One month ago (1)

6.5K 214 39
                                    

Saat pertama kali melihatnya Anna tahu kalau wanita cantik itu adalah orang yang tepat. Sekretaris dari suaminya itu memang sangat cantik, pendiam terlebih perhatian yang diberikan pada anaknya, Anastasya bukan yang dibuat-buat.

Ia tidak tahu kapan hari terakhirnya akan tiba. Namun sebelum hari itu menjelang, ia ingin didetik terakhirnya, suaminya Uchiha Sasuke mengabulkan keinginannya. Ia divonis menderita kanker darah stadium akhir.

Anna ingin Sakura yang menjadi ibu tiri Anastasya, anaknya. Lagipula Sakura bukan berasal dari keluarga sembarangan. Ia tahu latar belakang Sakura. Ditambah sudah ia perhatikan diam-diam kalau sebenarnya Sakura itu sering mencuri pandang ke suaminya.

Senyuman Anna pun semakin melebar.

Ia senang karena Sakura menyukai suaminya. Mungkin ia sudah gila. Tapi ia ingin mempersiapkan semuanya dengan matang sebelum meninggalkan anaknya juga suami tercintanya.

Level tertinggi mencintai adalah merelakan. Dan ia sangat rela kalau Sasuke jatuh hati pada Sakura yang cantik. Anastasya juga akan punya adik yang cantik juga tampan dari mereka berdua.

Wajahnya yang semakin pucat tidak menyurutkan niatnya untuk menemui Sakura. Ia membuat wanita yang tadinya fokus pada telfon itu kaget dan terburu-buru mematikannya saat melihat dirinya berkunjung.

Wanita yang sangat perhatian, batin Anna. Sakura bahkan membantunya untuk bisa sampai kedepan pintu ruangan suaminya. Ia sangat miris, ia bahkan sudah tidak bisa menopang dirinya sendiri.

Pakaian Sakura sangat sopan. Sama sekali bukan tipikal sekretaris penggoda seperti gosip yang kerap beredar. Wanita itu sangat anggun dan cantik. Suaminya pasti tidak akan menyesal karena ia memilihkan wanita yang punya catatan yang sangat bersih.

" Kenapa Nyonya tidak menelfon saya? Kalau begitu kan saya bisa menjemput Nyonya dibawah " Ucapnya. Sakura memperhatikan wajahnya yang semakin pucat, kondisinya memprihatinkan membuatnya tidak tega.

Anna butuh istirahat total. Bukan malah datang kesini tanpa pengawasan. Tubuh kurusnya membuat hati Sakura mencelos. Wanita itu bahkan menolak segala macam pengobatan dan memilih untuk pasrah.

" Selain cantik kamu juga baik hati ya " Ucapan yang selalu Sakura dengar ini membuat dirinya kacau. Anna tidak pernah absen mengucapkan kata tersebut.

" Nyonya ini bicara apa? Ayo kedalam, Tuan Uchiha masih meeting. Kalau tidak ada kendala setengah jam lagi selesai " Sakura membuka pintu ruangan Sasuke agar Anna bisa duduk disana dan istirahat.

Sasuke pasti akan marah kalau mendapati istrinya datang. Pria itu pasti sangat mengkhawatirkannya. Entah kenapa ada perasaan cemburu yang terselip dihatinya, terburu-buru Sakura menepisnya.

" Kamu sibuk tidak Ra? Temani saya didalam mau? " Ia pun mengangguk karena memang dirinya tidak terlalu sibuk. Seharian hanya membacakan jadwal lalu menerima telfon empat kali.

" Boleh, tapi sebelum itu mau saya buatkan minum apa? " Anna menggeleng dan menepuk sofa sebelah kirinya agar Sakura duduk disampingnya.

" Saya kesini bukan ingin menemui Sasuke. Tapi ingin bicara sama kamu, bisa kan? " Sepertinya pembicaraan yang sangat serius.

Apa yang hendak wanita itu ucapkan? Apakah tentang penyakitnya? Kalau memang iya Sakura siap untuk mendengarkan.

" Katakanlah "

" Sakura, aku tidak mungkin memberikan Sasuke anak laki-laki. Maka dari itu, aku ingin kamu menjadi istrinya " Menjadi istrinya?

