"Gue gak Deket sama siapa pun." Datar Gala dengan menatap intens Gulas yang telah mencatat hasil pertanyaan nya yang terakhir
Gulas mendongakkan kepala menatap bingung kepada Gala yang tiba tiba menanyakan itu padahal ia tak bertanya apapun soal ini
"Gue gak nanya dan apa yang jadi masalah?" Gulas Bingung sementara Gala berdiri melewati dengan ekspresi wajah datar nya
"Gue gak Deket sama siapapun." Ucapnya di ambang pintu sebelah sosok kokoh tersebut benar benar menghilang dari pandangan Gulas yang menatapnya Bingung
Tak mau ambil pusing Gulas kembali memeriksa kondisi Gala lewat catatan nya, dari hasil pemeriksaan nya kualitas Gala membaik perlahan padahal ini baru hari keduanya di sini
"Pagi dokter" suara lembut khas bunda membuat Gulas berbalik kebelakang
"Gimana kondisi nya Gala dokter?" Sosok bunda tersebut mendekat lalu duduk di samping sang dokter Muda
Gulas hanya tersenyum melihat raut wajah khawatir tersebut
"Pagi juga ibu, Buat kondisi Gala yang saya lihat tidur nya membaik" Senyum merekah dan Gulas pun mengikut
"Boleh saya minta tolong ibu?" Sosok wanita tersebut hanya mengangguk
"Boleh panggil saya Gulas aja?" Gulas ragu ia merasa tidak sopan
"Dan kamu panggil saya mama gimana?" Gulas sedikit ragu
"Gimana kalau bunda aja? Hehe" Sosok wanita tersebut langsung memeluk Gulas dan Gulas pun terkejut
"Ada apa bunda?" Ucapnya dalam dekapan wanita tersebut
"Bunda udh lama mau di panggil bunda sama Gala antara tpi dia malah panggil mama, makasih ya Gulas" bunda tersenyum lebar dan Gulas merasa dirinya nyaman sekarang
"Selingkuh?"
Deg! Jantung Gulas berpacu mendengar suara intonasi berat tersebut
Gulas berbalik melihat sosok yg lebih kokoh dari pada Gala yaitu ayah nya Tuan Bantara
Oh iya Sosok wanita yang Gulas panggil bunda bernama Hawaya Bantara dan suaminya yang bernama Adama Bantara.
"Kamu gak dapet anak saya jadi ngejar mama nya?" Tatapan menelisik tersebut membuat Gulas tertawa canggung
"Bunda" cicit Gulas dengan tersenyum sementara sosok kokoh tersebut mengulas senyum
"Papa" Gulas terdiam
"Seperti yang kamu panggil bunda, kamu panggil papa juga ya ke papa nya Gala" Gulas tersenyum mendengar itu dan mengangguk
"Bagaimana keadaan anak nakal itu?" Papa tiba tiba datar sementara bunda terkekeh karena papa yang selalu menyebut anaknya nakal padahal itu turunan dari nya
"Kamu kayak ngk nakal aja" bunda
"Dari mananya saya nakal?" Papa
"Gulas kamu tau gak, dulu papa gala anak punk" Bunda terkekeh sementara gulas menatap papa
"Jangan percaya, Panglima geng kamu bilang punk, kamu aja dulu pas saya deketin jamet" bunda menatap legit papa
"Maaf" papa langsung kicep melihat bunda
Dan kembali terkekeh namun kali ini Gulas"Kondisi Gala sedikit membaik pa, malam ini tidur nya membaik, mimpi buruk nya juga gak terjadi malam ini" papa mengangguk
"Terimakasih sudah mau bersama Gala" Papa
Gulas hanya tersenyum mendengar itu begitu pun bunda lalu papa tiba tiba teringat akan sesuatu, ia belum tau siapa dokter ini lebih tepat namanya
"Nama kamu siapa?" Papa

KAMU SEDANG MEMBACA
FICTION
Teen Fiction"Arghhh adek nya kek lintah kakaknya ke manusia sialan!" Gulas