....

940 44 2
                                    

"Gulas gak mau Daddy! Kek gini aja!" Amuk Gulas di telpon namun sayang telpon nya telah terputus

"Cih jalang ternyata" Gulas terbelalak mendengar kata kata seseorang di belakang nya

Plak!

Tepat saat berbalik Gulas menampar pipi Gala hingga berbekas sangking kuatnya

"Jaga ucapan Lo, kalau lo gak tau apa apa jangan langsung ngejudge orang, Gue muak sama Lo!" Lalu Gulas berjalan namun di tahan oleh tangan kekar Gala

"Lo mau kemana?" Gala datarnya

"Gue berhenti jadi dokter Lo, lepasin gue!" Lalu gala melepaskan lalu menyeringai

"Emangnya Lo bisa bayar kompensasi nya hmm?" Gulas? Dia tidak terdiam atau bagaimana melainkan tersenyum remeh

"Jangan pandang remeh sama keluarga Aksara, inget lo sama gue dulu Deket karena ortu lo ngemis ke bokap gue."

Jelas. Semuanya jelas ternyata benar, Gulas adalah anak semata wayang Keluarga aksara

Gulas berlalu begitu saja meninggalkan Gala yang mengingatkan semua masa kecil nya, ternyata anak kecil manis tersebut telah tumbuh menjadi anak nakal yang sering mengumpat

Tiba tiba papa mengirimi Gala pesan untuk mengecek Twitter dan gala semakin terkejut melihat itu

...

Sore ini Gulas pergi ke kedai untuk berjualan seperti biasa namun baru saja ingin berangkat ia mengecek hp nya

Gulas mendapatkan pesan
"Nak Candy es krim Udh tutup karena di beli seseorang, makasih ya udah support saya, Gaji udah saya TF ya, sekali lagi makasih,

Owner Candy es krim"

Gulas terlihat biasa saja, ia sudah menduga jika ini akan terjadi, pemilik kedai yang sudah lansia pasti akan menjual kedai milik nya tersebut

"Hari gak jualan?" Mommy menyapa, Gulas hanya menggeleng

"Kenapa gak jualan? Di pecat ya?"

"Owner nya udh jual kedainya, dia pensi" mommy hanya beroria saja

"Kamu udh di publish tau sama Daddy"

"Tau kok, padahal Gulas suruh gak usah" mommy melotot

"Kamu mau di cap yateam piaytu? Hmm" Gulas cengengesan mendengar itu

...

"Arghhh! Sialan anj ngapain lagi ke sana!" Gerutu kesal Gulas karena malam ini akan ada pertemuan keluarga besar, yaitu keluarga Aksara dan Bantara

Karena publish nya, mereka berdua berkumpul bersama dan mengucapkan selamat, walaupun keluarga Bantara sudah tau tpi Tradisi tetap lah tradisi

Gulas malas dengan Gala dan adiknya itu, terakhir pada saat Gulas pergi dari sana, Antara menangis sejadi jadinya tpi gulas tak peduli, ia kesal juga.

Malam tiba di mana kedua keluarga telah berkumpul di meja makan besar tersebut

Gulas telah di sambut dengan baik dan secara tak langsung dirinya menjadi terkenal karena penyambutan ini

Followers Instagram yang tiba tiba melonjak tinggi di ikuti dengan centang biru yang menandakan bahwa itu akun verifikasi

"Jadi bagaimana jika kita menjodohkan anak kita Aksana?" Gulas tersedak mendengar itu

Brak!

"Tolong! Hentikan semua ini dan jangan bahas apapun tentang ini" bukan Aksana mau pun nyonya Aksana melainkan Gulas

"Ada apa gula?" Ujar Aksana sang Daddy dengan tenang

"Gula gak mau Daddy, maaf semuanya jika saya tidak sopan tapi saya selaku penerus keluarga Aksara tidak tertarik dengan apapun dari keluarga Bantara." Sikap Aksana menurun keanak semata wayangnya

Sikap yang tak mau di perintah, kokoh dalam pendirian adalah ciri keluarga Aksara

Gala yang melihat itu menggeram emosi.
"Setidaknya kau sopan kepada orang tua ku" tegas Gala

"Hei hei kalian berdua yang tenang, oke" Ucap mommy bersama bunda

"Maafkan Daddy Gulas, Daddy tidak tau jika itu sensitif bagi mu" ucap Adama ayah gala dengan tenang.

Gulas beranjak pergi setelah itu meninggalkan keluarga Bantara dan yang lainnya

Sepergian Gulas, aksana tertawa melihat anaknya yang seperti dirinya

"Aku tidak menolak tawaran mu adama" semua terkejut melihat Aksana termasuk mommy

Oh iya mungkin aku lupa atau bagaimana Nyonya aksara bernama Sarah aksara

"Daddy terima? Tapi gula?" Tanya Sarah Bingung

"Ya itu kalau Gala bisa meluluhkan Aksana dalam diri gula ku" ucap Aksana dengan menatap Gala

...

"Daddy!! Mommy!!" Gulas tergesa gesa memasuki rumah besarnya tersebut, tak lupa dengan jas putih kebesaran sebagai seorang dokter

Gulas pulang karena tiba tiba jadwalnya di kosong kan lagi selama seminggu oleh Daddy nya dan entah alasan apa

"Ada apa gula?" Daddy dengan baju khas rumah membuat Gulas menyerengit heran

"Daddy kenapa jadwal gula di kosongin lagi? Gula lagi males Daddy, arghhh!" Gulas sedikit emosi

Sementara Daddy hanya menguap acuh tidak merespon dengan kata ataupun gerakan

"Daddy! Knp!?" Gulas ngengas membuat Daddy nya terkekeh

"Malam ini Gala mengundang untuk dinner"

"So? Apa hubungannya dengan gula?" Heran Gulas

Mommy yang melihat perdebatan kedua anak dan ayah tersebut menghampiri nya

"Gala mengundang mu gula dan hanya kau berdua, mungkin dia ingin melamar mu" Gulas menghela nafas berat mendengar perkataan bundanya tersebut

...

Malam dinner mereka berdua pun telah sampai namun Gulas tiba tiba sakit demam

Gulas tak ingin menghadiri undangan tersebut ia begitu malas bertemu dengan sosok tersebut, sosok yang sangat menjengkelkan

Ceklek.

Pintu terbuka, Gulas mendengar itu namun ia menutup matanya seakan akan tertidur dan tak lupa bye bye fiver yang ia pasang sendiri di kening nya

Gulas tak sakit atau demam, ia hanya pura pura karena tak ingin dinner

Gulas heran dalam keadaan mata yang tertutup, kenapa mommy nya tidak bersuara atau yang lainnya?

Gulas benar benar penasaran akan seseorang yang di belakang nya

Gulas memperkirakan sosok tersebut duduk lalu karena penasaran Gulas berlagak seperti bangun tidur agar pura pura nya seakan akan berhasil

"Lo masih sakit?" Suara itu? Suara yang Gulas yakini pasti ia tidak salah menebak, itu suara Gala

Gulas mengangguk lemas penuh penghayatan
Gala duduk pada sofa kamar Gulas dengan setelan yg dibiasa di bilang fashionable

"Mau makan apaan gue beliin" Gala dengan senyum nya, senyum yg tak pernah di perlihatkan oleh siapa pun

Senyuman gala membuat Gulas terpukau, dibalik wajah datar itu gala begitu tampan jika tersenyum cerah

"Hei Lo mau makan apa? Gue yang beli" Gala membuyarkan lamunan Gulas

"Gak usah, makasih" Lalu bersandar pada dasbor ranjang

Mereka berdua hanya diam, Gulas pemilik kamar namun ia yang canggung, sangat canggung

FICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang