Saya adalah seekor rubah ketika saya bereinkarnasi di dunia lain(1)

1

1 Pertemuan menari

"Tolong, ini teh mentah."

　Ruang pertemuan──.

　Sherry menyajikan teh kepada mereka yang duduk di sana, dan suasana akhirnya menjadi tenang.

　Sebenarnya, sepertinya ada orang yang mewaspadaiku, tapi...

"Kalau begitu mari kita bicara."

　Saya memasuki ruangan sedikit terlambat untuk berpakaian.

　Sekarang, mari kita mulai rapat pelecehan kekuasaan.

　Ketua, saya!

　Peserta lainnya adalah Clarisse, Rachel, Celis, Duke Hyland dan pendamping mereka.

　Kiel dan Alize berkata, "perasaan kagumterlambatTerlalu banyak," tolaknya.

　Selain itu, Nayuta sepertinya tidak terlalu tertarik dengan ceritanya, dan Shifa, yang merupakan iblis, sepertinya akan mendapat banyak reaksi dari para adipati, jadi aku memutuskan untuk tidak berpartisipasi.

"Nah... Terima kasih banyak atas dukunganmu, Duke-sama.

　Namun, saya sudah berurusan dengan iblis, jadi tidak ada masalah untuk saat ini."

"Tapi setan masih ada!

　Kamu tidak akan bisa beristirahat sampai mereka dimusnahkan!!"

"Itu dia!!"

　Suara seperti itu muncul, tetapi apakah itu pernyataan perang terhadap saya?

"Tolong pikirkan baik-baik tentang fakta bahwa aku juga seorang iblis.

　Omong-omong, keluargaku sepertinya telah menghasilkan demon lord beberapa generasi yang lalu.

　Saya ingin hidup berdampingan dengan manusia, dan putri iblis saat ini setuju dengan kebijakan saya, tetapi saya akan menghilangkan bunga api yang jatuh.

　Sebenarnya, ini adalah tempat untuk menentukan nasib iblis dan manusia, bukan?

　Sebuah pecah berarti perang habis-habisan, tapi apakah itu baik-baik saja? "

"Apa...!?"

　Para adipati marah ketika mereka mengetahui bahwa saya lebih besar dari yang saya kira.

　Dan selanjutnya──,

"......Ohkakekpria tuaPak, jangan melawan orang ini.

　Karena aku tidak akan pernah menang...

　Tapi Anda tahu apa yang saya bicarakan.

　Saya juga berhutang budi kepada Anda karena mengajari saya cara bertarung.

"Clarice..."

　Dengan campur tangan Clarisse, tampaknya antipatiku terhadapku telah banyak ditekan.