Capítulo III [Let your heart decide]

307 36 2
                                    

Hari ini Rama berada di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Rama berada di rumah. Sudah terhitung tiga Minggu. Kasih tepuk tangan dulu yang meriah.

Entah kenapa setelah pengakuan ke istrinya itu membuat Rama semakin merasa damai di rumah. Terasa bebannya selama tiga tahun ini terangkat.

"Mas nggak kerja?" Tanya Rasha yang sibuk mengaduk sup ayam untuk sarapan hari ini. Bingung melihat suaminya yang masih memakai kaos kutang dan celana kolornya. Jangan lupa rambut seperti sarang ayam khas orang bangun tidur. Tapi Rasha bingung sekali, kok bisa masih ganteng banget sih?

Oh ya, catatan satu lagi. Rama semakin mencoba untuk berusaha menerima ibu dari anaknya ini.

Bahkan empat hari ini dia tidur di kamar yang seharusnya. Disamping Rasha tanpa sekat guling. Tidak seperti dulu. 180° bukanlah hal yang kecil tentang perubahan.

"Nggak, libur nasional." Oh ya? Rasha tidak tau.

Melirik kalender, Rasha mengangguk kaku dan menyeduh teh.

Setelah menyajikan teh hangat untuk suaminya, Rasha kembali sibuk dengan masakannya.

"Morning everyone! This is princess Elsa, masih fresh baru bangun tidur!"

Dikata sayur kalik, masih fresh. Tapi terserah princess sih.

Hanya dengan bermodalkan setelan baju tidur bergambar Elsa frozen, Maria seolah-olah telah menjadi penguasa bumi.

"Morning Maria. Cuci muka du—

"Cuci muka dulu biar tambah cantik!" Rasha menipiskan bibirnya saat melihat Maria berjalan sembari tertawa kecil menuju Rama.

Mengacungkan centongnya, membuat Maria melompat ke pelukan Rama. "Pinter yaa!" 

Setelah Semuanya beres. Maria sudah mandi dibantu oleh papa, dengan setelah princess seperti biasanya.

"Mama kenapa suka masak sayur sih? Maria engga suka, Maria suka nugget...ayam...aya...sosis...aya...baso...ikan—"

"Kamu mah sukanya ayam terus kalo di turutin!" Rasha mendengus. Heran banget. Anaknya ini persis seperti Ipin, kalau tidak ada ayam mungkin tidak bisa hidup. Makannya Rasha memasak sup ayam untuk menu sarapan hari ini.

"Jangan sering makan ayam, nanti kamu bertelur loh!" Ujar sang papa berhasil menarik perhatian Maria.

"Hah? Memangnya iya?" Maria melotot adalah hal yang Rama tunggu-tunggu setiap dirinya menjahili putrinya. Lucu gitu saat anaknya dengan rupa polos tapi sebenarnya penuh tanya itu muncul.

"Kamu kalo di kasih permen di jalan sama orang yang nggak di kenal jangan mau ya, nak!"

"Kan lollies enak, why?"

Rasha menjawil hidung kecil Putri. "Karena nanti kalau Maria mau dikasih lollies, Maria ngaak bisa ketemu sama mama dan papa lagi. Maria mau?"

"Naur wayyy. Maria mau kita semua sama-sama terus!"

AFTER MARRIED [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang