Dia merasakan penyesalan yang mendalam.
Selalu terdiam dengan pandangan kosong menatap pigura besar yang tertempel rapih di dinding putih gading kamar luasnya yang terasa begitu dingin.Dulu hangat, namun tidak dengan yang sekarang.
Sosok perempuan di sana dulu menjadi sosok yang sangat amat Jendro cintai bahkan sampai saat ini.
Sosok wanita dengan perlakuan lembut selalu berhasil membuat Jendro jatuh cinta berkali-kali walau tanpa sosoknya saat ini. Jendro pernah merasa kecewa hanya karena kesalahannya sendiri dan kini ia berakhir merasakan penyesalan yang terasa dalam.
Kemana? Kemana perginya Nadina sekarang? Bolehkah Jendro berharap agar wanita itu kembali kepelukannya lagi?
Jendro benar-benar merindukan sosok wanitanya.
"Tolong kembali, Jean sangat membutuhkanmu, begitupun denganku."
Lamunan terhenti karena ulah anak laki-laki 8 tahun yang masuk ke dalam kamar dengan piyama biru polos melekat di tubuh kecilnya.
"Kenapa Jean?"
"Papa, Jean tidak bisa tidur."
Jendro tersenyum tipis. Menarik pelan lengan sang anak dan membawanya kepelukan.
"Kenapa bisa Jean tidak bisa tidur?"
Yang ditanya itu menggelengkan kepala.
"Papa, ayo bacakan Jean cerita dongeng.""Pakai selimut lebih dulu."
"Sudah papa."
Jendro mulai membacakan satu cerita dongeng yang dulu sering sekali istrinya bacakan untuk Jean ketika anak itu baru berusia 1 tahun sebelum wanita itu pergi hingga saat ini.
Mungkin Jean sudah tak mengingatnya lagi?
Jean mulai terlelap setelah kurang lima belas menit Jendro bacakan dongeng tersebut.
Menjatuhkan satu kecupan hangat pada kening Jean.
"Maaf, papa minta maaf. Selamat tidur jagoan, papa akan berusaha membuatmu bahagia selalu."Malam yang dingin, Jendro berusaha memberi kehangatan untuk Jean di saat dirinya membutuhkan kehangatan istrinya kembali.
"Selamat tidur Nadina, aku harap kamu bahagia di sana."lirihnya sebelum menyusul Jean ke alam mimpi.
....
Dalam ruangan yang berbeda Nadina duduk di ujung ranjang, menggenggam sebuah pigura yang menampilkan gambaran bayi laki laki yang terlihat menggemaskan.
Foto itu diambil ketika sang buah hati baru saja lahir ke dunia. Hari yang sangat membahagiakan untuknya dan juga suami saat itu bahkan masih terasa sampai sekarang.
Nadina ingin menangis bahkan air matanya sudah mengalir deras di pipi yang mulai menirus.
"Apa kabar nak? Buna rindu, buna ingin bertemu, buna ingin memelukmu kembali, tapi buna tidak bisa."
"Di sini buna selalu memikirkan keadaanmu di sana. Buna harap, kamu tumbuh dengan baik bersama Papa. Maaf, buna tidak bisa menemani tumbuh kembangmu Jean."
Dalam kamar hanya terdengar isakan pilu milik Nadina yang terdengar sangat menyakitkan.
"8 tahun buna tidak ada di samping kamu dan 8 tahun juga buna tidak tahu bagaimana kabar kamu. Buna tidak membenci papa mu, hanya saja, rasanya buna kecewa. Buna kecewa karena Papamu mengambil kesimpulannya sendiri tanpa meminta penjelasan apapun dari buna. Maaf, maaf buna tidak bisa menjadi sosok ibu yang baik untukmu Jean."
Pada akhirnya, Nadina tertidur dengan memeluk pigura Jean begitu erat.
Tuhan, berikan kesempatan pada Nadina untuk bertemu buah hatinya kembali walau hanya sekali lagi dalam seumur hidup.
...
Jendro Davidson
32 tahun
CEO JNJ Corp
Single parent (?)Nadina Claudine
28 tahun
Dokter spesialis Anak sekaligus guru les untuk mengisi jadwal kosong
Seorang IbuJeano Clauson
8 tahun
Anak satu satunya Jendro dan Nadin
Selalu bertanya di mana Buna
Btw hari ini jam 4 sore WIB MV nya Dream rilis😍 OMG I CAN'T WAIT!!!Jangan lupa streaming guys!💚💚💚💚💚💚💚
https://youtu.be/2R_S5TgDWMY
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Sorry and I Miss You |NOMIN GS
FanfictionDia pergi karena kesalahan ku sendiri. Jean, maafkan papa telah membuatmu kehilangan sosok ibu dari hidupmu. "Tolong kembali, Jean sangat membutuhkanmu, begitupun denganku." ////WARNING//// • Gs / gender switch (not bxb) • Gs for Jm • Just a fictio...