Part 2. Gabriel

7 8 18
                                    

  Jangan lupa vote dan Comment

Murni hasil pemikiran saya sendiri, maaf jika ada typo dan mungkin ceritanya agak ngawur, karena saya lagi gabut.

🌼🌼🌼🌼

Tampan dengan rahang yang tegas dan pahatan wajah bak dewa Yunani. Mungkin itulah kira-kira gambaran fisik dari seorang Gabriel Alvaro Gunawan,atau lebih akrab dipanggil El. Namun, pahatan wajahnya yang bisa dibilang mendekati sempurna, sangat berbanding terbalik dengan sikapnya. El itu memang pintar dan bisa dibilang multi talent, namun jika kita memperhatikannya lebih dekat, kita akan tahu jika El itu sifatnya sangat menyebalkan, songong, dan sangat pecicilan. Tapi mungkin bagi seluruh siswi di SMA Nusantara, semua yang dimiliki El itu adalah suatu keistimewaan. Mereka sangat gencar mendekati El, namun apa daya, mereka harus siap patah hati karena ditolak El yang notabenenya bodo amatan soal cinta.

Pagi ini, suasana di koridor SMA Nusantara sangat ramai. Siswa-siswi berlalu lalang menuju kelas masing masing. Sama seperti El dan ke empat sahabat nya. Mereka berjalan di koridor dengan tangan di masukkan ke saku. Seperti biasanya Zack dan Ando,si playboy tak tertandingi sedang tebar pesona ke arah siswi yang sedang melewati mereka. Defon, Farrel, dan El menatap kedua sahabatnya itu dengan malas.  Sesampainya di depan kelas mereka yakni XI IPA 2, mereka memasuki kelas. Setelah duduk mereka langsung fokus ke kegiatan masing-masing. El yang sedang membaca buku kimianya bersama dengan Defon yang sedang membaca buku Biologi. Sedangkan Farrel sedang mendengarkan lagu lewat headset sambil menutup matanya. Zack dan Ando yang melihat aktivitas para sahabatnya saling pandang.

" Woyy. Kalian itu ngapain sih? Sibuk amat" sindir Ando pada mereka, namun perkataan itu tak dihiraukan oleh ketiga cowok tampan itu yang sedang fokus dengan kegiatan masing-masing.

" Woyy!" Teriak Zack sambil memukul meja membuat ketiga pria tampan itu terkejut dan menatap tajam Zack. Bukan cuma mereka bertiga sih tapi seluruh siswa-siswi yang ada di kelas.

" Apaan sih lo njing. Ngagetin aja lo!" Kesal El menatap Ando dan Zack tajam. Ando dan Zack menatap El sambil menyengir lebar.

" Ya habisnya lo pada sibuk banget dah perasaan!" Ucapan Ando diangguki setuju oleh Zack.

" Bacot banget lo!" Ucapan pedas itu keluar dari mulut Defon, dia melanjutkan kegiatannya begitu pun dengan El dan Farrel. Sementara itu Ando dan Zack menganga lebar mendengar reaksi Defon.

" Do, kita ada salah ya?" Tanya Zack pada Ando dengan pandangan polos.

" Mana gue tau!" Jawab Ando sambil mendengus, dia berjalan menuju bangkunya dan memainkan hpnya.  Zack mengikuti Ando, dia duduk dan mulai memainkan handphonenya.

" Do, Mabar yok!" Ajak Zack diangguk cepat oleh Ando. Akhirnya mereka berdua pun sibuk dengan kegiatan memainkan game online di handphone mereka.

🌼🌼🌼🌼🌼

Brakk

" Astaga!" Pekik beberapa siswa terkejut,begitu pun dengan reaksi El, dan Farrel. Sementara Defon masih fokus membaca bukunya, dan duo gesrek yaitu Ando dan Zack masih memainkan game tanpa mempedulikan suara gebrakan keras itu.

" Apaan sih Ivan Anjing!" Umpat Rio, salah satu siswa terpintar di kelas. Namun jangan salah, walaupun pintar dan merupakan anak kesayangan guru yang dinilai sopan, namun aslinya Rio tidak beda jauh dengan yang namanya anak-anak nakal yang suka ngomong kasar.

" Santai bro!" Jawab Ivan, sang ketua kelas XI IPA 2 sambil cengengesan.

" Ada apaan emangnya?" Tanya Gabriel menatap Ivan.

" Jadi gini bu Nata gak datang, katanya dia lagi lahiran dan hari ini kita jamkos!" Sontak perkataan Ivan itu membuat para siswa malas bersorak gembira. Sama seperti Ando dan Zack yang langsung mematikan gamenya setelah mendengar ucapan Ivan.

" Ah seriusan lo Van?" Tanya Ando memastikan.

" Iya. Pak Cornel sendiri yang bilang sama gue tadi" balas Ivan. Sontak kelas berubah menjadi pasar. Berbagai macam kegiatan pun tercipta. Ada yang belajar, main game, baca buku, scroll tiktok, atau bahkan mengadakan konser dadakan dengan meja di jadikan sebagai panggung, ember sebagai gendang, sapu sebagai gitar, dan masih banyak lagi kegiatan mereka yang semakin menambah ricuh suasana kelas. Kali ini Gabriel, Ando, dan Zack turut andil dalam melakukan konser dadakan. El berdiri di atas meja dengan memegang kemoceng sebagai mic. Ando dan Zack mengambil gitar. Sedangkan Arfan dan Nio mengambil ember sebagai gendang.

" Kemana kemana keman. Ku harus mencari ke mana. Kekasih tercinta tak tahu rimbanya lama tak datang ke rumah" mulai El menyanyikan lagunya sambil menggoyangkan badannya meliuk-liuk bagai kan seorang penari profesional.

"Dimana dimana dimana tinggalnya sekarang di mana. Kekasih tercinta" konser pun terus berlanjut. Defon dan Farrel menatap miris sahabatnya yang sudah mulai kumat sintingnya.

" Wie sawerannya mana?" Pekik Zack memprovokasi para teman sekelasnya. Para teman sekelasnya mulai menyawer mereka dengan berbagai macam benda, seperti kertas yang di tulis dengan angka huruf besar bertuliskan seratus ribu rupiah, Pulpen yang mata pulpennya tidak ada lagi, atau pensil yang tinggal setengah badan.

🌼🌼🌼🌼🌼

" Ngapain kalian?!" Suara menggelegar terdengar dari pintu membuat semuanya menghentikan kegiatannya dan kembali ke bangku masing-masing. Menatap sedikit gemetar ke arah bu Nata, guru biologi yang merupakan guru killer di SMA Nusantara.

" Loh Bu nata kok datang?" Pertanyaan konyol itu keluar dari mulut lemes Gabriel.

" Kenapa? Kamu gak senang ibu datang?" Tanya Bu nata nyolot membuat Gabriel mendengus

" Bukan gitu bu. Tapi tadi kata Ivan ibu gak bakal datang, soalnya ibu mau lahiran!" Jawab Zack membuat Bu Nata melotot ke arah Ivan yang sedang menatap takut Bu nata.

" Heh saya itu belum melahirkan ya! Orang saya baru hamil 4 bulan masa udah mau lahiran aja. Yang lahiran itu adik saya bukan saya!" Nah loh malah makin nyolot.

" Ya maaf Bu kan pak Cornel yang bilang sama saya!" Ucap Ivan berusaha mengelak perkataan Zack itu

" Pak Cornel kali yang mau lahiran bukan saya!" Gerutu Bu nata membuat semuanya berusaha menahan tawa

Hahahaha

" Heh Gabriel, kenapa kamu ketawa?" Tanya Bu nata mendelik tajam ke arah Gabriel. Gabriel yang ditatap seperti itu hanya menyengir dan menunjukkan jari peace.

" Ada yang lucu emang nya sama perkataan saya?" Tanya Bu nata lagi.

" Ya adalah Bu. Emangnya pak Cornel itu bisa melahirkan ya Bu?" Tanya Gabriel dengan muka sok polos.

" Bisa! Kalau dia operasi kelamin atau transgender" gondok bu Nata. Semuanya pun tertawa, membuat Bu nata menatap mereka tajam dan bersiap melempar penghapus, membuat mereka diam guru killer emang beda gak sih.hehe

" Sekarang kalian kerjakan halaman 172-180 dan nanti pas istrahat silakan di antar ke meja saya!" Perintahnya lalu berjalan keluar kelas meninggalkan para siswa-siswi yang berusaha menahan umpatan mereka pada guru itu.

" Gila banget sih tu guru. Ngasih tugas gak kira-kira" gerutu Ando dan Zack, namun tetap mengerjakan nya dengan modal mencontek dari Gabriel, si songong yang sayangnya pintar.

" Entah tuh. Dasar tu guru minta di depak dari bumi" balas Zack menyetujui ucapannya dan Ando tadi

" Diam aja lo kerjain!" Perintah Defon dingin

" Semua ini gara-gara si Ivanjing!" Teriak Ando keras membuat Ivan yang sedang mengerjakan tugas nya menatap tajam Ando

" Apa lo!" Tatapan tajam dan membunuh Ando berikan membuat Ando malas dan langsung kembali mengerjakan tugasnya.

" Dasar Cemen lo!" Ejek Ando namun Ivan tak memperdulikan nya.

" Diam gak!" Ucapan Defon semakin dingin membuat Ando bungkam. Dia pun lanjut menyalin jawaban dari si jenius, Gabriel.

Thank you very much

Salam hangat dari Author (nasjuntak)

GabrielleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang