Chapter 7

2.1K 90 12
                                    

Sebuah mobil hitam memasuki gerbang Kediaman Sasuke dan langsung terparkir di halaman luas kediaman tersebut. Seorang pria dan wanita keluar dari dalam mobil itu. Mereka tak lain adalah Sakura dan Sasuke sendiri yang akhirnya pulang setelah beberapa hari tinggal di hotel tempat diadakannya pernikahan mereka.
Keduanya lalu berjalan memasuki rumah dengan menyeret beberapa koper

"Nii-san Apa kau ingin kubuatkan kopi?" tanya Sakura saat melihat Sasuke langsung duduk di sofa ruang tamu

"Tidak. Kemarilah"

"Hm? Ada apa?" tanya Sakura menghampiri suaminya itu

Srek!

Tiba tiba saja Sasuke menarik tangan Sakura dan sukses membuatnya terjatuh di pelukan suaminya itu.
Sasuke lalu membaringkan tubuh mereka di sofa panjang yang semula di dudukinya dan memeluk tubuh Sakura. Dengan posisi tubuh Sakura yang membelakangi Sasuke

"Apa yang kau lakukan Nii-san?"

"Tentu saja memelukmu. Apa lagi menurutmu?"

"Tapi kelakuanmu itu bisa membuatku mati karena serangan jantung."

Sasuke terkekeh pelan dan memeluk tubuh Sakura untuk lebih dekat dengannya.
Dapat di rasakan Sakura, bokongnya yang ditekan oleh sebuah benda keras yang dia yakini adalah kejantanan suaminya

Kembali Sakura rasakan wajah Sasuke yang pria itu tenggelamkan di lehernya seolah menghirup sesuatu

"Tidakkah sebaiknya kita mandi dan beristirahat? Kau pasti kelelahan sudah menyetir sangat jauh saat perjalanan pulang kesini"

"Hn, aku sangat lelah. Karena itulah aku membutuhkan sesuatu yang membuatku segar kembali" tata Sasuke mulai meraba perut Sakura.
Perlahan, tangannya berjalan naik ke bukit kembar istrinya itu

"Kau sungguh akan melakukannya? Kita baru saja tiba Nii-san"

Tak memperdulikan itu, Sasuke terus saja bergerak. Bahkan saat ini tangannya sudah mulai memasuki baju Sakura. Dia terus meremas dada istrinya itu sambil menjilati telinga Sakura.

Bohong jika mengatakan kalau Sakura tak terangsang saat mendapat perlakuan seperti itu.
Gadis itu juga terlihat mulai tak berdaya dan memejamkan matanya merasakan setiap sentuhan suaminya.
Namun itu hanya sesaat, karena kesadaran Sakura kembali saat mendengar suara bel kediaman mereka yang berbunyi

Ting Tong! Ting Tong!

"Nii-san, ada yang datang"

"Hn?" respon Sasuke yang justru mempererat pelukannya

"Lepaskan aku Nii-san. Aku harus membukakan pintu" kata Sakura mulai mencoba melepaskan sendiri tangan suaminya itu

"Biarkan saja"

"Bagaimana jika itu Kaa-san atau keluarga kita yang lainnya? Tidak baik membuat mereka menunggu lama"

"..."

"Ayolah Nii-san. Hanya sebentar. Setelah itu kau bebas melakukan apa pun"

"Sungguh?"

"Hm. Aku berjanji"

Sasuke pun akhirnya melepaskan kedua tangannya yang melingkari pinggang Sakura

"Kau ini..." kata Sakura yang tak habis pikir melihat suaminya. Dia lalu beranjak dari sana dan berjalan menuju pintu utama kediaman mereka

Cklek

"Selamat sore nona" ucap seorang wanita yang sudah berdiri di depan pintu seraya membungkuk sopan kepada Sakura

"Maaf ada yang bisa aku bantu?" tanya Sakura sedikit bingung. Itu karena wajah wanita di hadapannya ini sangat asing baginya

"Maaf sebelumnya nona, aku datang ke sini karena diutus oleh nyonya Mikoto"

My Baby Girl 18+ (SasuSaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang