Awal (sambungan bab 1)

5 1 0
                                    

Setelah Sofia dan ibunya selesai makan, Sofia pun pergi ke kamarnya untuk mengganti baju, lalu ia kembali tidur.

Pukul 21.29, Sofia terbangun dari tidurnya, lalu melihat ke jendela, ia melihat ada sebuah cahaya di luar kaca jendelanya, ia pun membuka jendela tersebut dan sontak pandangannya menjadi putih, tak lama kemudian ia terbangun, tapi bukan di kamarnya, ia terbangun di sebuah pedesaan yang sangat indah

bunga-bunga bermekaran, pohon-pohon yang tumbuh dengan baik, orang-orang yang sedang bertani, anak-anak yang sedang bermain, hewan-hewan ternak yang sedang di beri pakan, semuanya membuat Sofia sangat terkejut sekaligus kagum dengan keindahan desa itu.

saat Sofia sedang melihat-lihat sekeliling, tiba-tiba ada seorang nenek-nenek yang menghampiri Sofia dan bertanya "Hey nak, sepertinya kamu bukan orang di daerah sini?" tanya sang nenek, "Ah ya nek, aku memang bukan orang di daerah sini, saat aku membuka mataku, aku sudah melihat diriku di desa ini", Nenek-nenek itu terdiam mendengar jawabanku, tiba-tiba ia mengambil sebotol air dari dalam tasnya, "Minumlah ini nak, kamu akan sadar" tanpa pikir panjang ia mengambil sebotol air itu dan langsung meminumnya, saat ia selesai meminum air itu tiba-tiba kepalanya menjadi sangat pusing dan ia pun langsung pingsan.

Saat ia terbangun dari pingsannya, ia sudah ada di dalam kamarnya, jam menunjukkan pukul 4 subuh, ia benar-benar bingung dengan kejadian barusan.

4 tahun sudah berlalu, usia Sofia sekarang adalah 14 tahun.

Pada hari itu dia sedang berada di sekolah, ia sedang duduk di bangkunya, dan tiba-tiba ada segerombolan laki-laki datang dan menendang kaki meja Sofia, Sofia yang marah dan sekaligus takut mengatakan "Apa-apaan ini?! Kamu kok tiba-tiba nendang kaki mej-" Sofia belum selesai mengucapkan kalimatnya, "Heh bocah, lo gausah sok-sokan! Lo itu cuman anak kecil yang selalu bakal ngadu ke nyokap lo, hahaha" segerombolan anak laki-laki itu tertawa dan mengejek-ngejek Sofia dan menindasnya, Sofia merasa sangat malu dan sedih, ia tak pernah merasakan dibully sebelumnya....

Saat Sofia pulang ke rumahnya, ia terlihat sangat murung, ibu Sofia sedang tidak ada di rumah, lalu Sofia pergi ke kamarnya dan mengganti seragamnya.

Sofia menjatuhkan dirinya di kasur dan menangis, handphonenya pun bergetar, ada SMS yang masuk, di dalam SMS itu tertulis: "Aku disini, jangan menangis".

                          -bersambung-

SofiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang