prolog

7K 519 12
                                    

"kakak, Kinan lapar" adu seorang remaja berperawakan pendek nan imut siapa lagi kalo bukan Kinan, (Kinan agaskara)

Dia baru saja selesai mandi dan perutnya keroncongan minta diisi, sebab makan siang tadi ia melewatkan nya karena tertidur

"Diam, pergi!!" ujar nya datar, itu kakak pertama Kinan namanya gelan, Kinan mengangguk dan pergi, melihat kakak nya yang emosi Kinan juga tak berani, sepertinya kakak nya punya masalah

"Kakak, Kinan lapar, nggak ada makanan" adu nya kali ini pada sang kakak keduanya (Davin), namun yang ia dapat sebuah lemparan buku yang tepat mengenai kepala nya

"Jangan ganggu gue!!! Pergi!!!" Suara teriak kan itu, membuat Kinan buru buru pergi, tak lupa meletakkan dulu buku tadi ke atas meja di dekat nya,

"Kakak-" belum sempat Kinan melanjutkan ucapan nya, sang adik yang ia panggil kakak itu langsung mendorong nya keluar, dengan kasar, dan membanting pintu kamarnya dengan keras

"Mama nggak ada, bibi nggak ada, penjaga lagi sama papa, masak sendiri aja deh, Kinan udah lapar" ujar Kinan, lalu menuju dapur, satu hal yang Kinan lupa, dirinya tak pandai masak

"Auch" ringis Kinan salah satu jari nya terkena pisau, ia tengah memotong bawang, berniat membuat nasi goreng, seperti yang ia lihat di buku resep sekarang

"Jangan, jangan, kakak lagi ada masalah, jadi jangan di ganggu" ujar Kinan sambil menggeleng kan kepala nya, tadi dia berpikir untuk meminta bantuan pada salah satu saudarinya, namun mengingat penolakan mereka tadi, Kinan mengurungkan nya

"Tinggal di putar kan, nanti api muncul? Kayak bibi waktu itu" ujar Kinan lalu memutar knop kompor itu, dan munculah api yang membuat ia girang, tanpa sadar sesuatu akan terjadi

.

.

.

"Uhuk uhuk" mereka bertiga berhasil keluar dari rumah besar itu, yang sekarang tengah di lahap habis oleh si jago merah

"Anak anak, kalian nggak apa apa kan" ujar sang mommy yang baru tiba lalu memeluk ketiga anak nya, ia mendapat telpon tadi dari tetangganya bahwa rumah mereka yang cukup besar itu terbakar

"Iya mom, kita baik baik aja" ujar si bungsu, Kei

Sang mommy tersenyum, tak lama sang suami datang beserta beberapa bodyguard, sang kepala keluarga itu bernafas lega melihat anak anak nya baik baik saja,

"Tunggu, mana Kinan?" Ujar sang kepala keluarga itu saat melihat kesayangan mereka tak ada di antara mereka

Ketiga saudari itu saling pandang satu sama lain, dan detik berikutnya, mereka memandang rumah mereka yang sudah terbakar sepenuhnya

"Kinan!!!!!"

.

.

.

"Kami hanya menemukan gelang ini pada bagian dapur, kejadian ini terjadi karena bocor nya selang tabung gas," ujar polisi yang ikut mengenstigasi kejadian ini,

"Pak, kami menemukan tengkorak" ujar salah satu bawahan polisi itu, polisi itu segera menghampiri disertai keluarga yang terkena musibah itu

"Nggak mungkin, ini bukan adek kan?" Ujar Davin, dengan air mata yang sudah berlinang pada kedua pipi nya, tak jauh beda dengan keluarganya yang lain, yang juga mengeluarkan lelehan bening dengan suara yang pilu

"Maafin Abang, mau makan kan? Sini Abang buatin" rasanya aneh berbicara pada sebuah tengkorak yang bahkan tak mendengarkan mu apalagi mengerti ucapan mu itu, namun itulah yang dilakukan oleh si sulung sekarang

Terus berbicara pada tengkorak itu, dengan lelehan yang terus keluar tak lupa dengan kata membuatkan makanan untuk tengkorak itu

Bisa bisanya mereka mengabaikan permata kehidupan mereka yang sangat berarti hanya karena masalah sepele mereka.

Tapi naas, waktu tak bisa diulang seberapa keras pun kau mencoba, yang pergi akan tetap pergi, bahkan walau kau menangis seberapa keras pun itu

BABY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang