Fuck the neighbour #03

935 78 3
                                    

- Nsfw
- Fluffy

Setelah kejadian kemarin malam, pikiran X-Borg tak bisa fokus. Selama bersih-bersih di apartemennya, pikirannya terus berputar bagaikan pemutar video otomatis.

Pipinya kembali memanas mengingat ucapan-ucapan Claude yang memujinya, itu sangat memalukan jika diingat-ingat. "agh! Berhenti mengingatnya!" Keluhnya memukul kepala sendiri.

"Mengingat apa?" Saut seseorang.

X-Borg seketika menengok, Ia lupa bahwa ada saudara sepupu jauhnya yang baru hari ini akan resmi menjadi teman satu apartemennya. Untung saja kemarin Ia tidak datang, mungkin X-Borg tidak akan merasakan moment itu (?).

"Ah.. ti.. tidak apa-apa. Abaikan saja." Balas X-Borg kembali fokus menyapu ruang tamu.

Tok tok!

Tiba-tiba suara pintu terketuk muncul, kedua lelaki itu menengok bersamaan. X-Borg sontak meletakkan sapu ke sembarang arah untuk membuka pintu, tangannya memutar kenop pintu.

"Hai sayang."

X-Borg melotot kearah Claude yang sudah tampil rapi dan mengigit setangkai bunga mawar, dengan senyuman tampannya. Beberapa detik bertatapan, tiba-tiba X-Borg kembali menutup pintu.

"LOH, KENAPA DITUTUP??!" Teriak Claude dari luar.

X-Borg menutup mukanya sembari berlari kecil ke kamar, Ia sempat berpapasan dengan saudaranya. "Fred, suruh lelaki di depan apartemen kita buat masuk aja nanti.. Lu mau sekalian keluar kan?" Mintanya.

Fred atau Fredrinn mengangguk sembari berjalan membawa ransel, Ia bertanya-tanya dengan tingkah laku sepupunya sendiri tapi tidak tertarik untuk bertanya.

Cklek.

Claude menatap kaget kearah pria dihadapannya yang jauh berbeda dari X-Borg, "Siapa lu?" Tanyanya spontan melihat Fredrinn.

Fredrinn menatap heran balik Ia, "Lu juga siapa?" Tanyanya. "Gw mau nyari Xavian." Balas Claude, namun hanya di balas 'O' saja oleh lawan bicaranya.

"Dia lagi mandi keknya, dia nyuruh lu tunggu aja di ruang tamu. Gw pergi dulu." Ucap Fredrinn berjalan melewati Claude begitu saja.

Claude menatap bingung lelaki bertubuh besar itu, tapi tidak mau terlalu memikirkannya. Akhirnya ia masuk ke dalam apartemen X-Borg yang terbuka begitu saja, lalu menutup pintu.

Cklek.

Claude melihat kesekitar, ruangan minimalis yang masih belum sepenuhnya rapi, ditambah masih ada banyak kardus yang belum terbuka. Ia memutuskan duduk di sofa yang terletak di depan televisi.

Matanya masih memandangi sekitar, pajangan yang tertata rapi di rak atas. "Pasti ribet ya.. merapikannya seorang diri.." gumam Claude. Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dari belakang.

"Fred, lu udah--" Langkah kaki sang pemilik terhenti.

X-Borg dan Claude eye contact tak disengaja, keduanya diam beberapa detik sebelum Claude berbicara. "Pakaian lu minim amat, mau mancing gw kah?" Godanya dengan seringai.

Wajah X-Borg seketika memerah seperti tomat, Ia melempar handuk basahnya ke wajah Claude. "Jangan ke geer an! Gw emang selalu make baju begini saat dirumah." Omelnya.

Claude tertawa geli dan mengambil handuk basah itu, Ia melemparnya ke sembarang arah. Tiba-tiba saja Ia melompat dari sofa dan tersenyum miring kearah X-Borg, hal itu berhasil membuat lawan bicaranya melangkah mundur.

satu langkah mundur, satu langkah maju dari Claude.

Punggung X-Borg menabrak tembok, ia menatap kearah Claude yang perlahan mengungkungnya. Baru ingin mendekatkan wajah, tiba-tiba jari X-Borg menahan mulut Claude.

𝗖𝗟𝗔𝗨𝗕𝗢𝗥𝗚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang