"dia demam tinggi, mungkin karena efek perubahan lingkungan, cukup tunggu saja tuan muda bangun, lalu beri dia makan dan beri dia obat" ujar dokter pribadi mereka, dan di angguki mereka, dokter itupun pamit pergi setelah memberikan obat yang harus di minum alka
"biar grandma yang siapkan bubur nya" ujar sang grandma yang belum lama sampai di rumah, dan sudah mendengarkan suara panik penghuni rumah
"Paman dan bibi istirahatlah" ujar Evan di angguki kedua orang tersebut, penghuni rumah itupun segera melakukan tugas mereka masing masing
.
.
.
Tirai tampak di buka oleh seseorang, membuat orang yang sedang tertidur merenggut tak suka karena cahaya mentari yang masuk.
Sedangkan sang pelaku tersenyum puas lalu mendekati sang empu yang malah menutupi wajah nya dengan selimut.
"Dek, ini udah pagi loh, kamu nggak ke sekolah?" Ujar orang tersebut, sang empu yang masih nyaman bersemayam di selimutnya tak menggubris dan malah terdengar suara dengkuran halus.
"Capek banget ya? Tapi kalo kamu nggak pulang sekarang orang sana bakal curiga kenapa kamu nggak pulang" sang empu pun segera bangkit dan melesat ke kamar mandi.
"Dasar anak itu" ujar nya menggeleng gelengkan kepala lalu mulai membersihkan tempat tidur yang berantakan itu.
.
.
.
"Pagi dad" ujar altan mencium pipi Adran dan duduk untuk makan, disusul alfin dan aksar yang juga mulai duduk. Lalu mereka mulai makan dengan tenang di selingi beberapa pembicaraan ringan dan juga candaan.
Setelahnya, mereka mulai pamit satu persatu pada Adran untuk berangkat sekolah, dan Adran pun mulai pergi ke tempat yang akan ia datangi.
"Hey, ku dengar tuan Graham dan nyonya gelsi akan pulang hari ini, karena kondisi tuan Graham telah pulih" ujar seorang maid
"Oh ya? Dari mana kau dengar? Aku heran, mengapa kau cepat sekali mendapat informasi" ujar maid lainnya
"Aku tidak sengaja mendengar beberapa bodyguard berbicara, dan salah satunya adalah penjaga nyonya dan tuan" ujar nya di angguki maid itu, seseorang diam diam tersenyum tanpa sepengetahuan mereka.
.
.
.
Adran menatap nisan yang bertuliskan nama sepupunya itu, ia tidak menyangka ancaman dari pesan itu benar benar terjadi, awalnya ia berpikir itu adalah isengan seseorang yang ingin mencari masalah, namun itu benar benar terjadi.
Ting
"Ding dong, aku tidak bercanda kan? Oh ya, aku harus membunuh salah satu anakmu entah kapan, bolehkah aku mengulitinya dan mencincangnya? Hahaha aku bahkan tak perlu izin mu, dasar iblis,
Aku adalah A"
Adran sontak membisu, ia tak akan biar anak nya kenapa napa, lalu ia segera menelpon bodyguard untuk melindungi anak anak nya dengan ketat dari jarak jauh, ia juga memberitahu Graham.
Graham dari sisi sana menggerang marah, dan mulai menyuruh bodyguard terbaiknya menjaga ketiga cucunya dan mulai menyuruh seorang kepercayaan nya untuk melacak siapa orang tersebut, berani beraninya dia mengancam keluarga mereka.
.
.
..
"Aaaa, makan pelan pelan ya" ujar cissy di angguki alka, saat ini seluruh orang berada di kamar nya, mereka telah makan tadi.
Setelah sarapan bubur yang terasa hambar itu, alka lalu mulai meminum obat nya yang terasa sangat pahit, ia hampir saja memuntahkannya.
"Kalian nggak ke sekolah?" Tanya valisa yang baru sadar tidak ada yang bersiap siap untuk sekolah, claudius menatap mereka dan mereka segera lari terbirit birit untuk ke sekolah dan kuliah.
Untuk Evan dan Edrick mereka sudah lulus kuliah, dan menjalankan cabang perusahaan grendlana sekarang.
"Baby, kamu pasti bingung kan siapa mereka, nah, eh tunggu" Evan menatap mereka dan mereka menatap Evan yang bingung.
"Jadi alka anak mommy atau anak Tante?" Mereka pun mulai berpikir dan cissy dengan semangat bahwa alka akan menjadi anaknya, namun mendapat protes dari valisa
"Anakmu sudah empat, biarkan alka jadi anakku" protes valisa
"Nggak alka akan jadi anak ku, kalo kamu ke kurangan anak kan bisa buat lagi" kedua ibu ibu itu terus beradu mulut dan kedua suami akhirnya memisahkan.
"Alka akan jadi anak valisa dan Darwin, tidak ada yang protes" ujar claudius lalu menggendong alka ala koala dan pergi dari sana.
"Yeahh" teriak kemenangan valisa, sedangkan cissy nampak mendumel lalu pergi dengan wajah murung yang marah, sepertinya tazuma akan mendapat Omelan yang tidak akan berhenti hari ini.
.
.
.
"Panggil grandpa dan ini istri grandpa panggil grandma hmm?" Ujar claudius di angguki alka, mereka tengah berada di bangku taman mereka sembari melihat bunga bunga yang mekar.
Seorang bodyguard nampak berjalan ke arah mereka lalu membungkuk hormat dan membisikkan sesuatu pada claudius , claudius memberikan alka pada clarina, lalu mencium pipi alka dan beranjak dari sana.
"Grandpa mau kemana?" Tanya alka penasaran
"Grandpa mau mandi" ujar clarina tentu saja bohong, ia tahu hal apa yang akan dilakukan suaminya itu.
"Bagaimana tidur kamu semalam hmm?" Tanya clarina mengusap lembut rambut alka
"Alka semalam mimpi ada 6 orang yang di mimpi alka tapi nggak tahu siapa" ujar alka, clarina hanya mangut mangut lalu memanggil seorang maid untuk mengambilkan cookies untuk alka, tak lama maid itu datang dan alka dengan senang memakan cookies itu.
.
.
.
Cipratan demi cipratan darah mengenai pemuda tersebut namun ia tidak peduli, ia dengan senang menusuk nusuk tubuh yang sudah terbujur di lantai dingin itu.
Tak lama seseorang masuk dan menghela nafas kasar, pemuda itu menghentikan aksinya lalu mulai membersihkan tangan nya, tak lupa senyum itu terpapar jelas di wajah pemuda tersebut.
"Jangan keseringan, nih makan" ujar nya memperlihatkan kantung berisi makanan, ia mengangguk lalu menyuruh anak buahnya untuk membersihkan ke kacauan yang ia buat, ia lalu pergi membersihkan diri dan mulai menyusul pemuda satunya untuk makan.
"Ditemukan jasad tanpa identitas, korban dimasukkan kedalam tong dan dihanyutkan di sungai, kondisi korban sangat memprihatinkan, dengan organ tak lengkap, wajah yang terkuliti, dan beberapa anggota tubuh yang sudah patah."
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY BROTHER
Randomkinan itu anak yang pendiam dan penurut, tak heran jika dirinya sangat disayang orang sekitarnya, ditambah lagi wajah nya yang baby face tubuh mungil, serta sikap polos nya membuat ia disenangi banyak orang padahal usia Kinan itu sudah 17 tahun, ya...