02 | Shadow? END?

12 3 0
                                    

Di depan rumah Kinnas terdapat pria yang berdiri menunggu pintu di buka oleh pemiliknya sembari menekan bell di samping pintu tersebut.

Kinnas yang mendengar nya pun langsung buru buru berlari menuruni anak tangga dan segera membukakan pintu untuk temannya.

Clekk

Pintu terbuka.

"Lama banget sih lu, pegel nihh" keluh Arya.

"Sabar dong, udah tau jarak kamar gua sama pintu masuk jatuhan" omel Kinnas kepada temannya.

"Lagi rumah gede gede amat, buat satu orang doang ini" celoteh Arya yang langsung menyelonong masuk kerumah Kinnas yang bisa terbilang lumayan besar.

"Enak aja lu kata gua gaada ortu apa?!" Kesal Kinnas sambil menutup kembali pintu rumahnya.

"Yehh kek ortu lu sering di rumah aja" ucap Arya setelah tiduran di sofa.

Iya, orang tua Kinnas sibuk kerja, bisa dibilang "gila kerja" makanya tidak heran rumahnya bisa seluas itu, dan dapat memberi kinnas fasilitas yang terbilang cukup mewah.

"Ya sihh.." ucap Kinnas sambil cemberut.

"Tapi.. lu ga kesepian apa?" Tanya Arya sembari memposisikan duduknya.

"Ya ga jugaa... Ada lah.. dikit." Sahut Kinnas dengan raut wajah yang menunjukkan kesedihan nya.

Arya mengerucutkan bibirnya, lalu menghampiri Kinnas, berniat memeluk nya.

"Cup cup cup, gapapa jangan sedih ada kita kok" ucapnya berusaha menenangkannya.
"Kalo mau gua siap kok jadi adek lu" candanya.

"Dih mauan lu" ucap Kinnas sembari memukul pelan Arya.

"Ya lagian, sayang bree ni rumah bisa bisa di tempatin setan lagi" kata Arya.

"Ga masalah asal ga ganggu gua mah"ucap Kinnas dengan santai.

Ting!

Bell berbunyi menandakan teman temannya sudah berada di depan rumahnya.

_________________________________

Mereka berlima belajar dengan mencoba mengerjakannya sebuah soal soal matematika.

Sangat memusingkan, tak sedikit yang menggaruk-garuk kepalanya karena bingung.

"SELESAI!" Ucap Kinnas dengan bangga.

"Sama" susul Arya dan yerika

Agasa dan Juna? Ya mereka mah ngeliatin aja, mereka kerumah Kinnas cuman buat ghibah dan ngabisin stock cemilan Kinnas doang.

"Ika, no 23 lu dapet berapa?"tanya Arya.

"Gua? Gua sih 68" jawab yerika.

"Lohh bukannya 50?" Bingung Arya.

"Lah apaan sih, lu di apain emang?" Sahut Yerika.

"Ya begini" ucap Arya sembari memberikan kertas coret coretan nya.

"Ihh ini tuh salahh, harusnya di kali dulu" jelas Yerika.

"Dih dikali gimanaa? Rumus lu beda kali, ga ga ga lu yang yang salah pokoknya" kesal Arya.

"Lu kali" ucap yerika.

Tragedy And KinnasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang