"Mau kemana kamu, mas?"
Rama memakai sepatunya menghiraukan pertanyaan istrinya. Berpakaian rapi ala kantoran, Rasha bingung menaikkan alisnya.
"Mas?"
Rama berdiri menghadap ke istrinya. Menaikkan sebelah alisnya tanda bertanya. "Penting gue bilang mau kemana?" Tanya Rama.
Rasha menghela nafasnya. Jangan dibentak, itu akan menimbulkan pertengkaran. Rasha tidak mau menjadi gasoline dan tidak mau anak mereka bangun dan melihat orang tuanya bertengkar.
"Mas? Please,"
Mencium kening Rasha, Rama berbalik, berjalan keluar meninggalkan Rasha yang menatapnya lelah.
"Kerja."
"Hari Minggu?" Tanya Rasha bingung. Suaminya ini sepertinya berbual. Kantor tutup hari Sabtu dan Minggu tentunya.
"Kalo bohong yang pinter dikit!"
"Kerumah pacar gue. Malem ini gue gak pulang." Jawabnya yang otomatis membuat Rasha diam tak lagi bertanya atau membantah. Lagi-lagi... Kekasihnya.
Jangan ajak Rasha bersaing. Kamu setiap malam tidur dengan suamimu saja Rasha sudah kalah telak.
Tidur dengan suaminya? Mungkin seminggu hanya sekali atau sebulan sekali. Padahal Rama bukanlah pekerja yang siap di pindah tugaskan ataupun abdi negara yang selalu berdinas. Rama juga bukan perantau yang pulang setahun sekali. Jarak kantor utama saja hanya ditempuh selama lima menit dengan berkendara.
Rasha memandang pintu yang ditutup secara kasar oleh suaminya. Sekarang mereka memiliki rumah sendiri. Rumah yang mereka beli 4 tahun lalu.
Rasha bersyukur suaminya mau menuruti kemauannya yang satu ini. Setidaknya bisa menghindari ibu mertuanya. Rasha sudah tidak kuat jika harus bersama terus menerus dengan nenek lampir semacam itu.
Walaupun rumah yang mereka beli bukanlah rumah mewah berlantai dua dan tiga, tapi cukup nyaman untuk ditinggali.
Bukan mereka miskin. Tapi Rama yang tidak mau memiliki pembantu, pekerjaan rumah semuanya diurusi oleh istrinya, hingga Rasha memaksa membeli rumah yang minimalis saja. Palingan harganya cuma seharga 2M. Tidak terlalu mahal, hanya seharga sepiring seblak.
"MAMA!"
Lamunan Rasha buyar ketika anak perempuannya dengan gontai berjalan ke arahnya dengan mata yang masih terlihat mengantuk.
"Udah bangun anaknya mama. Cuci muka dulu yuk, biar tambah cantik!" Rasha menuntun anaknya untuk mencuci mukanya sebelum sarapan.
Putrinya sekarang berumur lima tahun. Sebentar lagi enam tahun dan sebentar lagi akan masuk sekolah dasar. Namanya Maria. Maria Hanum Buana.
Dan artinya, pernikahan mereka sudah berjalan sekitar tujuh tahun juga, dua tiga bukan lagi anniversary. Dan selama itu juga, Rama masih berhubungan dengan sang kekasih. Mungkin?
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER MARRIED [ON GOING]
Teen FictionTW// gay, affair, harshwords, mpreg, broken home Siapa anak broken home tapi musiman??? Maria. Maria tidak pernah minder dengan kepintarannya, Maria tidak pernah iri dengan mainan milik teman-temannya, Maria tidak pernah minder dengan kekayaan orang...