04

176 20 0
                                    

Freen berjalan menyusuri koridor menuju kelas nya, namum kaki nya terhenti di depan ruang kelas saat melihat faye sedang bersama becky.

Freen mendengarkan percakapan mereka dengan serius.

"Becky gue saranin kalo ketemu freen mending langsung menghindar aja takutnya dia makin gasuka kalo lu ada di deket dia, gue kan pernah bilang ke lu kalo freen gasuka kalo lu di deket dia." Ucap faye pada becky, membuat freen yang mendengar hal itu merasa marah, jadi ini alasan mengapa becky menghindar dari nya, karena faye membuat omongan yang tidak benar terhadap dirinya.

Freen masuk ke ruang kelas becky membuat faye dan becky sedikit kaget.

"Sorry? What do you say faye?" Freen menatap faye tajam.

"Em tidak freen, aku tidak mengatakan apa-apa." Ucap faye sedikit gugup karena tatapn freen.

"Gausah bohong gue denger apa yang lu omongin ke becky, gue minta tolong gausah ngarang cerita ini itu tentang gue ke becky. Ngerti?" Freen menunjuk-nunjuk faye, emosinya memuncak.

"Maaf freen." Faye menunduk takut.

"Kalau sampe sekali lagi lu macem-macem awas aja tanggung resikonya." Freen menggandeng tangan becky keluar dari ruang kelas nya.

Kalian pikir hanya ada mereka bertiga? Salah guys disana banyak yang menonton mereka bertiga, namum freen tidak memperdulikan hal itu dia membawa becky ke taman belakang gedung.

"Kak freen sebenernya ada apa?." 
Akhirnya becky membuka suara.

"Bec kamu jangan percaya sama ucapan faye itu semua bohong." Kini freen menatap manik mata becky.

"Iya kak, tapi kenapa kak faye harus bohong begitu?"

"Kaka gatau bec, faye dari dulu memang kayak gitu." Freen duduk di bangku taman, becky pun ikut duduk di sebelah freen.

"I miss you becky, i miss your kindest  smile, your pretty eyes." Ucap freen dengan sangat tulus.

"I miss you too kak freen." Freen tersenyum atas jawaban becky ternyata becky juga merindukan fia.

"Ekhem.. ekhemm." Suara deheman itu membuat freen dan becky menoleh ke sumber suara.

"Phi sejak kapan disini?" Becky berdiri saat melihat yang berdehem tadi adalah sang kakak, richie.

"Sejak kalian mengungkapkan saling rindu." Jawab richie menatap freen.

"Sorry jangan salah paham dulu, gue ga bermaksud begitu ke pacar lu." Ucap freen membuat becky kaget, richie hanya tersenyum jail melihat freen.

"Kak freennnnn dia itu buk-." Richie menatap becky memberi isyarat menyuruh nya diam.

"Mending lu pergi deh freen dari sini." Ucap richie dengan nada yang di buat ketus.

"Sorry becca." Freen pergi dari hadapan richie dan becky.

Richie tertawa dengan sangat puas ketika tadi melihat wajah freen, seeorang kating yang terkenal sangat cool ternyata bisa sepeti itu juga.

"Becky nanti malem suruh freen dateng ke rumah ya, phi mau liat reaksi dia pas tau kita ini adek kakak bukan pacaran."

"engga ah aku malu kalo nyuruh kak freen buat dateng ke rumah, emang aku cewe apaan." becky berdiri ingin beranjak pergi.

"nanti phi beliin milk tea deh buat kamu asalkan kamu ajak freen ke rumah." Mendengar tawaran sang kakak, becky langsung menyetujui hal tersebut.

"Oke milk tea 2 ya." ucap becky lalu pergi dari hadapan richie.





Jam sudah menunjukkan pukul 7 malem,kini becky sedang menunggu seseorang untuk datang ke rumah nya.

"Lama banget si tadi katanya 5 menit lagi sampe." Becky berdecak kesal menatap layar hp nya.

Ting tong

Becky bergegas berjalan ke arah pintu dan membuka pintunya, yup itu freen.
Freen terlihat membawa beberapa bingkisan sepertinya itu untuk becky dan keluarga.

Becky mempersilahkan freen masuk ke dalam dan mempersilahkan freen untuk duduk, tak lupa menaruh bingkisan tersebut di meja.

"Kak freen harusnya ga perlu repot-repot bawain bingkisan gitu." Ucap becky

"Gapapa becca." Freen melihat sekeliling rumah becky dan melihat satu foto yang cukup besar terpajang di ruang tamu tersebut.

"Lah kok ada richie, apa jangan-jangan becca udah tunangan ya? Apa udah menikah tapi diem-diem gitu kayak di film." Ucap freen di dalam hatinya merasa sangat bingung.

"Kak freen hey kak." Becky menepuk paha freen pelan agar tersadar dari lamunan nya.

"E-hh iya bec?"

"Itu ada mama, papa aku mau kenalan katanya." Freen melihat ke depan saat mendengar ucapan becky, dan disana sudah ada orangtua becky.

Freen berdiri lalu bersalaman dengan orangtua becky.

"Saya freen om, tante." Freen tersenyum sangat ramah kepada orangtua becky

"Oh jadi ini kak freen, kak freen yang sering kamu ceritain ke mama papa bec?" Ucap sang papa,becky menutup wajah nya menggunakan kedua tanganya karena malu.

Mama becky hanya tersenyum, karena memang sebelumnya mama becky sudah pernah bertemu freen, waktu insiden freen nabrak becky.

"Oh iya nak freen becky juga sering bilang kalo kamu itu keren dan sangat berkarismatik sekali orang nya." Ucap mama becky.

"Ohh gitu ya tante." Freen mengulum senyum menatap becky.

"Gila gila gue mau menghilang aja rasanya, ngapain di bilangin si mah." Ucap becky dalam hati, kini ia berpura pura ingin pergi ke kamar mandi.

Becky keluar dari kamar mandi dan berpapasan dengan richie.

"Phi itu freen udah dateng, jangan lupa milk tea ya."

Becky kembali berkumpul dengan freen yang terus di tanya-tanya oleh mama nya.

Richie berdiri di ujung tangga memasang wajah datar menatap freen.

"Freen sarocha ketua BEM di kampus." Ucap richie tiba tiba membuat mereka yang ada di ruang tamu beralih menatap dirinya.

Freen mengangguk menatap richie tak kalah datar. Freen berdiri menjabati tangan richie yang memang mengajaknya untuk bersalaman.

"Gw richie abang nya becky." Freen kaget mendengar hal itu.

"Kalian kakak adik?" Tanya freen yang di angguki mereka.

Tawa richie pecah saat melihat wajah kebingungan freen, namun becky memukul kaki richie agar berhenti untuk tertawa.

Freen merasa lega ternyata becky dan richie adik kaka bukan pacaran. Freen lanjut berbincang bincang dengan keluarga becky.


















Demi apa? Demikian.









interisting familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang