1

6.1K 424 5
                                    

"betapa tenang nya makan malam ini, sudah lama sekali aku tak merasakan nya, kalau bisa selama nya seperti ini" ujar pemuda tampan itu, di angguki dua orang lainnya

"Yah, syukurlah, dad juga merasa tenang" ujar pria paru bayah berstatus duda itu, dan terlihat masih sangat tampan.

"Ada apa dek? Kok kamu nggak senang gitu?" Tanya pemuda itu pada sang adik

"Salah ya kak kalo aku masih harapkan kasih sayang dari bang alka?" Tanya nya yang di panggil adek itu

"Jangan berharap Al, kamu tahu kan dia bahkan hampir bunuh kamu" ujar pemuda itu pada adiknya yang bernama Altan itu

"Tahu" ujar Altan pelan

"Jangan dibahas lagi, semuanya cepat kembali ke kamar, dan tidurlah" ujar sang Daddy dengan intonasi yang tidak lembut seperti tadi, melainkan dengan suara dingin dan tegas, tak lupa dengan tatapan tajam nya

Ketiga anak dari pria paru baya itupun mengangguk dan segera menuju kamar mereka masing masing

.

.

.

Ceklek....

Nampak pemuda tinggi dengan aura menggelap memasuki sebuah kamar yang bukan milik nya, matanya langsung tertuju pada seorang yang sedang tertidur dengan sangat tenang

Pemuda tampan nan tinggi itupun menutup pintu dengan hati hati lalu memasang pengendap suara dan detik berikutnya sebuah vas di banting tepat di pinggir tempat tidur

"Bangun Lo!!!" Ujar nya setelah sampai di pinggir ranjang, ia lalu mengambil segelas air putih yang berada di meja nakas dan menunpahkan nya dengan sengaja di wajah orang yang tengah tidur dengan tenang

"Mmmgh" pemuda itu menggerang pelan lalu memposisikan dirinya duduk dan mengusap ngusap wajah nya yang basa

Belum sadar sepenuh nya, pipinya tiba tiba saja di tampar oleh orang yang sejak kapan di depan nya dan lalu menarik kerak nya dengan kuat

"Gue heran sama Lo!!! Seberapa berharga sih Lo buat dia!!! Lo udah bikin bunda nggak ada!!! Lo udah bikin Altan menderita!!! Lo udah bikin opa dirawat!!! Lo udah bikin masalah dimana mana!!! Kenapa Lo nggak pergi aja sih dari rumah ini!!! Paling tidak, pergi dari dunia ini!!!" Ujar nya dengan keras, rahang nya mengeras dapat disimpulkan bahwa orang ini benar benar marah

"Si....siapa?" Ujar pemuda yang terbangun dari tidurnya itu dan bisa dibilang sepenuh nya sadar

"Siapa? Mau pura pura amnesia Lo!!! Lo pikir bakal berhasil ha!!!" Ujar pemuda itu semakin menggebu gebu

"Si....siapa" kali ini suara itu bergetar pertanda ia ketakutan, sedangkan pemuda itu nampak makin mengeluarkan aura hitamnya, dan tak sampai 5 detik, pemuda tadi di hajar habis habisan hingga ia terkapar di lantai, dengan pipi yang bengkak mata yang bengkak pula berwarna keunguan, hidung yang mengeluarkan darah, dan lengan nya yang terdapat lebam

"Itu akibatnya karena Lo udah bikin susah semua nya" ujar pemuda itu lalu pergi dan menutup pintu dengan kasar

"Kinan dimana? Dimana yang lain?" Tanya nya dengan lirih dan matanya perlahan terkejap

Itu adalah Kinan sang tokoh utama kita, yang sekarang berada di jiwa alkasta, sulung yang di benci keluarga nya sekarang

Alkasta atau yang kerap di panggil alka dibenci karena telah membuat sang opa harus dirawat akibat perbuatannya yang dengan sengaja menaruh racun di minuman sang adik tapi naas nya malah di minum sang opa, lalu alka yang mengakibatkan sang bunda tiada karena telah mendorong sang adik dari tangga dan bukannya sang adik yang jatuh, melainkan sang bunda lah yang jatuh dan meninggal dunia, lalu tak segan segan menyuruh anggota geng nya untuk melukai sang adik jika sendirian di jalan, namun sayang nya itu gagal karena kehadiran 2 adik nya yang lain yang menjadi pahlawan bagi adiknya itu

Alka sangat sangat lah benci dengan sang adik yang bernama Altan itu, selalu mencari cara agar Altan menghilang, walaupun dirinya di benci itu tak masalah asalkan altan hilang kalau perlu lenyap

Alka sendiri seorang pemuda dengan tubuh yang lebih pendek daripada sang adik, tinggi nya berkisar 165 saja, sedangkan adik adik nya berkisar 170-an dan 180-an

Umur alka sudah mencapai 21 tahun dan kuliah di jurusan teknik dan sekarang adalah tahun ke 3 nya

Lalu sang adik pertama bernama Alfin yang tadi menghajarnya, berusia 19 tahun dan baru kuliah tahun pertama  jurusan ekonomi dengan tinggi 187 cm

Lalu sang adik yang kedua bernama aksar berusia 18 tahun SMA tahun ke 3 kelas IPA dengan tinggi 183

Dan sang adik yang ketiga bernama Altan, berusia 16 tahun SMA tahun pertama jurusan IPA dengan tinggi 171

Lalu sang Daddy bernama adran gramala berusia 47 tahun namun masih terlihat tampan dengan pekerjaan seorang CEO yang telah mendirikan perusahaan nya dimana mana salah satu nya yang paling terkenal adalah finsartan corps yang di singkat dengan nama ketiga anak nya yakni Alfin, aksar, dan Altan dan berniat mewariskan perusahaan nya pada ketiga anak nya itu

Lalu ada sang opa bernama Graham gramala berusia 67 tahun yang sangat membenci alka, bahkan sangat sering menghukum Alka dan bekerja sebagai mafia yang tentu saja dia rahasiakan pada keluarga nya termasuk istrinya

Dan terakhir ada sang Oma yang bernama gelsi wadarma gramala berusia 65 tahun dan sangat menyayangi alka, hanya sang Oma yang membela alka dengan segala kesalahan nya, dan gelsi yang sekarang menemani Graham di rumah sakit



Bersambung..........

BABY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang