Tok tok!
Nadila bangkit dari duduknya menuju pintu depan. Ia membukanya perlahan dan terkejut saat melihat sang suami menggendong Hyunsuk di punggungnya.
"Astaga, mas itu Hyunsuk kenapa?" Tanya Nadila.
Junkyu menggeleng. "Kamu bikinin air anget, sama ambil kompresan ya" titah Junkyu.
Nadila mengangguk ia langsung menuju dapur sedangkan Junkyu ke kamarnya di bawah. Junkyu menidurkan Hyunsuk di kasurnya, melepas sepatu, kaos kaki, dan dasi anak itu. Junkyu juga membuka satu kancing baju yang atas sedikit agar tidak terlalu gerah ke Hyunsuk nya. Junkyu juga menyelimuti Hyunsuk hingga sebatas dada.
Ceklek.
Pintu terbuka menampilkan Nadila yang masuk membawa segelas air hangat, obat dan juga baskom kecil juga handuk kecil untuk mengompres Hyunsuk. Nadila mendudukkan dirinya di samping Hyunsuk, memasukkan handuk kecil itu ke air, memeratnya dan menempelkannya di dahi Hyunsuk.
"Kecapean kemarin itu kayaknya"
Nadila mengangguk paham. "Kamu enggak ke kantor, mas?" Tanya Nadila.
"Mas tadinya balik dari sekolah mau ke kantor, tapi Hyunsuk nya kayak gini mana bisa mas tenang kerja di kantor. Kamu sendiri, kenapa belum ke butik? Tumben. Biasanya jam segini udah ke butik" jelas Junkyu sembari bertanya di akhir.
"Aku libur dulu deh beberapa hari ini. Capek juga mas. Lagian belum ada pesenan masuk lagi kok" jawab nya.
Junkyu mengangguk. Ia naik ke kasur dan mendudukkan dirinya di samping Hyunsuk yang sedang tidur. Jadi posisinya, Hyunsuk di tengah tengah Nadila dan Junkyu.
Junkyu mengusap lembut surai Hyunsuk.
"Mas, aku pengen punya anak tapi enggak mau aneh aneh bisa enggak si?" Tanya Nadila.
Junkyu tersenyum simpul. "Kita kan udah nikah, pasti bisa. Dan kita coba aja rawat Hyunsuk. Biasanya, Kao kita ngerawat anak yang udah enggak ber ibu atau ber ayah, pasti efeknya besar ke kamu. Kamu bisa ngandung" jelas Junkyu.
Nadila mengangguk. "Iya mas."
"Eungh~"
Lenguhan keluar dari bibir manis Hyunsuk. Perlahan, manik Hyunsuk terbuka. Hyunsuk menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas siapa yang ada di sampingnya.
Hyunsuk beranjak dari tidurnya berniat ingin duduk tapi di tahan oleh Junkyu.
"Kamu tiduran dulu, demam kamu tuh. Jangan banyak gerak dulu, istirahat aja udah" titah Junkyu.
Hyunsuk mengangguk lesu.
"Adek kata Jungwon lupa ngerjain tugas fisika ya?" Tanya Junkyu lembut sembari mengelus elus surai Hyunsuk.
"Maaf, suk lupa. Soalnya kan sibuk acara" jelas Hyunsuk.
Junkyu tersenyum. "Gapapa, selagi adek jujur itu lebih baik. Kalo ada apa apa bilang kakak. Oke?"
Hyunsuk mengangguk. "Iya kak"
Nadila mengecup singkat kening Hyunsuk.
Hyunsuk menatap Junkyu dan Nadila bergantian. Entah kenapa rasanya nyaman ketika berada di samping Junkyu dan Nadila. Hyunsuk, seakan memiliki keluarga baru.
"Kak?"
"Hm?"
Hyunsuk tampak berfikir. "Kalo Suk panggil kak Ajun ayah dan kak nanad bunda boleh?" Tanya Junkyu meminta izin.
Sontak hal itu membuat Nadila dan Junkyu terkejut. Keduanya cengo saat Hyunsuk mengatakan hal barusan.
"Enggak boleh ya? Yauda ga——"

KAMU SEDANG MEMBACA
BERANDALAN || Choi Hyunsuk [END]
Fanfictie⚠️HARAP BACA "RUMAH SEBENARNYA" TERLEBIH DULU UNTUK TAU ALURNYA⚠️ "Rasanya punya kakak gimana si, won?" Yoon Hyunsuk. lelaki asal Korea yang di cap sebagai anak ternakal di sekolah, bahkan Jaehyuk (sang ayah) saja sudah kewalahan menghadapi tingkah...