Part 4: Bersahabat Dengannya?

17.7K 590 3
                                    

*Keyana POV

Setelah menyelesaikan drama kami itu, kami mendapatkan cukup banyak tepuk tangan dan teriakan dari senior-senior ya walaupun bukan kelompok drama kami sih yang terbagus tapi katanya kelompok kami ini cukup menghibur jadi kami tidak mendapatkan hukuman deh.

Waah akhirnya selesai juga masa orientasi ini dan mulai besok aku sudah menjadi mahasisiwi seutuhnya. Kyaaaa senangnyaaa!!

Tapi tetap saja aku masih kesal mengingat perlakuan Rafa tadi itu yang seenaknya aja memelukku dan mencium pipiku ini. Aku akan membalasmu Rafa, lihat saja nanti. Yah tapi ga mungkin juga, memang apa yang bisa aku lakuin untuk membalasnya? Huft.

Setelah aku memasukkan semua barang-barangku ke dalam tas dan siap meluncur pulang karena semua teman-temanku sudah tidak terlihat lagi di perpustakaan ini.

Segeralah aku bergegas menuju gerbang, namun tiba-tiba saja aku melihat seseorang yang mirip dengan Rafa yang sedang berbicara dengan seorang perempuan yang menurutku cantik namun sepertinya dia bukan angkatan kami deh apa perempuan itu senior dikampus ini ya? Ah tak taulah.

Karena mereka ada di situ dan itulah jalan aku untuk keluar menuju gerbang kampus, jadilah aku di sini menunggu mereka selesai berbicara lalu aku tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka itu, eh aku di sini tidak berniat untuk menguping loh.

            “Rafaaa!! Maksud kamu tuh apa sih tadi nyium cewe itu didepan semua anak kampus? Kamu emang ga tau ya kalo temen-temen aku tuh pada nonton kamu tadi dan aku tuh udah perkenalkan kamu sebagai pacarku dengan bangganya di depan mereka, eh tapi tiba-tiba aja tadi kamu nyium cewe itu dan meluk cewe itu dengan mesra di depan anak-anak kampus!!” Perempuan itu terlihat murka.

          “Lah kamu kan tau kalo tadi tuh cuma akting Airin, masa kamu cemburu sih cuma gara-gara hal sepele kayak gitu.” Jelas Rafa terdengar tanpa rasa bersalah.

Oh jadi nama perempuan itu tuh Airin.

           “Hal sepele kamu bilang? Malah hal itu tuh yang bikin hati aku sakit tau ga sih? Pokoknya aku ga mau lagi liat kamu nyium-nyium atau meluk-meluk cewe lain lagi, ngerti kamu Rafa?” Katanya galak.

Rafa hanya tersenyum sinis dan mengeluarkan kata-kata yang tak terduga seperti ini “Aku udah bosen sama sikap cemburuan kamu yang berlebihan itu dan sikap sok ngatur kamu tuh aku juga ga suka. Jadi dari pada aku membuat kamu makin sakit hati, lebih baik kita akhiri saja hubungan ini. Kamu ga sakit hati lagi dan aku juga ga perlu lagi denger kata-kata cemburumu itu lagi, oke?”

              “Apa? Kamu ngomong apa Raf?! Akhiri hubungan ini? No way!! Aku ga mau, kita ini baru aja jalan sebulan Raf, masa kamu tega sih mutusin aku gitu aja. Aku ini cuma minta pengertian kamu Rafa.” Kata perempuan itu lagi dengan wajah yang bingung dan juga menahan tangis.

Tega sekali si playboy yang satu itu, eh tapi mereka mau putus itu ada hubungannya dengan Rafa yang nyium aku tadi loh, apa perempuan itu akan meyalahkan aku  ya? Ah mana mungkin, aku ini kan juga korbannya Rafa tau, kan bukan aku yang meminta Rafa mencium pipiku tadi.

       “Pokoknya gue udah ga ada hubungan lagi sama lo. Kita udah putus jadi ga usah ngatur-ngatur gue lagi.” Ucap Rafa ketus yang ternyata dia melihat keberadaanku ini.

Aku kaget dan bercampur malu juga sih karena takut dikira aku menguping pembicaraan mereka.

         “Tapi Raf…” Sebelum perempuan itu melanjutkan perkataannya tiba-tiba saja Rafa berjalan ke arahku.

Aku pikir dia akan marah padaku, tapi ternyata dia malah menyapaku seperti ini. “Hai Key, baru mau pulang ya? Mau gue anter? Sekalian gue juga baru mau pulang nih, emang daerah rumah lo dimana Key?”

Is This The Best Decision?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang