Chapter 2: Next Day

3.8K 266 24
                                    

Harry bangun jam 5 pagi, Ia melihat di sampingnya Om Draco tertidur pulas. Ia mengambil ponselnya dan memberi pesan pada kedua sahabatnya.

Texting:

You :
CO SUMPRIT PEN KOPROL GUE

Roni pret :
HAH NAPA CO

Mimione :
Spill dek mumpung belom pada mandi

You :
Lo tau gasi kemaren siang gue kecebur di kolam terus ditolongin sama om om yang merupakan seorang Malfoy

Mimione :
TERUS TERUS

You :
Dia nelpon ortu gw terus malemnya emak gw ngespill kalo itu cwo dateng ke rumah mau ngelamar gw

Roni pret :
Omg..

Mimione :
Gabisa berkata-kata

You :
Baru tadi malem dia ngelamar ngasi cincin, sekarang aja orgnya masi tidur di sebelah gw

Mimione :
ANJ MASI PERAWAN KAH ANAK INI

Roni pret :
GA BAHAYA TAH

Roni pret :
Tea pagi hari ini panasnya udh kayak api neraka ya

You :
PLIS LAH GUE GE TAKUT

You :
Tapi dia janji setelah nikah pun ga akan ada yang berubah, bs dipercaya g ya?

Mimione :
Ih klo om om diatas 30 taun mah udh fiks dusta omongannya

Roni pret :
Bener banget anjir apalagi lu baru kenal ati ati sih kata gw

You :
Tadi malem udah nangis ampe tidur pelukan sm gadun sekarang pengen nangis lagi

Roni pret :

Kasihan anak ini hanya bisa berharap pas ujian akhir kaga hamil gede

Mimione :
Udah lu kaga usah kompor mending kita mandi biar bs gibah di sekul ygy

Harry beranjak dari kasurnya lalu ke kamar mandi, setelah 15 menit Ia keluar menuju kamarnya dengan keadaan basah dan telanjang bahkan rambutnya yang setengah basah membuatnya tambah menggairahkan. Ia membuka pintu kamarnya dan merogoh seragamnya, tanpa Ia sadari ada sepasang mata abu kebiruan menatapnya dengan lapar dan celana yang menggembung. Harry tak sadar bahwa dirinya sangat semok dan molek, Draco beranjak dari kasur lalu pergi tak lupa menutup pintu. 'kenapa dia? Aneh bngt pagi pagi mana kaga nyapa' batin Harry heran padahal dialah alasan Draco bertingkah aneh.

Harry siap dan sekarang menuju pantry untuk sarapan, dan ternyata Harry juga tak sadar bahwa kehadiran Draco mengubah perilakunya.

"Om mau sarapan apa?" Tanya Harry menenteng tas, handphone dan kertasnya di tangan sembari menyeduh air dan menyiapkan sarapan untuk keduanya. 'aku tak perlu menjawab Ia sudah menyiapkan propper breakfast, memang tak salah keluarga Potter memiliki bibit istri unggul.' batin Draco sambil membaca koran.

"Nih" Harry menyajikan 2 toast, butter, secangkir teh panas dengan gula dipisah untuk Draco bahkan sempat-sempatnya Harry mengambil korek dan asbak di counter untuk Draco. Sedangkan dirinya? Ia menyantap sereal coklat berkuah susu dan air putih tentunya. Draco melirik Harry yang menyantap makanannya sambil melakukan sesuatu dengan ponselnya. Draco sangat gemas, Ia tersenyum dan mengelus rambut Harry. "Kamu udah cocok jadi istri, 3 minggu lagi kita nikah loh." Ucap Draco menatap calon istrinya dengan penuh cinta. "Baiklah, akan aku usahakan untuk lebih bersikap dewasa dan menerima pinangan om dengan lapang dada. Saya akan menjadi istri yang bertanggung jawab dan patuh, melahirkan anak-anak yang rupawan dan berguna, melatih dan merawat mereka untukmu. Oiya, 5 menit lagi aku pergi ke sekolah dan pulang jam 4 sore." Harry kemudian pergi memakai sepatu dan berangkat sekolah. Draco masih terdiam dengan perkataan Harry, wajahnya menampilkan senyum lebar sambil membayangkan rumah tangganya dengan Harry.

Young Wife (Draco x Harry)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang