_
_
_
_
_
Rain selama seminggu ini terus memperhatikan guru matematikanya dari mulai di depan gerbang, saat jam makan siang sampai pulang lalu Jaechan bertugas mencatatnya sementara Rain merekamnya diam diam dengan miniCamnya yang baru dia pinjam dari kelas sebelah
"aku tidak mengerti bagaimana dia bisa naik mobil mewah waktu itu sementara selama pengamatan kita yang kulihat dia hanya menggunakan bus umum untuk pulang dan pergi, makan siang juga dia lakukan didalam ruangannya. Dia nyaris tidak keluar dari ruangan jika bukan untuk mengajar" Jaechan membaca lembaran lembaran hasil pengamatannya sementara Rain mengangguk ngangguk
"sudah jelas mobil itu milik kenalannya, tidak mungkin seorang guru biasa sepertinya punya mobil sehebat itu. Tapi bagaimana bisa ada orang yang benar benar menutup diri dari luar dan parahnya tidak ada yang mau atau bahkan mencoba berteman dengan Mr. Phayu?"
"kudengar sudah banyak yang mencoba dari mulai staff karyawan, guru, murid hingga kepala sekolah tapi mereka menyerah. Mr. Phayu tidak pernah menanggapi mereka"
Tidak banyak yang bisa Rain lakukan, mendekati seorang yang sangat dingin dan kaku seperti Mr. Phayu tidak bisa dilakukan hanya dengan kecantikannya
"Chan"
"hmm?"
"bagaimana jika kita hipnotis Tonnam agar dia memberikan kita Penthouse itu dengan Cuma Cuma" Jaechan menatap Rain dan terlihat setuju
"aku tahu orang yang bisa menghipnotis dengan baik, aku melihatnya di reality show minggu kemarin" Rain menggenggam tangan Jaechan
"ayo kita hubungi dia" Jaechan mengangguk
"dua manusia bodoh ini berencana untuk menghipnotisku, apa kalian sadar aku berada tepat disamping kalian?" Jaechan dan Rain menoleh, mereka tidak merasa terganggu dengan itu
"kami bukan orang yang suka berbicara di belakang"
"itu betul, lebih baik membicarakan orang tepat di depannya jadi kau harus bersiap ok?"
Entah serius atau tidak tapi sungguh Tonnam malas sekali menanggapinya. Dua makhluk cantik ini terus menganggukan kepalanya seolah memutuskan apa yang mereka rencanakan adalah keputusan terbaik
_
_
_
_
_
Malam itu Rain masih berada di depan tempat spa langganannya, setelah menghabiskan waktu sekitar 5 jam sampai tulangnya terasa lunak karna terlalu lama di pijat. Dia terus bertukar pesan dengan Jaechan yang memaksa Rain untuk menginap di rumahnya
"hhhhh aku tidak mau kau dapat masalah lagi karna ayahku tahu aku menginap dirumahmu Chan" bicaranya entah pada siapa
Rain memainkan kakinya ke aspal, dia tidak memiliki tujuan. Harusnya dia pulang dan menikmati air hangat di kamar mandinya tapi hari ini sepertinya dia masih mau berlama lama diluar, rasanya enggan untuk pulang dan bahkan dia berencana untuk menginap di hotel
Kakinya terus melangkah tanpa arah, dia suka berjalan jalan dimalam hari, menikmati udara yang dingin dan lampu lampu jalan. Rain biasanya akan mulai mencari hotel ketika jam menunjukan pukul 12 atau 1 malam, tapi sekarang masih jam 10 dan tidak biasanya jalanan ini sepi
KAMU SEDANG MEMBACA
Magenta Love
FanfictionBagaimana jika seorang siswa yang terkenal cantik dan Sissy mencoba mendekati gurunya yang dingin dan Untouchble? Berawal dari sebuah tantangan demi Penthouse mewah pada akhirnya membawa Rain kedalam dunia yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Bag...