2 - Didandani Kakak Tingkat

2.1K 12 0
                                    

Akibat ulah teman-teman sekelompok-ku yang mengeluh tidak ada perempuan di kelompok kami, akhirnya aku dibawa oleh Kakak tingkat ke ruang panitia. Aku diseret oleh 2 orang kakak tingkat laki-laki yang merupakan sie keamanan.

"Tia, ini disuruh Marsel didandanin jadi cewek." salah seorang kakak yang membawaku menyampaikan pesan kepada seorang kakak perempuan.

"Ah seriusan kau? Kenapa emangnya?" balas si kakak perempuan

"Anggota kelompoknya pengen ada cewek di kelompoknya. Kata Marsel dandanin aja dia jadi cewek. Ini dia yang waktu itu viral loh. Yang makeup cowok jadi pengantin cewek." ujar Ka Rere, mentor kelompokku.

"Oalah, ini adiknya si Sherly toh. Kenalin ya, aku temen-nya Cici kamu. Namaku Tia." Ka Tia berusaha menjelaskan.

"Ka, ampun ka. Aku ga mau dihukum. Aku ga salah apa-apa Ka." aku berusaha memohon kepada Ka Tia.

"Jangan ngelawan kamu" salah seorang kakak tingkat memukul kepalaku

"Udah udah, suruh duduk dulu aja disini." ka Tia mencoba menenangkan situasi

"Kalau dia ngelawan panggil kami ya Tia" kakak tingkat yang barusan memukulku pergi meninggalkan kami. Tinggallah hanya aku, Ka Tia, dan Ka Rere.

"Kamu siapa namanya?" Ka Rere bertanya kepadaku

"Novel Ka" jawabku

"Novel, tunggu dulu disini ya, aku cariin dulu baju yang cocok buat kamu. Kayanya di ruang kostum ada beberapa baju yang bisa kamu pake." Ka Tia pergi meninggalkanku dan Ka Rere.

"Novel, kamu selama masa ospek nurut aja ya apa kata Kakak Tingkat. Terutama sama Ka Marsel dan Sie Keamanan dan Ketertiban. Kamu yang sabar aja ikutin apa kata mereka. Jangan ngelawan. Kalau kamu ngelawan malah makin parah nanti." Ka Rere berusaha menjelaskan situasi ospek kepadaku.

Aku hanya terdiam dan mengangguk. Beberapa saat kemudian, Ka Tia datang dengan membawa gaun yang panjang. Sepertinya itu adalah baju untuk penari. Lemas aku melihatnya. Mimpi apa aku semalam, aku harus memakai gaun itu di depan teman-temanku.

"Novel, maaf ya hanya ada gaun ini di ruang kostum. Gapapa ya, hari ini kamu pakai baju ini dulu aja. Nanti besok aku bawain kamu baju yang lebih proper deh." Ka Tia mengedipkan matanya kepadaku.

Kalau dipikir-pikir Ka Tia ini cantik juga. Dia cukup tinggi untuk ukuran perempuan. Rambutnya panjang sampai ke punggung. Kulitnya putih dengan mata yang sipit. Ketika dia tersenyum aku dapat melihat lesung di pipinya. Ah manis sekali dia. Tanpa terasa tiba-tiba aku melihat ke dadanya. Dan pikiranku mulai berpikiran yang tidak-tidak. Dia memakai kaus yang ketat yang menonjolkan dadanya yang terlihat begitu seksi.

PLAK!! Tiba-tiba ada seseorang yang menamparku. Ternyata itu Ka Marsel. "LIAT APA KAMU HAH" Ka Marsel nampaknya sangat emosi.

"Sayang, udah sayang." tiba-tiba Ka Tia berusaha menenangkan.

"KAMU JANGAN KURANG AJAR SAMA PEREMPUAN YAH!!" ka Marsel meneriaki ku.

"Ampun Ka, ampun. Maafin saya Ka." aku menangis dan memohon maaf kepada Ka Marsel.

"Cepet dandanin Ti, abis itu kita kasih hukuman di depan anak-anak." Ka Marsel memerintahkan kepada Ka Tia.

"Novel, buka baju kamu disini aja. Kakak bantu kamu pakai gaun ini." Ka Tia memerintahkan kepadaku.

"Ini kamu pake kaos putih ini dulu ya." Ka Tia menyodorkan kaos putih lengan panjang kepadaku. Ini kaos putih dengan bahan kaos yang lembut dan melar. Kalau dipakai perempuan, dapat dipastikan ini memberikan visual lekukan tubuh dan dada yang menarik untuk kaum pria.

"Ini pakai rok nya yah." Ka Tia memberikan rok satin berwarna ungu kepadaku. Rok ini memberikan sensasi lembut saat bersentuhan dengan kulitku. Damn, burungku berdiri. Kalau ketahuan kakak tingkat bisa mati aku.

"Sekarang kita pakai atasannya yah." aku tidak tau apa istilah baju-baju perempuan. Yang jelas atasan nya itu hanya menutupi dada dengan bahu sebelah kananku saja. Aku dapat merasakan bahwa pusarku tidak tertutup oleh baju itu. Namun karena aku memakai dalaman kaos putih lengan panjang, tubuhku masih tertutup oleh kaos tersebut.

"Re, kita kasih makeup simple aja ya. Terus rambutnya kita kasih bando aja kali ya biar agak anggun dikit." Ka Tia pergi mengambil tasnya lalu mulai melakukan makeup terhadap wajahku.

"Ta da.. Ternyata memang kamu bawaan-nya cantik ya Novel." kata Ka Tia memujiku.

"Foto dulu Nov, buat kenang-kenangan." Ka Tia sangat ramah, berbeda dengan Ka Marsel yang begitu galak.

"Ayo Novel, kita kembali ke ruangan ospek." Ka Rere mengajakku.

Aku berjalan di belakang Ka Rere sambil menunduk. 


Selengkapnya di:
https://karyakarsa.com/debbymelodi/2-didandani-kakak-tingkat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kuliah Jadi CewekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang