•
•
••
•"Kak Abi!"
Suara panggilan riang itu menginterupsi mereka. Seketika keenam sekawan itu berbalik dan mencari si pemilik suara.
Sontak, alis mereka berkerut secara bersamaan. Keterkejutan tercetak jelas di wajah mereka. Rasa marah, kaget dan bingung bercampur jadi satu.
"Waru?!" Ucap Keira dengan alis menukik.
Gadis dengan potongan rambut bob itu berlari menghampiri mereka yang kini sedang menatapnya dengan tak percaya.
Waru, gadis yang mereka cari selama 2 tahun ini akhirnya menampakkan batang hidungnya tanpa membuat Nadi dan lima kawannya bersusah payah mengerahkan pencarian untuk gadis itu.
"Kak Abi, Waru gak salah kan? ini benar kak Abi?" Gumamnya lagi memastikan. Jari telunjuknya diarahkannya pada Nadi yang kini menatapnya tajam.
Senyuman di wajah Waru tak kunjung pudar dan menjadi semakin lebar. Matanya berbinar menatap satu per satu kawanan Nadi dihadapannya itu.
Nadi yang menatap wajah sumringah itupun langsung dikuasai amarah. Tangannya mengepal kuat. Bagaimana mungkin gadis itu menampakkan diri dengan menyunggingkan senyuman sialan itu? Tak ada raut penyesalan sama sekali. Waru tersenyum polos bak tak terjadi apapun.
"Brengsek! Lo kemana aja hah?! Lo harus tanggung jawab sama apa yang udah lo lakuin ke adek gue!" Teriak Nadi tanpa bisa di cegah.
Keira dan Gigi terkejut, begitupun dengan Waru yang ikut tersentak karna amarah Nadi. Wajah yang awalnya memekarkan senyuman lebar itupun seketika merautkan ketakutan.
Waru perlahan melangkah mundur dan menundukkan kepalanya.
"J-jangan marah...Waru takut..."
Kecuali Nadi, kelima sahabatnya itu menatap Waru bingung. Gadis ini terlihat seperti bukan Waru yang mereka kenal dengan sifat angkuh dan sombongnya. Walau nyatanya mereka juga sedang dikuasai amarah, semua itu mereka singkirkan dulu dan mulai bertanya-tanya tentang apa yang sudah terjadi dengan gadis ini.
"Lo harus tanggung jawab atas perlakuan lo! Dan jangan pernah panggil gue dengan sebutan itu! Cuma Nada yang boleh panggil gue kak Abi, ngerti lo!"
Mendengar nama yang tak asing di telinga, hal itu langsung mengalihkan atensi Waru. Gadis itu memandang Nadi dengan guratan penasaran. Ia perlahan kembali mendekati tubuh Nadi dengan antusias.
"Nada? Waru harus ketemu Nada! Kak Abi temuin Waru sama Nada! Waru harus ketemu! Cepet Kak—"
"Bangsat! Lepasin!"
Nadi menarik kasar tangannya dari Waru yang menggoyang-goyangkan lengannya tak sabaran. Gadis itu kembali terpekik kaget saat Nadi bersikap kasar padanya.
"Kenapa lo jadi pura-pura bego hah?! Takut lo masuk penjara dan membusuk disana?!"
Nadi menunjuk wajah Waru yang kini terlihat resah bukan main. Ia bahkan melangkah maju mendekati gadis itu dengan menyertakan tatapan mematikannya.
Waru kembali melangkah mundur dan terlihat ketakutan. Gadis itu mulai memukul-mukul kepalanya sendiri sembari bergumam tak jelas. Ia seperti gadis linglung yang membutuhkan pertolongan.
"Bodoh! Waru bodoh!"
Waru terus memukul kepalanya dan menggumamkan kalimat bodoh yang ditujukan entah pada siapa. Bahkan gadis itu kini mulai menangis. Meskipun begitu, ia tetap merutuki sesuatu dan tak berhenti memukul-mukul kepalanya dengan keras.
Nadi yang melihat itupun menjadi semakin muak. Drama apa lagi yang kini ia saksikan? Dasar gadis manipulatif. Nadi tak menghiraukan tingkah aneh Waru dan kini ingin meraih tangan gadis itu dan ingin menuntut kejelasan tentang adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)happy | END
Fanfiction"How can you love the things i hate about myself?" -Waru Aleia Adipati- A fanfiction story of Jaemin Na (NCT Dream) and Winter Kim (aespa).