Apa wanita dihadapannya ini sudah gila? Bisa-bisanya membuat keputusan seperti itu? Apakah sudah dipikirkan secara matang? Sakura memang mencintai Sasuke, tapi untuk menjadi istri kedua..

" Saya tidak salah dengar bukan? " Tanyanya mencoba memastikan. Anna mengangguk cepat dengan senyum cantik diwajah tirus nan pucatnya. Ia yakin permintaannya tidak akan ditolak.

" Aku mohon, aku tidak percaya pada wanita lain untuk menjadi istri kedua juga untuk merawat Anastasya. Aku tahu kamu sangat menyayangi anak kami, dan juga.. Sasuke "

" Semuanya terlihat sangat jelas. Kamu menyukai suamiku kan? " Tambahnya lagi. Bukan hanya sekedar menyukai.

Selama tiga tahun bekerja mati-matian ia menahan perasaannya agar tidak diketahui. Terasa menyakitkan karena terus berusaha bersikap profesional padahal hatinya meronta-ronta karena perasaannya terabaikan.

" Saya tidak berani " Cicitnya.

" Sakura, aku akan sangat berterima kasih kalau memang kamu mau. Dan juga, Anastasya sangat menyayangimu " Sakura tahu. Karena Anastasya pun memanggilnya dengan sebutan Mama.

" Saya.. "

" Please, ini akan jadi permohonan terakhirku. Kamu mencintai suamiku dan kamu pasti bisa merawat juga melayaninya dengan baik " Apa yang akan terjadi saat Sakura menerimanya?

Pekerjaan yang dicintainya ini, ia akan lebih sedih kalau dirinya melepas pekerjaannya ini demi Sasuke semata. Ia masih ingin bekerja.

" Ini bukan keputusan yang bisa diambil begitu saja Nyonya. Bagaimana dengan keluarga Uchiha? " Mereka pasti tidak setuju apalagi Sakura bukanlah dari kalangan atas.

Keluarganya bukan dari kalangan berada. Namun dihormati karena kakeknya adalah pahlawan untuk negara ini saat berada dijaman perang. Kedua orang tuanya sudah tiada.

Sakura menempati rumah utama bersama kakak sepupunya juga istri dan anaknya. Bisa dibilang kehidupan mereka cukup tentram ditambah Sasori masih mengurus perusahaan percetakan yang didirikan ayahnya.

" Mereka menyetujuinya karena yang aku pilih adalah kamu " Sakura tidak tahu. Kepalanya mendadak pening dan ia butuh sesuatu untuk meredam perasaannya yang bergejolak ini.

Pintu ruangan terbuka, dan Sakura bisa melihat Sasuke yang berjalan kearah mereka berdua dengan langkah tegap dan cepat.

Ia mendekati Anna dan menciumnya tepat dibibirnya. Sakura sampai membuang wajahnya karena adegan disampingnya ini. Hatinya berdenyut linu, ia pasti tidak mampu. Ia akan menjadi wanita yang sangat bodoh seandainya menerima tawaran dari Anna.

Anna berpindah duduk menjadi dihadapannya berdampingan dengan suaminya. Pria itu tampak mengeraskan rahangnya, menatap Sakura dengan pandangan tajam dan meneliti.

Sasuke tidak pernah sedingin ini. Pria itu memang dingin tapi yang sekarang seakan tidak tersentuh. Apakah karena ada istrinya? Atau memang sudah seharusnya Sakura tahu diri dan membuang jauh perasaannya.

" Sakura, kami sudah melewati diskusi panjang. Dan Sasuke setuju kalau kamu akan menjadi istri keduanya " Mereka pasti bertengkar apalagi kalau melihat ekspresi Sasuke yang begitu datar padanya.

" Nyonya, aku belum membuat keputusan " Sahutnya pelan. Anna tersenyum mendengarnya.

" Dan sekarang kamu sudah membuatnya Sakura. Kalau kamu memang ingin menolaknya seharusnya sudah sedari awal bukan? Kenapa harus berfikir segala " Anna benar. Seandainya ia tidak punya perasaan dan kesal karena permintaan Anna seharusnya ia menolaknya.

Kenapa harus berfikir segala kalau memang ia tidak mau? Lalu bagaimana dengan keluarga Uchiha? Bagaimana reaksi mereka setelah ia masuk ke keluarganya?

.. To be continue..

My Wife (Sasuke x Sakura) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang