⊱۪┄֢͠ duabelas─۪⊰

55 5 3
                                    

Berjalan tanpa kenal lelah, yuta tetap memaksakan dirinya untuk mencari yangyang

Dia harus bisa menemukannya apapun yang terjadi!




.



Saat yuta Sedang beristirahat karna kehabisan oksigen di dalam paru-parunya, dia melihat orang yang dia cari selama ini

Yangyang

Dan dia tidak sendiri di sana, ada seseorang yang menemaninya..dan yuta kenal betul siapa orang itu

Hendery

Dari kejauhan yuta melihat jika yangyang Sedang menangis, dan Hendery mencoba untuk memenangkannya

Hendery memeluk yangyang dengan hangat, membuat yangyang merasa nyaman dan tenang saat ini

Yuta menghela nafas lega, setidaknya yangyang akan aman bersama Hendery jika dia pergi

Yuta mengurungkan niatnya untuk menemui yangyang dan berpamitan padanya, dia pikir ini bukanlah saat yang tepat

Pasti yangyang Sedang mengalami banyak masalah di rumahnya, jadi yuta berbalik dan memutuskan untuk pulang

Sebelum pergi dari sana, yuta menggumam sesuatu

"Jaga yangyang untukku Hendery" katanya






.





"Setalah itu aku pergi ke Jepang, dan disana aku berhasil menjadi lulusan terbaik...aku di tawarkan bekerja di perusahaan milik temanku..dan sekarang aku ada di sini" jelas yuta pada yangyang

Yangyang yang mendengar semua itu langsung merasa bersalah dan menangis

"Hiks...HYUNG~ MAAFKAN AKU~ hiks..." Teriak yangyang histeris sambil memeluk yuta erat

Bahkan dia sampai melempar boneka beruang kesayangannya

"Hey mengapa minta maaf hmm? Aku tidak apa sungguh" kata yuta sambil mengelus rambut yangyang

"T-tapi...aku hikss...sudah berburuk sangka padamu hyung hiks" sesal yangyang dengan menangis tersedu-sedu

Yuta menangkup wajah yangyang dan membersihkan jejak air mata yang ada di mata Yangyang dengan tangannya

"Dōshite anata wa son'nani utsukushī no hmm" kata yuta saat menatap yangyang

(Kenapa kamu sangat cantik)

Yangyang yang mendengar itu langsung memerah, entah kenapa setiap yuta mengeluarkan kata-kata manisnya.. yangyang selalu saja tersipu

Yuta tertawa gemas lalu mencubit pipi yangyang

"Baiklah...aku akan pulang kalau begitu" kaya yuta

"Lho.. mengapa pulang" sedih yangyang

"Aku harus menemani temanku, ada yang harus aku urus di tempat kerja" kata yuta jujur

Dan yangyang hanya mengangguk pasrah, Sebenarnya dia masih ingin bersama dengan yuta..tapi mau bagaimana lagi?

" Sampai jumpa Yangyang, nanti aku mampir lagi oke" kata yuta

"Hheng~ hati-hati hyung~" kata yangyang sambil melambaikan tangan pada yuta

Setalah yuta pergi dari pekarangan rumahnya, ternyata ada seseorang yang sedang menatapnya aneh?

"Hallo, kau penghuni rumah ini yang baru ya" sapa yangyang sambil tersenyum ramah pada pemuda itu

Sementara pemuda itu hanya menatap yangyang dengan sinis

"Ah salam kenal, aku yangyang.. semoga kita bisa jadi tetangga yang baik" kata yangyang sambil membungkuk sopan dan tersenyum

Pemuda itu hanya mengangkat bahu acuh dan pergi begitu saja

Yangyang lalu berdecih

"Cih sok sekali anak itu" sinis yangyang kesal

Yangyang masuk ke dalam rumah dan tidak lupa menutup pintu nya kembali



















Sementara di lain tempat...








Seorang pemuda memasuki rumah barunya, dilihatnya sang ibu dan ayah yang sedang mengemas barang

"Bagaimana WinWin? Disini tidak buruk juga kan?" Tanya sang ibu sambil menatap sang anak

Winwin, pemuda itu hanya mengangguk sekilas

"bergaullah... Ibu harap kamu bisa beradaptasi dengan baik disini" kata ibu

"Hmm"

WinWin pindah kesini karna pekerjaan orang tuanya, yang mengharuskan dirinya juga ikut

"Ah ayah akan pergi mencari makan siang, kalian lanjutkan lah mengemas barang oke" kata ayah

"Hmm, hati-hati" kata WinWin dengan malas

Sang ayah hanya mengangguk maklum, WinWin memang anak yang seperti itu

Ya walaupun memang dia akui.. WinWin seperti ini juga karna dirinya yang terus di promosikan oleh boss, yang mengakibatkan dia harus berpindah tempat kerja disetiup ada Klien baru di perusahaan nya

"Winwin apa kau sudah menemui para  tetangga?" Tanya ibu

Winwin menggeleng

"Apa kau melihat anak kecil yang ada di rumah sebelah?" Tanya ibu lagi

Winwin berbalik menatap sang ibu seolah bertanya 'siapa?'

"Anak kecil yang manis itu lho...aduh siapa yah namanya...kamu pasti belum ketemu kan?" Kata sang ibu sambil tersenyum

Winwin berfikir, anak kecil yang mana? Di sebelah rumahnya hanya ada rumah sepasang suami-istri yang belum memiliki anak dan....

Ah! Winwin tau sekarang! Pasti yang ibunya Maksud adalah anak muda lelaki yang tadi menyapanya sok akrab

Tanpa sadar WinWin tersenyum tipis, menampilkan smirk misterius nya






















JNGN LUPA TINGGALKAN JEJAK ♥️ komen vote juseyo 💗 typo-manusiawi 🌼 jangan lupa untuk mampir ke book aku yang lain juga yaaa♥️♥️🌼🌼

Perfect?  Yangyang X AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang