"bagaikan batu yang diteteskan
oleh air, lama-Kelamaan ia
akan terkikis oleh air itu, sama
seperti mental ku ia akan terkikis
oleh air mata ini"~Rahel ellwyn jovanka~
~oo0oo~
Drtt
Drttt
DrttSuara dering telepon membangunkan rahel dari tidur nya. Ia melihat nama panggilan itu.
"Apa?" Tanya rahel dengan nada serak nya.
"Bangun, gw tau lo ga di bangunin kan?" Ujar deon abang nya rahel.
"Sok tau lo" lalu Rahel mematikan panggilan itu dan segera menuju kamar mandi untuk siap-siap sekolah.
Rahel butuh waktu 15 menit untuk membersihkan dirinya dan sekarang ia telah duduk di meja rias nya untuk memakai bedak tabur sedikit dan olesan liptin yang tidak terlalu tebal.
Drtt
Drtt"Ck apalagi kali ini" Rahel melihat nama panggilan itu dan yang menelpon nya adalah Zea teman dekat nya.
"Rahelll lo ga telat lagi kan kali ini, buruan 15 menit lagi pagar bakal di tutup"
Rahel pun melihat jam di pergelangan tangan nya. Ya hari sudah menunjukkan pukul 06:40.
"Thanks" lalu rahel mematikan panggilan secara sepihak.
Ia pun langsung segera keluar dari kamar nya dan menuju ke halaman rumah nya. Ia melihat pak Rudi yang sudah siap mengantar nya.
"Rahel bawa motor aja pak, soalnya rahel udah telat nih, motor udah di siapin kan?" ujar Rahel sedikit terburu-buru.
"Udah non" ujar pak Rudi. Well motor Rahel adalah motor ninja milik sang Abang tercinta nya yang sekarang berada di london untuk mengejar pendidikan nya. Dan motor itu selalu pak Rudi siapin karena mood Rahel sering berubah ubah.
Rahel pun langsung segera masuk ke dalam garasi.
"Jangan kebut-kebutan ya non" ujar pak Rudi mengingati nya.
"Sip pak, Rahel pergi dulu ya" pak Rudi pun tersenyum.
Pak Rudi pun tersenyum melihat kepergian Rahel.
"Kenapa pak senyum-senyum" tanya bik Suti. Well pak Rudi dan bik suti adalah sepasang suami istri yang sayang nya tidak memiliki anak.
"Non Rahel hari ini sedikit senyum, udah lama banget ga liat non Rahel senyum ya buk" ujar pak Rudi.
"Iya, kasian banget ya pak kebahagiaan non Rahel menghilang sejak 4 tahun yang lalu" ujar bik suti. Pak Rudi dan bik Suti pun ikut sedih.
~oo0oo~
Rahel yang baru saja memarkirkan motornya bertepatan dengan bel yang di bunyikan. Semua murid pun mulai sibuk berkumpul si lapangan untuk melaksanakan upacara bendera merah-putih. Sedangkan Rahel dengan santai nya ia berjalan di koridor. Saat bertepatan di depan pintu kelas nya ia melihat Zea yang masih sedang bermain game online di ponselnya.
Rahel pun meletakkan tas nya di sebelah Zea. Zara pun melihat ke arah Rahel.
"Bolos aja yuk" ajak zara.
"Untuk hari ini ga dulu" ujar Rahel.
"Idih tumben banget, yokk lah gas ke lapangan"
Mereka berdua pun berjalan dengan santainya berbeda dengan murid yang lainnya yang berlarian agar tidak telat.
KAMU SEDANG MEMBACA
occhiolism
Teen FictionRahel ellwyn jovanka seorang gadis yang terlahir dari keluarga yang harmonis namun berakhir amat berantakan. "kalo lagi berantem jangan depan rahel, capek tau ga liat nya" "ck! tinggal tanda tangan aja susah" "kenapa ga cerai aja coba" "ngapain mik...