer karena parasnya yg cantik dan tampan di dalam satu orang dan itu mengikat banyak perhatian dari siswa/i di sekolahnya, dari dia sekolah dasar sampai sekolah menengah akhir.

Tapi dari banyaknya siswa/i di SMAN 1 SKYLAND Reyna hanya memiliki dua teman dan itupun laki-laki semua, Reyna tak berniat berteman dengan perempuan walau banyak kaum hawa yg ingin dekat atau berteman dengan perempuan maniak kopi itu.

saat ini Reyna berada di bawah pohon rimbun yg selalu menjadi tempat ternyaman di sekolahnya, ia duduk dengan tenang sambil menggambar di sketchbooknya dengan menikmati kopi kesukaannya. Reyna  sungguh menyukai suasana hari ini biasanya satu atau dua murid akan datang menghampirinya dan menemaninya dengan banyak ocehan ocehan yg keluar dari mulut mereka itu tapi kali ini berbeda, tidak ada pengganggu yg merusak ketenangannya namun itu tak bertahan lama saat kedua teman Reyna datang dengan teriakan mereka.

"Rey!"

"Rey!"

Mereka memanggil nya secara bersamaan dengan makanan dan minuman yg memenuhi kedua tangan mereka.

Nanda Andhika Pratama

Dan

Fargant Arshaka

mereka berlari ke arah pohon yg Reyna tempati dengan wajah yg ceria dan senyum yg mengembang di wajah tampan mereka berdua. Yang dipanggil tak menoleh atau pun merespon panggilan dari kedua temannya itu, ia masih sibuk dengan sketchbook di tangannya.

"kabur lagi?" Reyna bertanya tanpa melihat kedua temannya itu, pasalnya mereka sering kabur tanpa bayar saat membeli makanan di kantin kalau lagi rame-ramenya. Ia sudah hapal jelas dengan kelakuan kedua temannya ini, dari tampangnya seperti bocah baik-baik tapi sifat dan kelakuannya berbanding terbalik dengan wajah sok polos mereka.

Nanda dan Argan hanya nyengir kuda seperti merasa mereka tak melakukan apa-apa yg baru saja terjadi, Reyna tak habis pikir dengan dua kutu ini.

"lu ga mau?" Tawar Argan kepada Reyna yg masih fokus dengan kegiatannya. Reyna menoleh sekilas dan melanjutkan gambarnya."ga, gue ga suka duren" ujar Reyna menolak roti isi selai duren kesukaan Argan. Kedua sejoli itu yg mendengar ujaran cegan itu langsung memperlihatkan ekspresi wajah terkejut.

"WHAT?! Lu ga suka duren??" Kaget Nanda di depan muka Reyna.

"kok bisa lu ga suka?? Unfriend ajalah kita, baru kali ini gue ketemu temen kaga demen duren" sarkas Argan

"lebay"

Reyna lelah dengan kedua temannya itu ganteng doang kelakuan kaga benar, sampai saat ini Reyna hanya mendengar kedua kutu itu mengoceh tentang seberapa enaknya buah durian dan membandingkannya dengan kopi yang selalu ia minum.

"jadi besok gue bawain lu duren kampung runtuh, biar Lo bisa nyobain"

Reyna hanya membalas dengan deheman saja lalu menyeruput cup kopi di sebelahnya. "kok lu bisa sih demen minum kopi, gue sih ga bisa karena kalo sering sering bisa asem lambung" Cetus Nanda.

"yaudah sih, itu kan elo bukan gue"

"gue cuma bilang kontt---" Gereget Nanda yg memiliki ancang" akan menonjok muka cakep temannya itu. Tapi Reyna tetap enteng dengan kegiatannya sampai kedua temannya tak ia ladenin.

"udah lah njing mending habisin tu makanan lu, nyolong makanan kek nyuri uang bank"

"lo juga yah Hendrik!, Katanya mau diet kok malah beli mie ayam lima porsi kemaren!?"

"itu kan kemaren! sekarang gue beneran diet ye Saipul!"

"tapi kok beli minuman yg manis-manis?"

"ya biar mulut gue kaga sepet kalo minum air putih doang!"

Reyna merasa seperti berteman dengan anjing dan kucing, hampir setiap hari seperti ini, sampai akhirnya bel istirahat kedua telah usai dan membuat dua sejoli yg tadi nya adu bacot menjadi lomba lari ke kelas mereka meninggalkan Reyna sendirian yg masih duduk dibawah pohon rimbun itu lalu mengikuti temannya yg sudah jauh darinya.






TBC...

Hi, udah lama ga update yah. Sorry yah, karena ada waktu jd aku update deh^^ hehe. Ini cerita yg CEGAN!! Aku revisi semuanya tp genre nya tetep gxb:D. Moga suka yahhh!, Jangan lupa vote dan comment.

Aku bakal update kalo ada waktu sm mood aja, hehe.

kelas sebelah. [gxb]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang