Aku dan Nana sudah berada dikelas saat ini, entah kenapa tiba-tiba aku merasa penasaran dengan Refan bukan karena apa-apa tapi tadi Nana dan Refan terlihat akrab seperti sudah lama mengenal , aku ingin menanyakan tentang Refan kepada Nana tapi masih merasa tidak enak mungkin kapan kapan saja saat aku sudah cukup lama berada disini.
Author POV
Saat berada dikantin tadi Nana dan refan terlihat akrab dan terlihat sudah lama saling mengenal, Nana yang notabene belum mengenal banyak orang disana merasa penasaran dengan keduanya kenapa cowok menyebalkan seperti Refan bisa akrab dengan cewek yang cantik dan manis seperti Nana, oke memang tampang cowok itu tidak bisa dibilang jelek ,dia cukup manis untuk ukuran laki laki rahangnya yang tegas dengan garis wajah keras serta hidung mancung dan mata teduh yang menenangkan, adalah perpaduan yang cukup seimbang. Tetapi mungkinkah Nana bisa dekat dengan Refan hanya karena fisik?
" kamu kenapa Na?" tanya Nana yang sedari tadi memperhatikan Runa yang terus terusan melamun
"umm, tidak apa-apa Nana aku hanya mengantuk saja" bohong Runa, dia tidak mau Nana mengetahui bahwa dia penasaran tentang hubungannya dengan Refan .
" lucu ya nama kalian panggilannya sama" ujar Cowok itu ketika aku menjawab pertanyaan Nana
" yang lucu namanya apa orangnya nih"
goda Nana sambil menyenggol nyenggol Runa cowok yang diberikan pertanyaan malah hanya terkekeh ringan berbanding terbalik dengan Runa yang pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus, untungnya hal tersebut tidak disadari oleh Nana dan Refan
bel pulang telah berbunyi, seluruh siswa menghembuskan nafas lega karena akhirnya dapat terbebas dari kungkungan pelajaran yang sudah membuat otak panas padahal baru hari pertama, Runa dan Nana memasukan buku-buku yang berserakan diatas meja kedalam tas mereka masing-masing, lalu Runa berjalan keluar kelas, bagaimana dengan Nana ? dia masih ada sedikit pembicaraan dengan salah satu teman dikelas,ketika baru saja keluar dari kelas, Runa kembali bertemu dengan cowok menyebalkan yaitu Refan
" Runa,"
Runa mencoba tidak menghiraukan teriakan cowok itu, tetapi bukan Refan namanya kalau gampang menyerah dia segera mengajar Nana yang belum terlalu jauh dan menyejajarkan langkahnya dengan cewek manis itu
" ngapain disini?" Runa bertanya ketus, namun juga sedikit ada rasa penasaran kenapa cowok menyebalkan ini memanggilnya
" Jalan lah, ga liat?" jawab Cowok itu dengan tampang tak berdosanya, tidak salah sih tapi juga salah Runa mengehembuskan nafas berat mendengar jawaban ringan dari Refan
" jangan kesel dulu dong, ngga mau ngapa-ngapain sih cuma mau jalan bareng kamu aja?" jawab Refan dengan entengnya ,
" Gabutuh dibarengin, mau jalan sendiri" balas Runa yang sebenarnya sedang menutupi kemerahan di pipinya
" eh eh, mau sok cuek nih ,biasanya cewe cuek gini lebih menantang, mau banget dikejar-kejar?" cowok itu tidak ada lelahnya menggoda Runa, namun Runa juga masih ada jawaban untuk membalas dan menutup mulut cowok itu
" Kejar aja kalo bisa" tandas Runa, lalu berusaha berjalan semakin cepat, tanpa Runa sadari Refan tak tersenyum tipis sambil berlari kecil mencoba mengejar Runa.
"nih,!" ucap Refan sambil menyerahkan sebuah helm saat keduanya sampai di parkiran sekolah
" buat apa?" tanya Runa dengan memasang bingung yang anehnya telihat lucu dimata Refan sambil tersenyum tipis dan tanpa berkata apapun dia langsung memakaikan helm yang ada ditangannya kekepala Runa, gadis itu tersentak
" eh apaan nih, mau nyulik ya ?" teriak Runa ketika Refan memakaikan helm kekepalanya.
" iya mau diculik, diculik ke hatiku " balas Refan lagi-lagi membuat Runa terdiam dan salah tingkah sendiri
" kok diem, katanya mau dikejar sini saya mulai kejar kamu hari ini" ucap Refan lagi semakin membuat pipi Runa memerah
" gamau, aku udah dijemput ayah , nanti dimarahin kalo bareng cowok, kamu ini ya baru tau nama aja udah genit gini, udah berapa cewe yang kamu giniin heh" ujar Runa, sambil berkacak pinggang ,
" Lucunya, saya kaya gini cuma ke kamu Runa" setelah Refan mengatakan itu, tiba-tiba ada yang menggeplak kepala Refan
" jangan digangguin anak orang, nanti dia takut!" ternyata orang itu adalah Nana,
" Aduhh , sakit tau galak banget ga dapet jodoh kapok" Refan berteriak antara kaget dan kesakitan ketika kepalanya terkena bogem mentah dari Nana (bar bar juga ya, padahal kelihat lemah lembut sekali)
" Makanya jangan gangguin anak orang, baru kenal juga, terus buat kamu Runa hati-hati dia memang suka kaya gitu" Ujar Nana memberikan nasehat kepada Refan dan Runa ( untuk Refan lebih ke peringatan sih)
" Eh, jangan buat image saya jelek dong, namanya juga usaha " Disini tingkah Refan benar benar diluar ekspektasi, bisa-bisanya di tempat ramai ( parkiran ramai kan ya) dia menghentak-hentakkan kakinya seperti anak kecil yang tidak diberi permen
" Cowok aneh, " Guman Runa namun ternyata masih terdengar oleh sang empunya
" Aneh Aneh gini, tapi saya ganteng kan? "
Tanpa menjawab dan tanpa aba aba apapun Runa dan Nana kompak langsung melengos tanpa memeprdulikan tingkah cowo itu lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Sendya
RomanceSekuel pertama dari Lara Univers "Kamu suka senja, Na?" Lalu, jawaban kamu begini "Iya aku suka , kenapa?" Kamu ingat kan Na? Waktu itu, aku belum menemukan jawaban tepat untuk pertanyaan rumit ini. Atau lebih tepatnya aku memilih bersembunyi dari...